11. Kepercayaan yang Memudar, Dendam yang Berkobar

1K 138 43
                                    

🔥Darurat siders, diharapkan untuk vote dan follow aku dulu🔥













Langit malam seolah semakin suram bagi Jiwon. Hatinya terasa berat, dipenuhi ketidakpastian dan kecurigaan yang makin hari makin mendalam. Meskipun Soohyeon selalu di sisinya, selalu mengatakan bahwa cinta mereka kuat, Jiwon tak bisa menghilangkan bayangan Yeaji. Mantan istri yang masih muncul di tengah-tengah mereka seperti hantu masa lalu, menyeret kenangan kelam yang tak bisa dihindari.

Setiap kali Soohyeon menatapnya dengan cinta, ada celah kecil di dalam hati Jiwon yang mulai berbisik, Apakah dia masih mencintai Yeaji? Apakah aku hanyalah pelarian? Jiwon memejamkan matanya, mencoba meredakan ketakutannya, namun semakin ia berusaha melupakan, semakin besar bayangan Yeaji tumbuh dalam pikirannya.

---

Di suatu malam, Jiwon duduk sendirian di kamar, ponselnya tergeletak di meja samping. Pikiran-pikiran buruk menguasai dirinya. Pesan anonim yang mengancamnya masih segar dalam ingatannya, dan di saat yang sama, kehadiran Soohyeon yang terus bersikap normal malah membuatnya ragu. Semakin Soohyeon berusaha meyakinkannya bahwa segalanya akan baik-baik saja, semakin kuat kecurigaan itu muncul.

Bagaimana kalau Soohyeon menyembunyikan sesuatu? Bagaimana kalau selama ini dia tahu tentang Yeaji, tentang semua ancaman ini, dan dia memilih bungkam? pikir Jiwon. Tangannya gemetar saat meraih ponsel, berpikir untuk menghubungi seseorang—tetapi siapa? Apa yang bisa ia katakan?

Soohyeon masuk ke kamar, membawa secangkir teh. “Kau harus istirahat, Jiwon. Terlalu banyak memikirkan ini akan membuatmu lebih lelah.”

Tatapan Jiwon menajam. Ia meletakkan ponsel dan menatap Soohyeon dalam-dalam, berharap melihat kejujuran dalam mata suaminya. Namun, keraguan yang selama ini ia pendam mulai menggerogoti logikanya.

“Kenapa kau begitu yakin semua akan baik-baik saja?” suara Jiwon bergetar, namun tegas. “Apa kau tahu sesuatu yang tidak kuketahui?”

Soohyeon terkejut, alisnya berkerut dalam kebingungan. “Apa maksudmu? Jiwon, aku hanya ingin kamu tenang.”

Jiwon mendesah keras, merasakan ketegangan yang membuncah. “Kau tidak mengerti! Setiap hari aku merasa seperti ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku. Tentang Yeaji, tentang semua ini. Aku tahu ada yang salah, Soohyeon. Kau tidak bisa terus mengatakan semua baik-baik saja!”

Soohyeon mendekat, berusaha memegang tangannya, tetapi Jiwon menepisnya. “Aku tidak bisa terus hidup seperti ini! Setiap malam aku bermimpi buruk, dan aku tidak tahu lagi harus percaya pada siapa!”

---


Setelah pertengkaran itu, Jiwon memutuskan tidak bisa lagi hanya menunggu jawaban dari Soohyeon. Dia tahu, jika ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi, dia harus mengambil tindakan sendiri. Jiwon mulai menyelidiki, mencari petunjuk-petunjuk kecil yang mungkin selama ini terlewatkan. Pesan-pesan misterius dari Yeaji itu semakin menghantuinya, seolah menyiratkan bahwa wanita itu punya rahasia besar yang siap menghancurkan hidupnya.

Malam-malamnya berubah menjadi perburuan. Jiwon mulai memeriksa ponsel Soohyeon saat suaminya tidur, membuka pesan-pesan lama, mencari jejak komunikasi antara Soohyeon dan Yeaji. Tapi semuanya bersih—terlalu bersih. Rasa curiganya justru semakin dalam. Apakah mereka berkomunikasi di belakangku? Atau ada cara lain yang aku tak ketahui? pikirnya.

Suatu hari, saat Soohyeon sedang pergi, Jiwon memutuskan untuk mendatangi apartemen lama Yeaji. Dengan napas tertahan, dia berdiri di depan pintu. Jiwon tak yakin apa yang akan ditemuinya, namun dia tahu, ini satu-satunya cara untuk mengungkap kebenaran.

Yeaji membuka pintu dengan senyum tipis, seolah sudah menunggu. "Sudah kukira kau akan datang," ucapnya lembut, namun dingin. Tatapannya penuh kemenangan, seolah mengendalikan permainan yang hanya dia pahami.

✅Ruang Tanpa Waktu | Kim Soohyun Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang