19.Gak mau!

971 87 18
                                    

Happy reading

.............................

"APA?!"kaget Devi
Dia gak salah dengar kan?
Menikah?

"Apa ayah bilang? Nikah?"tanya Devi sekali lagi memastikan bahwa telinga nya tidak salah dengar.

Fathir pun mengangguk"iya nak, kamu sudah menikah dengan Gus afan Minggu lalu"ucap Fathir

Devi menganga tak percaya. Sudah seminggu?

"Jadi, kamu mau kan? Terima Gus afan sebagai suami kamu nak?"tanya umi Voke menatap Devi yg duduk di samping bundanya itu.

"Ya Allah, semua takdir ada kepadamu ya Allah, saya hanya berharap bahwa Devi bisa menerima saya sebagai suaminya..."batin Gus afan bermohon.

"Gak mau!"

Deg!

Detik itu juga air mata gus afan lolos dari matanya. Dia menunduk sambil menangis mendengar jawaban dari istrinya itu.

Apa Gus afan tidak salah dengar?
Sungguh, hatinya terasa sesak sekarang mendengar jawaban itu.
Sangat jawaban yg tak di inginkan oleh kedua pihak keluarga ini.
(Org tua Devi dan org tua Gus afan)

"Gak mau nolak maksudnyaa hehe"lanjut Devi cengengesan

"Alhamdulillah"ucap syukur semuanya

Gus afan pun menghapus air matanya dan tersenyum bahagia.

"Kamu ya dev, bikin kita semua panik tau gak!"ucap bunda Salma

Devi hanya cengengesan"hehe maaf Bun, Devi cuma bercanda kok"

"Lagian kamu itu udah bikin Gus afan nangis tau gak!"lanjut bundanya

"Jangan minta maaf ke bunda, tapi ke Gus afan nya sana"ujar bundanya lagi

Devi pun menatap Gus afan yg sedang tersenyum ke arah nya.

"Gak ah bunda! Devi malu tauu"ucap Devi menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Salting ya Dev. Di senyumin Gus afan?
Kiw kiw.

"Cie... Salting ya.."ledek bunda Salma

"Ish! Apa sih Bunn, Devi gak salting yaa"elaknya. Padahal sudah jelas bahwa pipinya memerah.

Semua orang tertawa melihat Devi yg salting. Apalagi Gus afan, dia sungguh gemas melihat istrinya kalau sedang salting. Ingin sekali rasanya Gus afan memakan pipinya yg merah itu.
Sangat menggemaskan di matanya.
Aduh Gus... Jangan di gigit dong! Ntar tambah merah lagi. Wkwk

...................

Setelah membahas pernikahan Devi dan Gus afan tadi, Devi kembali ke asrama. Dia juga sudah bilang ke org tuanya dan kedua org tua Gus afan bahwasanya pernikahan mereka dirahasiakan dulu. Bukan Karna malu mempunyai suami seperti Gus afan, tapi dia hanya tak mau org menjadi segan terhadapnya nanti.
Ya kali malu punya suami tampan kek Gus afan, ya kan Dev?

Mulai dari keluar ndalem sampai di kamar nya, Devi senyum senyum sendiri tak jelas seperti orang gila.

Ceklek

"ASSALAMUALAIKUM GESY"teriak Devi masuk ke dalam kamarnya

Mala, Alifa, Shifa pun kaget dengan teriakan Devi"astaghfirullah Devi..."istighfar mala yg kaget

"Jangan teriak dong Dev! Kaget tau!"ujar Alifa

"Iya, perempuan itu gak boleh teriak teriak kek gitu!"lanjut Shifa

Devi tidak mendengar kan celotehan-celotehan para teman-teman nya itu. Dia hanya langsung duduk dekat kasurnya masih dengan senyum senyum sendiri.

"Kamu kenapa dev? Kok senyum senyum sendiri?"tanya Alifa yg bingung ketika melihat Devi yg senyum senyum sendiri sedari tadi.

"Gak ada"jawabnya

"Oh ya, tadi kamu kenapa di panggil ke ndalem sama pak kyai Dev?"tanya mala

Yg tadinya senyum senyum sendiri sekarang jadi bingung harus menjawab apa pertanyaan Mala itu.
Kan tidak mungkin dia kasih tau pernikahan nya dengan Gus afan?

"Kok diam sih Dev?"tanya Shifa yg penasaran kenapa Devi di panggil ke ndalem oleh pak kyai.

"Ehm..... Gak apa apa kok! Tadi gw di panggil Karna bunda sama ayah gw ke sini jenguk gw jadi, gw di panggil deh ke ndalem Karna itu"jawab Devi berbohong. Tidak mungkin dia bilang sejujurnya kepada mereka.

"Ooh"respond mereka bertiga.

______________________________________

Ternyata Gus afan di terima jadi suaminya devi GESY.
Senang gak? Senang lah masa enggak! Ya kan?

Mau lanjut atau enggak?
Comen yaaa
Jangan lupa vote nyaa
Byee

~568~kata

Suami Rahasia(Defan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang