21.khawatir

702 82 17
                                    

Assalamualaikum semuanya....
Maaf ya lambat update.
Tapi ceritanya bakal tetap lanjut.

Happy reading

..........................

Saat ini Gus afan sangat khawatir dengan istrinya, kalian tau kan Karna apa? Ya Karna si Malaya itu! Dia telah membuat leher Devi hingga terluka. Dan sekarang Devi dan Gus afan sedang berada di ndalem. Yg lebih tepatnya di kamar Gus afan.

"Lehernya masih sakit? Hm?"tanya Gus afan sedang memperhatikan leher Devi yg terluka itu.

Devi hanya mengangguk sebagai jawaban"saya izin buka jarum hijab kamu ya? Biar saya obati"ucap Gus afan meminta izin untuk membuka jarum hijab Devi Karna dia ingin mengobatinya.

Kali ini Devi diam ntah kenapa.
Seakan tau kenapa Devi hanya diam Gus afan pun paham.
"Saya tidak akan melihat mahkota mu, sebelum kamu mengizinkannya"
Lanjut Gus afan tersenyum tipis.

Devi pun mengangguk. Gus afan mulai membuka jarum hijab Devi, dan....... Terpampang jelas lah leher jenjang Devi yg putih dan mulus itu.

Gus afan menelan susah payah Saliva nya melihat leher istrinya yg begitu menggoyahkan Iman nya.

Melihat Gus afan yg diam Devi pun semakin gugup."Gus?"

Gus afan pun tersadar dan menghilangkan segala kegugupannya.
"Ekhem, saya ambil obat nya dulu"
ucap nya dan berlalu pergi ke bawah mengambil obat untuk mengobati luka pada leher Devi.

....................

"Loh, Fan? Ngapa kamu bawa kotak p3k? Siapa yg sakit?"tanya umi Voke kenapa Gus afan mengambil Kotak p3k? Memangnya siapa yg sakit? Masa iya gus afan yg sakit? Kan tidak mungkin. Toh, anak sulungnya itu baik-baik saja dia lihat.

"Ini buat devi mi, leher dia luka"jawab Gus afan

"Kok bisa?"tanya uminya lagi

"Devi kelahi mi, sampai bikin leher Devi luka!"jawab nya dan sekarang ucapannya sedikit ketus mengingat santri yg sudah beraninya melukai istri KESAYANGAN NYA!. Ingat itu!.

"Kenapa bisa kelahi?! Trus keadaan Devi sekarang gimana? Dia gak
apa- apa kan? Apa perlu umi panggil dokter ndalem?"beribu pertanyaan yg di lontarkan oleh nya karena kekhawatiran nya terhadap menantunya.

Dan itu membuat Gus afan bingung harus menjawab yg mana dulu.
"Aduh umi... Kalo tanya itu satu persatu dulu mi! Afan jadi bingung harus jawab yg mana dulu!"
ucapnya kesal.

"Umi tenang aja ya? Menantu umi baik-baik aja. Jadi, umi gak usah khawatir lagi, okeh?"lanjut Gus afan memberitahu.

Umi Voke pun bernapas lega, sekarang dia tak perlu khawatir lagi dengan menantunya itu.
"Alhamdulillah..."syukur umi Voke

"Yaudah ya? Sekarang afan mau ke kamar dulu, soalnya afan mau obatin luka yg ada di leher Devi"ucap gus afan

"Yasudah sana, obatin yg bener ya menantu umi?"ucap umi Voke menatap tajam kearah anak sulungnya itu.

"Iya umi ku yg cantik..... Menantu umi bakal baik-baik aja kok selagi afan di sisinya"jawab Gus afan

"Kalo gitu afan pergi dulu, assalamualaikum"ucap dan salamnya setelah itu berlalu pergi. Bisa sakit telinganya, jika berlama-lama mendengar Omelan uminya yg cerewet itu!

........................

"Assalamualaikum"

Gus afan pun duduk di atas kasurnya yg dimana Devi pun berada di sana.
Dia menghadap ke Devi dan begitu pula sebaliknya.

"Wa'alaikumsalam Gus"jawab Devi pelan. Mungkin bagian lehernya masih sakit? Ini semua karena Malaya!

"Saya obatin ya, lukanya?"izin Gus afan yg di angguki oleh Devi.

Gus afan pun dengan telaten ngobati leher Devi yg luka itu dengan
hati-hati.

"Aws.."ringis Devi

"Eh, kenapa? Sakit ya? Maaf, saya bakal pelan-pelan obati nya"ujar Gus afan

Setelah selesai mengobati nya, Gus afan menyimpan kotak p3k itu di nakas samping kasur.

"M-makasih ya Gus"ucap Devi gugup.
Sebenarnya sekarang Devi gugup setengah mati, Karna dia dan Gus afan hanya berdua di dalam kamar.
Apalagi yg bikin dia semakin gugup itu Karna......
Pintunya di tutup pula!

"Sama-sama, saya juga minta maaf sama kamu"Ucap Gus afan

Devi mengerutkan keningnya.
Kenapa suaminya ini tiba-tiba minta maaf pada nya? Memangnya, suaminya ada buat kesalahan terhadapnya? Seingat Devi tidak ada.

"Kenapa minta maaf Gus? Gus salah apa sama saya? Perasaan gak ada Gus"ucap Devi yg bingung

Terdengar Gus afan menghela nafas pelan"saya minta maaf Karna gak bisa jaga kamu dan buat kamu menjadi terluka seperti ini"ujar Gus afan dan menunduk bersalah.

Devi yg melihat itu pun langsung menangkup wajah Gus afan dengan kedua tangan mungil nya itu supaya menatap dirinya.

"Gus gak perlu minta maaf, kan yg salah si Malaya itu bukan Gus afan kan? Trus kenapa Gus afan yg minta maaf?"ucap Devi menatap dalam mata Gus afan yg juga menatap lekat matanya.

"Jangan sebut namanya Dev...."ujar Gus afan manja. Ntah kenapa jika mendengar nama santri yg telah melukai istrinya itu dia menjadi kesal! Sangat kesal!

Devi terkekeh geli mendengar suara Gus afan yg tak pernah dia dengar sama sekali. Begitu manja!

______________________________________

Halo gesy, maap author lambat up yaa...

Jadi bagaimana cerita di part ini?
Mau lanjut atau enggak?
Comenn dongghss..

Jangan lupa vote nya juga yaaa
Bye semuanya...
See you

~788~kata



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suami Rahasia(Defan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang