Bab 3

44 8 0
                                    

Ketenaran Ramielle Kim terus meroket. Dalam hitungan minggu setelah debutnya, jadwalnya mulai padat. Tawaran untuk tampil di berbagai variety show dan acara musik datang bertubi-tubi. Dia tak hanya menjadi perbincangan di kalangan penggemar Kpop, tapi juga menarik perhatian casual listener, orang-orang yang biasanya tidak terlalu mengikuti perkembangan industri ini. Suaranya, yang kuat dan penuh emosi, menarik banyak pendengar baru yang mencari kualitas musik di luar gimmick yang biasa ditawarkan oleh idol-idol lainnya.

Namun, dengan ketenaran yang semakin besar, sorotan pada kepribadiannya juga ikut terang benderang. Sifat sarkastik dan arogannya yang sudah menjadi ciri khas kini mulai memancing kontroversi di kalangan penggemar dan media. Beberapa menganggapnya penyegar di industri yang kaku, sementara yang lain menilainya sebagai ancaman bagi budaya Kpop yang menjunjung tinggi etika dan norma-norma tertentu, terutama soal senioritas.

Ramielle duduk di ruang tunggu, menunggu giliran tampil di salah satu variety show populer, Laugh Out Loud!, acara yang terkenal dengan tantangan-tantangan kocaknya. Seo-Jun, manajernya, duduk di sebelahnya, mengatur ulang jadwal yang padat di ponselnya. "Acara ini bagus untuk bikin kamu kelihatan lebih 'dekat' dengan penggemar. Mereka suka lihat idol yang bisa bercanda, jadi... cobalah buat nggak terlalu sarkastik."

Ramielle melirik Seo-Jun dengan pandangan yang malas. "Aku harus jadi orang lain buat acara ini? Nggak bisa kalau aku tetap jadi diri sendiri?"

Seo-Jun tersenyum tipis. "Bukan begitu, tapi kamu tahu kan, variety show suka hal-hal yang lucu, bukan yang bikin orang kepancing emosi."

"Lihat aja nanti," jawab Ramielle sambil menghela napas. Dia tahu variety show semacam ini penting untuk menjaga citranya di mata penggemar, tapi dia tidak suka berpura-pura. Kalau mereka mau lihat Ramielle yang asli, ya itulah yang akan mereka dapat.

Ketika akhirnya tiba waktunya untuk tampil, Ramielle masuk ke studio dengan langkah percaya diri. Dia bergabung dengan beberapa idol lainnya, sebagian besar berasal dari grup populer yang sudah lebih dulu terjun ke dunia variety show. Salah satunya, Eunji, dari grup girlband terkenal, Neon Blossom, menyambutnya dengan senyum ramah.

"Aku suka banget suara kamu di 'Outsider'," kata Eunji. "Keren banget!"

Ramielle membalas senyum Eunji, meskipun dalam hatinya dia tahu banyak idol yang bersikap manis di depan kamera tapi punya niat lain di belakang. "Thanks. Suara kamu juga bagus," jawabnya singkat.

Sesi variety dimulai dengan permainan klasik tebak kata dan tantangan fisik. Ramielle, yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengan kemenangan, berhasil mencuri perhatian dengan komentar-komentarnya yang tajam namun lucu. Ketika salah satu idol pria salah menjawab pertanyaan, dia dengan santainya berujar, "Mungkin kalau kamu lebih fokus nyanyi daripada mikirin tarian, kamu bisa jawab lebih cepat." Ucapan itu disambut tawa dari penonton studio, tapi idol pria yang menjadi sasarannya hanya tersenyum kecut.

Ramielle tidak peduli. Buatnya, ini hanya sekadar permainan, dan kalau orang lain tidak bisa menerima candaan, itu urusan mereka. Begitulah caranya berinteraksi di depan kamera, apa adanya, tanpa filter. Tapi Seo-Jun, yang duduk di belakang layar, bisa melihat potensi masalah di masa depan. Sikap Ramielle memang mengundang tawa sekarang, tapi kalau diteruskan, bisa jadi senjata makan tuan.

Beberapa minggu setelah penampilannya di variety show, Ramielle diundang untuk tampil di salah satu acara musik terbesar di Korea, Music Fiesta, yang disiarkan secara langsung dan ditonton oleh jutaan orang di seluruh dunia. Acara ini dihadiri oleh banyak idol terkenal, termasuk senior-senior yang telah lama berkecimpung di industri Kpop.

Ramielle berdiri di belakang panggung, bersiap untuk penampilannya. Lagu yang akan dia bawakan adalah Outsider, namun kali ini dengan aransemen baru yang lebih dramatis. Dengan dukungan band live dan vokal yang lebih intens, dia ingin menunjukkan lagi kepada dunia bahwa dia bukan idol biasa yang hanya mengandalkan visual atau tarian.

Villain in VogueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang