Suasana sekolah tidak jauh berbeda dari satu minggu yang lalu, semua menatapnya yang pandangan seolah dia melakukan sebuah kejahatan besar. Namun kali ini seakan lebih jelas kesalahannya apa, Cherry tidak mengerti arti tatapan semua orang hingga tanpa sengaja salah satu anak laki-laki menabraknya hingga hampir membuatnya terjatuh.
"Fuck!!!." umpat Cherry kesal, namun mendengar umpatan Cherry, pria itu menatapnya dengan tatapan tidak suka juga.
"Lacur! berapa tubuh murahanmu itu dibayar satu malam?."
Cherry tertawa kecil, gadis itu mengambil batu yang ada di sebelah kanannya kemudian memukulkan kepala pria itu cukup keras hingga membuatnya terjatuh di lantai dengan banyak darah. Nafas Cherry terburu, sudah lama dia ingin melakukan itu kepada semua orang yang menatapnya jijik, Cherry tidak pernah melakukan apapun, bahkan berhubungan dengan siapapun, namun semua orang memandangnya seakan dialah piala bergilir pria.
"Arrrgghhh...." teriak pria itu memegang kepalanya dengan kesakitan, tidak ada yang berani mendekat selain Cherry yang sedikit melangkahkan kakinya menghampirinya dan berjongkok.
"Dengar baik-baik, aku bisa saja membunuhmu dan tidak akan pernah ada yang tau dimana mayatmu berada jadi jangan pernah mengatakan hal yang tidak benar." Cherry kembali berdiri dan melihat ke arah semua orang, "Memang benar apa yang kalian dengar tentangku sama persis dengan apa yang terjadi padaku di sekolah sebelumnya, tapi aku pikir kalian lebih pintar dari bayanganku menghadapi rumor orang lain, ternyata sama saja. Jika kalian tidak ingin berakhir sama sepertinya, tutup mulut kalian."
Pandangan Cherry tertuju pada Amora yang berada di ujung lorong menatapnya dengan tatapan takut, Cherry memandangi gadis itu dan menunjukkan smirknya. Secara tidak langsung dia juga tau siapa yang menyebarkan rumor lamanya di sekolah baru ini, Amora adalah orang yang bisa melakukan itu dan mempunyai alasan kuat untuk melakukannya.
Belum sempat melangkah menghampirinya, sebuah tangan lebih dulu menariknya. Ares dengan wajah buru-buru membawanya meninggalkan lorong menghindari tatapan orang-orang pada Cherry.
"Lepas! Sialan lepaskan!." bentak Cherry berusaha melepaskan tangan Ares yang memegang tangannya cukup kuat.
Pria itu menghimpit tubuh Cherry ke dinding belakang sekolah, nafasnya terengah "Aku tidak percaya rumor yang beredar jadi katakan apakah itu rumor yang harus aku percaya atau tidak tentangmu."
Cherry menatap Ares santai, "Apa yang kamu dengar?."
"Ehmm itu kamu berhubungan dengan banyak pria bahkan videomu beredar. Hanya saja aku rasa itu tidak benar mengingat kemarin aku rasa itu kali pertamamu melakukannya."
"Rumornya benar, faktanya yang salah. Apakah itu cukup menjawab?."
"Baiklah." tiba-tiba Ares membawanya ke dalam pelukan, itu kali pertama Cherry mendapatkan pelukan sehangat itu, entah mengapa hatinya yang dingin seakan mulai menghangat, Cherry tidak mengerti harus bereaksi apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR
RomanceONGOING 21+ Chaerin Yasmine Alora atau yang di kenal akrab dengan panggilan Cherry, pelajar tahun ke tiga yang harus pindah sekolah karena kasus video seksual. Di sekolah barunya, Cherry kembali dipertemukan dengan seseorang yang ada di masa lalu da...