"dwita" panggil darshana yang menghampiri pelayan sekaligus temannya itu, dwita pun menunduk hormat kepada ratu kerajaan angga tersebut"kudengar para pandawa dan ibu ratu kunti sedang di warnabrata?" tanya darshana
saat dwita ingin menjawab, karna tiba tiba masuk dan karna menyuruh semua pelayan untuk keluar dari kamar nya meninggalkan dia dan istrinya berdua
"darshana" panggil karna, darshana pun tersenyum memaksa dirinya sedang kesal saat ini pembicaraan nya terhenti karena karna datang
"kenapa kau melihat aku seperti itu? apakah kau sedang kesal?" tanya karna
"ya! aku kesal kepadamu, mengapa kau sering menganggu pembicaraanku dengan dwita" ucap darshana, karna hanya menatap datar ke arah istrinya
"aku tahu kau membicarakan para pandawa kan terutama nakula" ucap karna, pernyataan karna membuat darshana terdiam
"kau bertanya kan para pandawa sedang di warnabrta?" tanya karna, lalu darshana menghela nafas nya
"ya aku bertanya seperti itu" ucap darshana, lalu karna menarik pinggang darshana membuat mereka saling menatap, karna yang menatap dengan cinta tetapi darshana tidak
"apakah kau belum mencintaiku?" tanya karna, darshana pun memalingkan wajahnya
"aku, aku-"
"darshana, karna ibu akan pamit- ah maaf" ucap radha yang tiba tiba datang, radha melihat anak nya dan menantunya itu saling memeluk
melihat ibu radha datang, karna dan darshana pun langsung melepas pelukan mereka
"maaf" ucap karna, darshana hanya diam dan merapikan dirinya
"masuklah ibu" ucap karna, radha pun masuk dengan tersenyum
"tidak usah malu begitu, itu wajar jika kalian masih pengantin baru" ucap radha, darshana yang mendengar hanya salah tingkah dirinya ingin protes tetapi tidak bisa
"anakku darshana, kau harus disini sebagai ratu dari kerajaan angga, ibu tidak akan tinggal disini" ucap radha sambil menyentuh pipi darshana dengan lembut
"kenapa seperti itu ibu, bukannya kau adalah ibu ratu disini?" tanya darshana yang kebingungan
radha pun melirik sendu karna
"aku tidak akan menjadi ibu ratu nak, tempatku bukan disini" ucap radha, karna pun memalingkan wajahnya
"tidak usah dipikirkan, ibu dan ayah akan pergi hari ini" ucap radha, darshana hanya mengangguk paham membuat radha tersenyum
radha dan adirata pun pamit untuk kembali ke desa, radha memberikan sebuah kalung kepada darshana sebagai tanda menantu
***
malam harinya~
"aku kesepian disini, apakah istana ini sangat sepi?" tanya darshana, kemudian langkah kaki mendekat ke arah darshana
"darshana" panggil karna, darshana menoleh dan melihat karna yang sudah melepas semua perhiasannya
"ada apa tuanku" tanya darshana, darshana memanggik karna dengan sebutan tuanku untuk menghargai saja
"apakah kau kesepian disini?" tanya karna, darshana pun menatap bulan dan menghela nafas nya
"apakah disini tidak ada teman selain dwita? sungguh aku kesepian disini tuanku, kalau saja ada dursala pasti disini aku tidak kesepian" ucap darshana, karna pun tersenyum tipis melihat darshana kemudian karna menghampiri darshana dan duduk disampingnya
"jika begitu, kau boleh menganggapku teman supaya kau tidak bosan" ucap karna, ucapan karna membuat darshana menoleh dan menatap kaget kearahnya
"apa.. itu benar?" tanya darshana yang memastikan
"tentu" ucap karna sambil tersenyum tipis, lalu mereka pun mengobrol ringan sambil menatap bulan
"kau tahu, aku ada ladoo yang kusimpan dari ibu" ucap darshana dengan antusias, karna pun menatap bingung kearah darshana
"ladoo?" tanya karna, darshana mengangguk kepala nya dan berjalan ke arah meja dikamarnya kemudian mengambil sebuah mangkok disana
"ini makanlah" ucap darshana, saat darshana pun menyuapi karna, karna pun menerima suapan itu dengan bahagia,karena baginya itu adalah awal,
saat karna ingin menyuapi darshana
tiba tiba dwita datang dengan terburu buru"hahhh hahh ratu darshana!" panggil dwita
mendengar panggilan itu membuat darshana dan karna saling menatap lalu menghampiri dwita
"ada apa dwita? kenapa kau panik?" tanya darshana, dwita pun meneteskan air matanya
"hiks hiks para pandawa dan ibu ratu kunti telah terbakar di warnabrata, kabar kematian mereka sudah sampai di Hastinapura" ucap dwita, ucapan dwita langsung membuat darshana menumpahkan wadah berisi ladoo dan langsung menutup mulut nya tak percaya, karna pun sama terkejutnya
"dari siapa kau mendapat kabar itu?!" tanya karna
"berita itu sudah terbesar raja" ucap dwita
darshana masih diam, pandangan darshana mulai kabur dan langsung pingsan , melihat darshana yang pingsan membuat karna dan dwita langsung menghampirinya
"darshana!"
"ratu!"karna pun menggendong istrinya, lalu karna membaringkan tubuh istrinya dikasur
"panggil tabib istana dwita!" perintah karna, dwita pun mengangguk dan langsung pergi dari sana
kemudian karna menatap wajah istrinya terlihat istrinya ini mencemaskan pangeran nakula sungguh membuat hatinya nyeri
ini diaa
~rishi dan rishika dewasa
KAMU SEDANG MEMBACA
journey of love
Historical Fictionperjalanan cinta kesatria raja dari kerajaan angga yaitu KARNA dan putri Vidhyaditya yaitu DARSHANA