Hari yang telah lama dinantikan akhirnya tiba, comeback Ramielle Kim dengan album Inferno. Meski dibayangi rumor dan tekanan besar dari industri serta senior-senior yang merasa terancam, Ramielle berdiri di depan dunia dengan kepercayaan diri yang luar biasa. Album ini bukan hanya sekadar karya seni, melainkan pernyataan dari seorang gadis yang menolak tunduk pada aturan-aturan tak tertulis industri yang begitu kaku.
Ketika Inferno dirilis di platform-platform digital, reaksi publik luar biasa. Para fans setianya, Ramie-Nation, yang telah menunggu momen ini dengan penuh antusias, berbondong-bondong membeli album dan menonton video musiknya di YouTube. Dalam hitungan jam, angka-angka yang terlihat di layar benar-benar di luar dugaan.
Hanya dalam 24 jam pertama, Inferno memecahkan beberapa rekor besar. Penjualan albumnya mencapai angka yang tak pernah dibayangkan oleh FOCUS Entertainment, bahkan jauh melampaui prediksi yang sudah optimis sebelumnya. 200.000 kopi fisik terjual dalam sehari, menjadikannya salah satu soloist dengan penjualan tercepat di generasi kelima Kpop. Di platform streaming, seperti Spotify, lagu-lagunya diputar jutaan kali dalam waktu singkat, dengan lagu andalan Inferno, langsung melonjak ke puncak tangga lagu Korea, Jepang, dan bahkan masuk ke dalam Top 50 Global.
Namun, sorotan terbesar ada pada video musik Inferno yang dirilis bersamaan dengan albumnya. Video itu adalah mahakarya visual yang menggambarkan perlawanan Ramielle terhadap semua kekangan dan norma di dunia Kpop, penuh dengan simbolisme api dan kebebasan. Dalam waktu kurang dari 12 jam, video tersebut mencapai 30 juta views di YouTube, membuatnya menjadi salah satu video debut comeback dengan pertumbuhan tercepat sepanjang tahun.
Tagar #RamielleInferno pun menduduki puncak trending topic di berbagai negara. Dari Korea hingga Amerika, Eropa, dan bahkan Timur Tengah, semua orang membicarakan gadis berwajah sarkastik dengan suara sekuat baja ini. Berbagai artikel dari media besar mulai menyoroti pencapaian luar biasa Ramielle, membandingkan kesuksesannya dengan beberapa artis internasional.
"Kualitas vokalnya menyaingi diva global," tulis salah satu artikel di Billboard. "Ramielle bukan sekadar bintang Kpop, dia adalah artis sejati yang siap mendominasi panggung internasional."
Di tengah-tengah euforia itu, rumor-rumor yang selama ini menghantamnya perlahan mulai meredup. Dengan kesuksesan besar yang terus mendaki, orang-orang yang tadinya percaya pada gosip mulai mempertanyakan validitas cerita tersebut. Satu demi satu, netizen mulai meninggalkan perbincangan negatif, beralih ke diskusi tentang pencapaian Ramielle. Kebenaran akhirnya terbukti melalui hasil kerja kerasnya.
Namun, di balik segala kesuksesan ini, ada sesuatu yang lain yang menggerakkan Ramielle. Kemenangan comeback-nya tidak membuatnya berpuas diri. Di balik semua sorotan kamera dan sanjungan media, dia diam-diam mulai merencanakan balas dendam terhadap seseorang yang telah mencoba menghancurkannya sejak awal: Hyun-Seok.
Ramielle tahu betul bahwa Hyun-Seok berada di balik rumor-rumor yang hampir menghancurkan reputasinya. Selama ini, dia telah mendengar banyak cerita dari para staf dan orang-orang di balik layar tentang betapa liciknya Hyun-Seok dalam menjaga posisinya di puncak industri. Namun, kali ini, dia tidak berniat hanya bertahan, dia ingin menyerang balik. Dan serangannya harus sempurna, dilakukan dengan cara yang tak terduga.
Di malam-malam setelah sukses besar comeback-nya, Ramielle mulai menyusun rencana. Dia harus bermain pintar, lebih pintar dari Hyun-Seok yang sudah berpengalaman. Dia tahu bahwa langsung menyerang Hyun-Seok dengan cara yang frontal tidak akan berhasil.
Ramielle mulai bekerja diam-diam. Ia tidak bisa bertindak sembarangan atau ceroboh. Hyun-Seok punya koneksi yang luas di industri, dan jika dia sampai tahu bahwa Ramielle sedang mencoba menggali informasi tentangnya, serangan balasan pasti akan lebih kuat. Oleh karena itu, Ramielle bekerja secara hati-hati, hanya melibatkan orang-orang yang bisa ia percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain in Vogue
أدب الهواةRamielle Kim, soloist Kpop generasi kelima, punya suara sekelas diva dunia dan sikap yang sama tajamnya. Di tengah hiruk-pikuk senioritas dan norma industri, dia memilih jalan lain: "Gue nggak peduli sama aturan mereka, selama gue dapet yang gue mau...