Prolog

10 1 0
                                    



Adara tidak pernah membayangkan bahwa pernikahannya dengan Fadhlan, pria yang ia cintai sepenuh hati, akan menjadi awal dari serangkaian kejadian yang merubah segalanya. Hubungan mereka adalah kisah yang diimpikan setiap orang—cinta yang tumbuh seiring waktu, membangun impian dan usaha bersama. Adara, seorang penulis berbakat, dan Fadhlan, seorang pebisnis muda yang sukses, tampak sempurna di mata dunia. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada rahasia kelam yang menyimpan benih kebencian dan keraguan.


Pernikahan mereka yang seharusnya bahagia justru menjadi ajang balas dendam. Fadhlan, yang telah lama menyimpan dendam karena adik sepupunya, Adila, jatuh dan lumpuh setelah dituduh sebagai tersangka, memutuskan untuk menikahi Adara sebagai cara untuk menyakiti orang yang dicintainya. Di balik senyum manisnya, Fadhlan percaya bahwa Adara adalah penyebab kecelakaan itu, terpengaruh oleh bisikan mantan kekasihnya, Firda, dan teman-temannya, Niska.


Hari reuni di Gunung Rinjani tiba, membawa serta suasana nostalgia dan ketegangan yang tak terhindarkan. Seluruh teman-teman sekelas mereka berkumpul, termasuk Firda yang dengan licik merencanakan agar Fadhlan menjauh dari Adara. Malam itu, di tengah tawa dan kenangan, situasi berubah menjadi mencekam ketika Adila, yang ingin menghibur Adara, terjatuh ke jurang. Kejadian itu membuat suasana riuh rendah, semua mata tertuju pada Adara.


Saat Fadhlan berlari menuju tepi jurang, hatinya dipenuhi kebingungan. Apakah Adara benar-benar terlibat? Keraguan mulai menggerogoti pikirannya, terpengaruh oleh ucapan Firda dan Niska. Di tengah kekacauan, semua orang mulai menunjuk Adara sebagai penyebab jatuhnya Adila, menciptakan dinding pemisah yang mengerikan antara cinta dan kepercayaan.


Adara, dengan air mata yang tak tertahan, berusaha menjelaskan. "Aku mencintai Adila seperti adikku sendiri! Aku tidak pernah berniat menyakitinya!" Namun, semua kata-katanya terabaikan, tenggelam dalam kebisingan tuduhan dan desas-desus. Dalam benak Fadhlan, cinta yang seharusnya mengikat mereka justru menjadi racun yang membunuh kepercayaannya.

Dengan suasana yang semakin mencekam, Adara terjebak dalam labirin kebohongan dan pengkhianatan, bertanya-tanya apakah cinta mereka bisa bertahan di tengah badai yang mengguncang. Akankah dia bisa membuktikan bahwa dirinya bukanlah penyebab dari semua ini, atau apakah dia akan kehilangan segalanya—termasuk cinta yang pernah mereka bangun dengan susah payah?

Love and DoubtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang