Bodyguard

377 31 3
                                    

"Pham hanni!" Panggil seorang ayah kepada putri terakhirnya itu

"Kenapa sih pah!!!!"balas hanni sambil menuruni tangga menuju sang ayah

"Kamu dari tadi di panggil kenapa susah banget kemari?!!" Marah sang ayah kepada hanni

"Iya maaf maaf tadi aku lagi telponan sama pacar aku pah,sekarang aku udah disini kan, udah jangan marah marah"jawab hanni sambil masih terfokus pada ponselnya tanpa melihat ke arahnya sedikit pun

"Berhenti dulu dengan ponsel kamu hanni, papa mau bicara serius sama kamu."ucap sang ayah

"Huft..! Iya iya"jawab hanni malas dan menaruh ponselnya di meja

"Mulai sekarang,semua uang jajan,kartu kredit, mobil dan uang kebutuhan lainnya papa cut off." Ucap sang ayah kepada putrinya, hal tersebut membuat hanni terkejut dan langsung menentang keras ayahnya

"Loh kok gitu! Emang aku salah apa sampe di cut off gitu semua nya!"bantah hanni

"Turun kan nada bicara kamu hanni, kamu berbicara kepada ayah mu bukan teman mu."balas ayah hanni datar dan menatapnya marah

"I-iya..! Tapi kasih alasan dulu kenapa begini pah..!" Jawab hanni agak takut karena ayahnya jarang sekali marah,maka kali ini dia hanya bisa menuruti perkataan ayahnya

"Pertama,nilai akademis mu menurun drastis hanni! Sejak kuliah semua nilaimu menurun.Kedua, boros! Sejak kuliah pengeluaran mu sangat membengkak,kamu selalu pergi ke bar dan membuang buang uang disana,bukannya papa mengekang dan membatasi mu memakai uang,papa tidak mempermasalahkan berapa banyak uang yang kamu buang,papa hanya khawatir kamu hanya di manfaatkan oleh teman teman di bar mu itu!. Ketiga, sejak kamu berpacaran dengan banyak orang,ntah itu saerom,jake,dan lain lain,bermain main saja tidak jelas,kehidupan mu menjadi tidak jelas! Pulang malam,pulang dalam keadaan mabuk,uang di pakai tak jelas,dan lain lain.Papa sangat kecewa dengan kamu hanni,sangat kecewa!"ucap ayah hanni panjang lebar kepada anaknya

"Iya itukan kehidupan pribadi ku! Gak seharusnya papa ngurus lagi segala hal tentang aku pah! Aku udah dewasa!"

"Pham hanni! Saya masih papa mu, orang tua mu, orang yang bertanggung jawab terhadap kamu sampai nanti kamu menikah dengan orang lain! Jaga omongan mu pham hanni!"ucap sang ayah sambil menggebrak meja dia sudah terlalu marah dengan ucapan hanni tadi

Sedangkan hanni hanya terdiam karena ayahnya sangat marah kali ini,ia sebenarnya sangat takut

"Pham hanni. Mulai sekarang kamu urus sendiri kehidupan mu. Papa hanya akan membiayai uang pendidikan mu,uang saku dan lainnya ayah akan mempotong setengahnya." Final sang ayah kepada hanni

"Kok begitu si pah?! Papah gabisa seenaknya dong ambil hak hanni!"lawan hanni kepada sang ayah

"Kamu akan mendapatkan hak mu jika kamu menjalankan kewajiban mu hanni."balas sang ayah

"Terus nanti kalo aku kenapa kenapa gimana? Papah ga sayang lagi sama aku?!" Marah hanni yang mulai meneteskan air mata

"Papa udah urus,nanti akan ada yang menjadi pengawal,pengajar,dan pendisiplin mu hanni" ucap sang ayah sambil menuju ke arah sang anak dan berdiri di hadapannya

"Papa yakin mama sangat sedih melihat putri bungsunya nenjadi nakal seperti ini hanni. Pham hanni." Lanjut sang ayah dan mengusap wajah hanni perlahan

"Dan kalo ada mama,papah pasti gak akan seenaknya mengatur kehidupan ku pah." Final hanni dan meninggalkan sang ayah dengan kesal...

"Belle.. Saya masih tidak mengerti mengurus putri kita.. mungkin sifatnya di turunkan dari saya, saya minta maaf masih belum bisa membuat hanni bahagia belle.."ucap sang ayah sendiri sambil meneteskan air matanya.

Bbangsaz Oneshot edition🍞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang