Sojung Asher Juan Nara
Blue day'S
"Aku tidak ingin mendengarkan alasanmu, aborsi anak ini atau kau tidak ku biarkan hidup di manapun." Ancam Sojung pada wanita di depannya.
Wanita yang sedari tadi di pegang oleh maid hanya bisa menangis terisak, lalu ia tersenyum; "Apa hak mu atas anak ini? Kamu itu cacat, gabisa berdiri, bahkan juan sama sekali tidak menyentuhmu selama pernikahan, ia mungkin jijik dengan wanita cacat sepertimu."
"Kamu tidak berhak mengatakan itu kepadaku." Sojung menatap wanita di depannya dengan penuh amarah dan kebencian, air mata Sojung masih dapat menahannya.
"Apa kau begitu yakin?" Dengan sedikit mengangkat sudut bibirnya; "aku khawatir juan tidak berniat punya anak dengan orang cacat sepertimu, sepertinya akan sia-sia jika kau nekat menggugurkan anak ini, karena juan akan datang kepadaku dan membuatnya lagi, apa hal itu tidak akan menyakitimu?"
Sojung tak habis pikir dengan jalan pikir wanita ini, para maid pun terkejut mendengar jawaban frontal yang ia berikan, bagaikan template pelakor pada dasarnya memang tidak tahu malu.
"Tidak punya malu, aku sudah menduga kau akan menjawab seperti ini, tenang saja aku sudah mempersiapkan dokter terbaik untuk membuatmu tidak bisa hamil lagi,
hingga juan tak akan mungkin mendatangimu untuk memintamu membuat anak bersamanya."Dengan mempermainkan jari Sojung memberi kode kepada dokter tenaga medis untuk segera melakukan aksinya, tentu tak ada yang bisa menolak Sojung, ayahnya adalah pemilik saham utama di rumah sakit ini.
.
.
.
Di sisi lain Juan yang sedang di sibukkan oleh tugasnya mendapatkan kabar jika Sojung membawa pergi Nara, Juan tau Sojung pasti akan sangat nekat.
"Baiklah segera selidiki kemana Sojung membawa Nara. sekarang kuminta secepatnya." Juan berbicara dengan nada panik dan marah tentu saja ia khawatir dengan apa yang akan terjadi pada Nara, ia tak tau jika Sojung sudah mengetahui semuanya, Juan terlalu meremehkan Sojung.
Sementara itu operasi untuk Nara akan segera di laksanakan, mulutnya sudah di beri perban agar tidak bersuara, para dokter lain juga sudah mempersiapkan semuanya, Sojung duduk di sudut ranjang sambil melihat Nara si pelakor yang hampir tak berdaya itu, di mana nyali nya yang besar tadi? Apa sudah hilang dalam sekejap.
"CKLEKK" suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Sojung yang awalnya memerhatikan Nara kini berbalik memandangi pintu.
Ternyata Juan, Sojung menatap Juan dengan penuh kebencian, matanya seolah-olah menandakan jika ia butuh penjelasan, namun Juan tak menghiraukan justru ia menampar wajah Sojung, di wajah Juan terlihat jelas kemarahan suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue day's
Fanfiction[On going] "Hariku bersamamu bagaikan hujan yang selalu turun terkadang aku bahagia terkadang aku takut dan menangis? Kau tahu kan hujan yang ku maksud! Ya terkadang kau membawa hujan yang damai namun kau juga sering membawa hujan badai padaku!"...