"Kak Sojung, jangan lupakan hari ini kesempatan kita bertemu dengan dokter yang ku rekomendasikan padamu!" Bagas hanya memastikan lewat telepon agar Sojung tak lupa."Baiklah baiklah!! Aku tau kau ini semakin cerewet saja."
"Sudah ya aku matikan dulu, ada pasien."
"Baiklah jangan lupa kau harus hadir menemaniku nanti."
"Iya aku gak akan lupa apapun."
Lalu bagas mengakhiri panggilan itu, dan segera menyambut pasien nya seperti biasanya, namun hanya sedikit berbeda hari ini dia meminta bantuan dokter lain untuk membantu tugasnya nanti karena dia akan bertemu Sojung.
Sojung mendorong kursi roda nya menuju ke kamar untuk berganti pakaian, namun ada yang aneh ketika hendak masuk pintunya tidak tertutup rapat padahal dirinya ingat jelas jika Sojung selalu menutup rapat-rapat pintunya shar orang lain tak dapat masuk.
Saat Sojung masuk dirinya kaget melihat Nara sedang mengacak-acak pakaian milik Sojung, Nara seperti kehilangan sesuatu barang yang berharga.
"Kamu ngapain sih!" Kesal Sojung.
"Cincin pernikahan ku dan Juan hilang. Para maid tadi menyampaikan jika kau sempat ke kamar ku lalu buru-buru pergi, apakah kau yang mengambilnya kak?!" Tanya Nara sambil masih mencari-cari di kamar Sojung.
"Mana mungkin aku mengambil cincin mu itu, sedikitpun aku tak tertarik! Keluar! Ku katakan padamu aku tak pernah mencuri barang murahanmu camkan itu!" Sojung sangat kesal tanpa sadar meneriaki Nara.
"Lalu ini apa? Aku menemukan nya di kamar mu! Apa masalahmu dengan ku kak? Aku hanya mencoba akur dengan mu! Jika kau tak suka setidaknya jangan mencuri cincin ini, cincin yang Juan berikan sebagai bukti tanda cinta."
Sojung mendekat kepada Nara, siap ingin menampar wajahnya namun diri-Nya sudah lebih dulu mendapatkan tamparan di pipinya, namun bukan dari Nara melainkan dari suaminya.
"Memalukan!! Apa uang yang ku berikan padamu begitu kurang Jung? Katakan berapa yang kau mau agar kau tak mencuri yang bulan milikmu!" Ucap Juan.
Juan datang karena mendengar suara berisik dari kamar Sojung awalnya ia mengira jika kedua wanita itu hanya cekcok biasa, namun seorang maid menghampiri dan memberi tahu yang terjadi, jika permasalahan tersebut karena Nara mendapatkan bukti jika Sojung mengambil cincin pernikahan mereka namun Sojung tak mengaku.
"Jujurlah Sojung! Jangan membuatku makin marah padamu!" Juan meninggikan suaranya sampai membuat Sojung sangat terkejut.
"Jika aku bilang bukan aku yang mencuri apa kau akan percaya! Tidak kan. Lalu mengapa kau menyuruhku jujur." Tanpa sadar air matanya terjatuh begitu saja.
"Kak tapi aku hanya ingin kau—" Juan menggenggam tangan Nara dan membawanya keluar sebelum sempat Nara mengutarakan kata-katanya.
Nara di bawa menuju taman belakang dan Juan menginterogasinya sendiri ia tak ingin jika nantinya tersebar rumor di luar sana terkait Sojung yang mencuri barang milik Nara yang sebagai istri mudanya, ia hanya ingin semuanya terselesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue day's
Fanfiction[On going] "Hariku bersamamu bagaikan hujan yang selalu turun terkadang aku bahagia terkadang aku takut dan menangis? Kau tahu kan hujan yang ku maksud! Ya terkadang kau membawa hujan yang damai namun kau juga sering membawa hujan badai padaku!"...