sembilan.

16 4 0
                                    

Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok...tok tok tok...

Ketukan pintu mengalihkan perhatiannya, ia bergegas langsung pergi dari balkon menuju pintu kamarnya. Saat di buka di sana ia melihat yang mengetuk pintunya ternyata Dara, dia datang sangat pagi hari ini.

Ketika pintunya terbuka Dara langsung menerobos masuk tanpa di persilahkan, lalu dengan cepat menutup kembali dan mengunci pintu kamarnya sambil sempat melihat dulu ke kiri dan ke kanan hal itu menbuat Sojung bingung dengan tingkahnya yang aneh pagi ini.

Lalu Dara membawa Sojung kembali ke balkon.
"Kak kau tak apa-apa? Aku mengetahui Juan tidur di kamar Nara malam ini. Memikirkan nya membuatku muak dengan pasangan itu!" Bisikk Dara pada Sojung.

"Kau datang sepagi ini dan mengendap-endap bagai maling hanya karena ingin bergosip tentang ini?" Sojung di buat terkekeh dengan tingkah Dara itu barusan dia seperti seorang maling.

Dara langsung menggelengkan kepalanya.
"Tentu tidak, apakah kau tak membaca pesan ku tadi malam?" Sojung lantas menggelengkan kepalanya.

"Sudah kuduga! Jadi aku ingin memberi tahu mu, waktu kita makan di restoran tempo hari aku teringat ketika hari minggu aku pergi ke cafe bersama Bagas." Belum sempat Dara mengatakan kelanjutannya Sojung memotongnya.

"Kau ingin membeberkan kisah cintamu padaku?" Tanya Sojung dengan muka heran.

"Aishh bukan begitu, dengarkan aku sampai selesai dulu!"

"Baiklah maaf silahkan lanjutkan."

"Aku melihat Nara bersama seorang pria asing, kau tau mereka berdua tampak mesra bagaikan kekasih yang lama tak berjumpa, aku hendak memotret mereka berdua namun Bagas menyuruhku mengambil sebagian makanan karena itu aku kehilangan jejak!" Dara bercerita dengan mimik wajah yang serius.

"Apa kau tau ciri-ciri pria itu?" Tanya Sojung.

"Dia berbadan tegap, Atletik namun memiliki banyak tato di tangan nya, wajahnya agak sedikit tua namun tak begitu tua, dia punya kumis tipis di atas bibirnya, aku tak sempat melihat hal lainnya, andai saja aku memotret mereka berdua mungkin bisa jadi itu bukti perselingkuhan kan?" Dara memeberikan cerita sambil meragakan bentuk pria itu.

Sojung tampaknya tertarik dengan pembicaraan itu; "tapi tampaknya tak mudah untuk berselingkuh begitu terang-terangan kau tau kan banyak sekali mata-mata Juan di kota ini?"

Dara pun tampak bingung mata-mata Juan yang begutu banyak saja tak dapat memberi tahu Juan tentang hal ini? Lalu jika tak berselingkuh mengapa tampak begutu akrab.

"Sudahlah jangan kau pikirkan, biarkan saja jangan membiarkan dirimu terikat terlalu jauh ikut Campur." Jujur saja Sojung merasa takut dengan keselamatan Dara jika dia tetap nekat bisa jadi lelaki di samping Nara adalah seorang bandit mengingat penampilan fisiknya yang lumayan mendekati.

Dara mengiyakan jujur saja ia juga tak berani jika harus berurusan dengan pria itu, tampaknya benar kata Sojung tak boleh membiarkan dirinya terlalu jauh.

Blue day'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang