~Nicole Demara (Zenless Zone Zero)~

1.1K 13 2
                                    

"Ih apasih! Orang aku cuman pengen ngeliat"

Orang yang berambut pink dengan personality yang bubbly itu bernama Nicole Demara, seorang perempuan yang licik, walaupun demikian aku masih menyukainya. Ya tentunya dia tidak tahu, aku tidak bisa sanggup untuk mengungkapi rasaku kepada dia, mungkin di lain hari--dimana matahari dapat terbit seterang mungkin.

"Ayo dong, aku cuman pengen lihat!" Nicole teriak dikupingku.

"Ah berisik!" Aku jawab.

Sekarang kita berdua sedang duduk diatas kap mobil, sekotak donat yang baru saja ku beli ditangan dengan HP ditangan satu lagi. Nicole sepertinya penasaran dengan apa yang sedang aku beli di black market kali ini, tentunya rahasia...rahasia yang Nicole tidak boleh tahu.

Aku seorang pecinta kentut, ya betul...memang sedikit menyindir tetapi bagaimana lagi? Sejak dulu aku selalu membayangkan seorang wanita dengan bagian belakannya yang besar blast absolute fart at my face. Ugh, membayangkannya saja membuatku terangsang. Tentunya jika Nicole tau, semua akan hancur! Dia tidak boleh tahu ini sama sekali.

"Ih kenapa sih? Aku pengen lihat apa itu diHP mu..." Nicole menarik tanganku sambil mengambil donat.

Aku berusaha untuk menghentikan aksinya, memang yang aku beli ada kaitannya dengan fetish-ku ini, makanya dia tidak boleh tahu. Namun, dengan tidak sengaja, Nicole mendapatkan HPku dan dia mulai berlari-lari dariku.

"H-Hey Nicole! Kembali!" Aku teriak sambil mengejarnya.

"Wlee, sini kalau mau ambil!" Teriak Nicole lari dariku.

Disitu, Nicole membuka listing benda yang aku beli, tanpa dugaanya, dia melihatlah semua hal yang aku gunakan untuk...ya hal tersebut. Nicole berhenti berlari dan hanya bertatapan kepadaku...

"A-Aku bisa menjelaskannya..."

"Kamu suka kentut?" Nicole bertanya.

Aku hanya terdiam malu sambil menundukkan kepalaku. Ketika aku menganggukkan kepala sedikit, Nicole mengambil tanganku dan membawaku kesuatu tempat. 

"H-Hey Nicole!" 

"Sudah diam saja..." Nicole tersenyum, wajah manisnya menatap mataku.

Tiba-tiba kita berada didalam suatu ruangan, ada terdapat wastafel, ada beberapa bilik toilet...tunggu, apakah kita didalam WC? 

"K-Kenapa kita disini?!" Aku ucap kebingungan.

Tanpa jawaban dari Nicole, dia membalikan badannya dan mendorongku kedalam bilik toilet. Lalu dia memaksakan aku duduk ditoilet selagi dia duduk dipangkuanku.

"Mmmh~ Lembut juga~" Kata Nicole sambil memegang pahaku.

"Ni-Nicole apa yang sedang kamu--"

BROOOOOOOOOOTTT~!!

PREEEEEEEEEETTTT~!!!

Tiba-tiba, bokong semok dia pun bergetar dan mengeluarkan kentut yang lumayan nyaring. Aku...sungguh speechless. Nicole tidak pernah melakukan ini didepanku sebelumnya, dan melihat bokong seksinya dia mengeluarkan gas racun itu sangatlah nikmat. Aku pun terjadi terangsang berat dan mulai memegang pantat Nicole.

"Oough~ tadi nyaring ya? Maaf, aku sepertinya memakan terlalu banyak donat~" Nicole berbisik halus dengan nada mengundang.

"Nih kalau mau lagi~ Mmgh~!!!" Nicole mengejan.

PROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOTTTTTTT~!!

DHUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT~!!

Kali ini kentut dia lebih nyaring, dan lebih busuk. Saya sumpah bisa melihat gas coklatnya mengembang keatas. Tidak menyangka bahwa Nicole mempunyai gas yang sebau ini, apakah dia suka kentut? Atau ini efek samping donat belaka? Banyak sekali pertanyaan yang aku pikirkan.

"Oooh~ juicy banget bukan? Hehe~ Aku memeang sedang mules~" Nicole menggoyangkan bokongnya kebagian rangsangku.

"Urrgh~ Ni-Nicole~" Aku desah.

Nicole duduk kembali, kali ini dia meminta aku untuk membuka bagian agar dia bisa duduk di toilet. Setelah aku membuka bagian sedikit, dia membuka celana pendek hitamnya dan duduk di lubang itu. Entah apa yang dia mau lakukan--Oh tentu saja...dia mau eek.

"Mmgh~ kamu tidak keberatan jika aku BAB sebentar kan?" Nicole ucap sambil melihat kebelakang kepada ku, tanganya mengusap perutnya yang terdengan mules.

Aku menganggukkan kepala, Nicole lalu memegang kedua dinding toilet dan mengejan sambil menggigit bibirnya.

"Mmmph~!!"

PROOOOOOOOOOEEEEEEEETTTT~!!

BRUUUUUUUUTTTTTTTTTT~!!

PLUNG-PLUNG-PLUNG-CEMPRUUUUUUUTTTT~!!

PLUNG-PLONG-BROOOOOOOOOOOTT~!!

Pantatnya pun bergetar ketika feses besar tersebut jatuh kedalam toilet, bunyi air yang memantul karena tinjanya terdengan khas dan sangat merangsang bagiku. Aku mulai memain dengan bokongnya yang semok sambil dia tetap membuang sampah busuk itu.

"Aaagh~ mules banget~ terus pijitin bokongku~"

BREEEEEEEEEEEEEEEETTTTT~!!

PLONG-PLONG-PLONG~!!

DHUUUUUUUUUUUUUUUUUTTTTTTTTTT~!!

BROOTT-BROOOOOOTTOOTOT-PLUNG~!!

CEMPLUNG-PLONG-PLONG-PRUUT~!!

"Aaargghhh~~ leganya~" Desah lega Nicole.

Nicole mengelap bokongnya dan memakai celana hitamnya kembali. Lalu dia menyalurkan tangannya untuk membangunkan aku dari posisi duduk. 

"Jadi gimana hasil BABku?" Dia tersenyum tertawa menunjuk kearah toilet.

Terlihat feses besarnya bergenang dengan jumlah banyak. Aku sendiri bingung bagaimana perut selangsing Nicole Demara ini dapat menampung kotoran sebesar itu dan tetap terlihat langsing, ya mungkin tiap orang mempunyai keistimewaan sendiri.

"Hehe~ lain kali kasih aku makanan yang lebih berat deh~" Nicole mengedipkan mata kepadaku.

Aku hanya tersenyum dan tertawa,

"Heh baiklah, dengan syarat kamu kentutin aku tiap detik~" Aku jawab.

"Deal~" Ucap Nicole tersenyum.

---------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------
 Bonus untuk hari ini wkwk....

Gassy, Stinky Waifus~💩💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang