Sepulang dari berkunjung ke rumah ayahnya dan mendapatkan suntikan pertama di kakinya Sojung ingin membeli sepatu baru untuknya.
Ia menyuruh Dara membawanya ke sebuah toko langganan.ketika itu mata Sojung tiba-tiba terfokus pada mobil van putih yang sedari tadi mengikuti mereka, sambil terus berada di belakang mereka.
Hal itu membuat Sojung mengerutkan dahinya berfikir sejenak siapa meteka yang mengikutinya apakah suruhan Juan? Atau justru orang random?!"Berhenti !" Dara refleks menekan rem mobilnya dan langsung menoleh ke belakang melihat keadaan Sojung.
"Apa ada yang salah kak?" Tanyanya.
"Tidak, hanya saja mobil di belakang mencurigakan!" Setelah berkata demikian benar saja, semua penghuni mobil van putih langsung keluar, semuanya berjumlah lima orang dengan senjata lengkap seperti ingin menculiknya.
"Keluar atau ku tembakan peluru ku padamu! Jangan mengulur waktu, satu tarikan timah panas ini bukan tak mungkin bisa membuatmu mati di tempat."
Dara tak menyangka akan mengalami hal seperti ini, namun nampaknya Sojung tetap tenang di kursi belakang.
"Tenangkan dirimu, aku akan keluar." Ucap Sojung lalu membuka pintu mobilnya.
Di saat itu Dara melihat Sojung langsung di sandra oleh para preman, sambil menaruh pistol di kepalanya, menggiring langkah Sojung menuju mobil van putih.
kalian tau setelahnya ada seorang pria yang tampak asing bagi Sojung dan Dara, datang dari arah berlawanan, dengan berani pria itu juga menodongkan pistolnya.
"Kasih dia kembali atau kelompokmu akan kuhabiskan semuanya!" Ancamnya.
Namun tak di sangka mereka semua tak mendengarkan ucapan Dean pria yang tak di kenal Sojung maupun Dara.
Justru para komplotan langsung menyerang Dean secara bersamaan hingga tanpa sadar melepaskan Sojung.Di sana insting bertahan hidup Sojung berjalan, dimana ia segera meraih pistol salah satu pria yang terjauh di sama dengan tetap memegang pistol Sojung mendekat ke arah sopir di mobil van mereka.
"Berhenti atau aku akan meledakkan kepalanya! Satu tarikan saja kepalanya akan sangat mendidih nanti." Melihat itu mereka semua terdiam.
Sojung tau para bandit meskipun mereka jahat namun mereka cukup setia kawan, yang artinya mereka tak ingin salah satu dari mereka ada yang gugur kecuali gagal dalam misinya.
"Baiklah, kali ini kami akan pergi tarik kembali pistolmu!" Sang preman langsung menaruh semua pistolnya ke tanah dan mengangkat kedua tangannya ke atas.
Dean yang melihat itu langsung memeriksa mereka satu per satu melihat apakah mereka punya senjata tambahan yang lebih membahayakan namun sudah di cek dan hasilnya tidak ada, yang artinya mereka hanya membawa senjata.
"Pergilah masuk, kuberi tahu agar tak berurusan dengaku lagi di masa depan! Ku beritahu aku adalah nyonya besar keluarga Juan jika kau terus Mengincarku bukan tak mungkin hingga anak cucu keturunan mu tak dapat hidup tenang di masa depan!" Ancaman Sojung sepertinya cukup efektif untuk sekarang melihat para bandit langsung pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue day's
Fanfiction[On going] "Hariku bersamamu bagaikan hujan yang selalu turun terkadang aku bahagia terkadang aku takut dan menangis? Kau tahu kan hujan yang ku maksud! Ya terkadang kau membawa hujan yang damai namun kau juga sering membawa hujan badai padaku!"...