|karna mulai maju ke medan perang|

134 21 1
                                    

setelah beberapa hari peperangan dan bisma sudah dibunuh oleh para Pandawa dan ini adalah saatnya karna memasuki medan perang bersama Ravindra, sungguh saat karna dan Ravindra meminta doa membuat Darshana sangat khawatir.

"aku mohon jangan sampai suamiku dan putra ku terluka disana," batin Darshana

di perang Kurukshetra, peperangan terjadi sekarang arjuna sedang melawan karna menggunakan panahnya.
pertarungan itu terjadi sangat sengit, lesatan panah mereka lemparkan ke arah depan.

sedangkan Ravindra sedang bertarung dengan putra nakula yaitu satanika. Mereka bertarung menggunakan pedang, mereka juga tidak saling mengalah satu sama lain.

disisi Bima lain, Bima sedang dikepung dengan 21 kurawa termasuk wikarna

"beritahu kami Bima, siapa yang pertama tama ingin kau hadapi hah, sebab seperti peraturan dalam perang satu kesatria hanya boleh melawan satu kesatria saja" ucap wikarna.

"hahahaha, kesatria? dimana kesatria nya? wikarna kalian adalah semua pemuda yang tidak terlatih , kalian mau main main? aku akan bermain main dengan kalian semua MAJU" ucap Bima dengan ejekan lantang

sekarang sangkuni menghampiri Duryudana untuk memberitahukan bahwa wikarna dan 20 adiknya yang lain sedang bertarung melawan Bima.

kemudian Duryudana pun menghampiri 21 adiknya yang sedang bertarung dengan Bima tetapi dihentikan Abimanyu yang memanah kearah Duryudana.

"paman! kau tidak pernah memberikan apa apa untuk keponakanmu, tapi hari ini aku meminta mu untuk bertarung denganku!" ucap Abimanyu dengan lantang.

"tidak hari ini nak, hari ini kematian sedang menjulang tinggi untuk pamanmu Bima, besok aku pasti akan menanganimu, pergilah tinggalkan tempat ini" ucap Duryudana yang menyuruh Abimanyu untuk pergi.

"lanjutkan kusir" perintah Duryudana, saat kereta kuda milik Duryudana maju, Abimanyu melesatkan panahnya lagi kearah Duryudana dan panah tersebut membentuk sebuah benteng yang tidak bisa ditembus

"kau harus mengetahui ini dengan baik paman, bahwa kita tidak boleh menunda pekerjaan sampai besok, bagaimana kau tidak selamat sampai besok untuk menerima tantanganku, bertarunglah hari ini denganku paman!" tantang Abimanyu

Duryudana pun melemparkan gadanya kearah benteng tersebut sehingga benteng itu menjadi pecah seperti kaca

Abimanyu dan Duryudana pun turun dari kereta kuda mereka, mereka bertarung dengan sengit, Abimanyu menggunakan panah sedangkan Duryudana menggunakan gada.

ketika Duryudana ingin melemparkan gada nya, Abimanyu melesatkan panahnya dan membuat tubuh Duryudana membeku , melihat hal itu Duryudana menatap Abimanyu dengan kemarahan , Duryudana pun memecahkan es tersebut dengan memukul menggunakan satu tangannya.

"kak tolong aku kak" teriak salah satu kurawa yang sedang bertarung dengan Bima, Duryudana yang melihat langsung ingin menghampiri adiknya tetapi dia masih dihentikan oleh Abimanyu , Abimanyu melesatkan panah dan membuat sebuah lingkaran api dengan Duryudana ditengah nya , Duryudana kemudian mencoba memadamkan api tersebut dengan gada nya tetapi dia tidak bisa sehingga ia terjebak disana.

bima yang bertarung dengan 21 kurawa itu membuat 21 kurawa kewalahan, Bima mulai melemparkan salah satu kurawa ketanah dan dia menginjak salah satu kurawa yaitu pancitra

"Duryudana! ini adalah adikmu pancitra yang penuh semangat, saat mengangkat kepalanya untuk melihat Drupadi membuka pakaiannya, sekarang kepalanya akan tenggelam dibawah tanah ini!!!" teriak Bima, Bima pun menginjak kepala pancitra sampai pancitra tewas disana

"mulailah sekarang menghitung, sama seperti aku menghitung pelanggaranmu! hari ini kau akan menghitung adik adikmu yang berkurang satu persatu!" teriak Bima

journey of love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang