Chapter 13

197 28 9
                                    

Saat ini Lily dan murid yang lain sedang berada di great hall untuk makan malam, namun Lily merasa aneh dengan Harry yang duduk termenung sendirian.

Lily teringat jika ini adalah scene film dimana Harry akhirnya bisa melihat kedua orang tuanya melalui cermin Tarsah yang disembunyikan disalah satu ruangan.

Lily kembali tersadar dari lamunannya ketika melihat Ron yang nampak bangkit dari duduknya lalu menghampiri Harry untuk menghiburnya namun tidak berhasil.

Lily pun mendekat ke arah Harry lalu duduk disebelahnya....

"Harry, ada apa? Apa ada masalah? Ceritakanlah padaku, aku temanmu bukan?" Lily bertanya dengan lembut sambil memegang kedua pipi Harry.

Harry menatap Lily dengan tatapan sendu, ia menggenggam kedua tangan Lily dengan erat...

"Lily malam ini ikutlah denganku"

"Mau kemana?" Lily bertanya dengan bingung (aslinya sudah tau)

"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan"

"Baiklah"

Setelah makan malam di great hall Harry segera menarik lembut tangan Lily untuk mengikutinya.

Mereka berjalan menyusuri lorong yang gelap dan sunyi dengan memakai jubah tak terlihat sampai tiba tepat diujung lorong yang terdapat sebuah pintu, mereka segera masuk kedalam.

Gelap dan sunyi itulah yang dirasakan Lily saat pertama kali memasuki ruangan ini, Lily melihat Harry berjalan menuju salah satu sudut ruangan yang terdapat kaca besar yang sudah berdebu dan antik.

Gelap dan sunyi itulah yang dirasakan Lily saat pertama kali memasuki ruangan ini, Lily melihat Harry berjalan menuju salah satu sudut ruangan yang terdapat kaca besar yang sudah berdebu dan antik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haryy berdiri didepan kaca tersebut sembari tersenyum, dia melihat Lily yang terdiam dibelakangnya segera menarik lembut tangan Lily untuk berdiri didepan cermin tersebut.

"Lily apakah kau bisa melihat orang tuaku?" Harry menatap Lily yang berada disampingnya.

"Ya aku bisa melihatnya" Lily tersenyum sembari menoleh ke arah Harry

"Benarkah!?" Harry sangat bersemangat begitu mengetahui Lily bisa melihat kedua orang tuanya dicermin tersebut.

"Ya Harry...ibumu sangat cantik, ayahmu juga tampan sama persis sepertimu" Harry yang mendegarkan perkataan Lily pun tersipu malu.

"Kembali lagi Harry? Dan sekarang kau mengajak Miss Evans?" Profesor Dumbledore berjalan mendekat ke arah kami dengan senyum ramahnya.

"Kulihat kau sangat menikmati cermin tarsah ini Harry" sambung Profesor Dumbledore.

"Cermin ini bisa memperlihatkan keinginan kita" ucap Harry.

"Ya dan tidak"

"Kau Harry, tidak pernah melihat orang tuamu, tetapi kau melihat mereka di cermin ini. Cermin ini tidak memberi kita pengetahuan, banyak sekali orang yang terlarut dengan cermin ini hingga menjadi gila, maka untuk itu cermin ini akan dipindahkan ketempat lain" Prof. Dumbledore menyadarkan Harry agar tidak terus terlarut dengan cermin ini.

"Baiklah Harry kau bisa kembali ke asrama, untuk Mis Evans bisa ikut denganku sebentar."

Profesor Dumbledore membalikkan badan lalu berjalan menuju keruangannya dan di ikuti oleh Lily.

Harry diam menatap kepergian Prof.Dumbledore dan Lily dia menoleh menatap cermin tarsah untuk terakhir kali lalu berbalik untuk kembali ke asramanya.

Lily masuk kedalam ruang kepala sekolah yang ternyata didalam sudah terdapat Prof.Snape dan Prof. Macgonagal yang sedang berbincang, mereka menghentikan aktivitas ketika sadar dan melihat kehadiranku.

"Mis Lily silahkan duduk di sofa" Prof. Dumbledore mengitruksikanku agar duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan ketiga profesor tersebut.

Aku pun duduk dengan suasana yang berubah menjadi canggung dan menegangkan.

"Jadi, apa yang ingin anda sampaikan?" Lily berusaha keras agar tidak terlihat gugup.

"Jadi begini Ms.Evans, kami sudah mengetahui bahwa kau adalah gadis yang terpilih dan tertulis di dalam ramalan, jadi kami memutuskan untuk menjadikanmu sebagai murid Prof.Snape dan dia akan menjadi penanggung jawab atas keselamatanmu selama di Hogwarts." jelas Prof.Dumbledore sambil tersenyum ramah menatapku.

Lily masih terasa bingung dengan situasi saat ini, dia menatap ketiga profesor itu dengan wajah kebingungannya.

"Maaf profesor, bukankah anak yang terpilih dalam ramalan adalah Harry Potter dan saya tidak ada hubungannya dengan semua itu."

Lily tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan, gadis yang terpilih dalam ramalan, the fuck!! Bukankah seharusnya itu Harry Potter mengapa jadi Lily yang terpilih.

"Mis Evans aku tau kau belum bisa menerima kenyataan ini tapi, ketahuilah bahwa ini semua demi melindungimu agar tetap aman."

"Melindungi dari siapa prof?"

"Death Eater."

Mendengar nama itu tubuh Lily menegang kaku, dia sejenak menahan nafasnya saat profesor Dumbledore menyebut nama itu dan disadari oleh profesor Snape.

"Kau baik-baik saja Lil- Mis Evans?" Profesor Snape bertanya dengan nada khawatir.

"Aku baik-baik saja prof, terimakasih telah mengkhawatirkanku." Lily tersenyum hangat mendapati bahwa profesor kesayanganya mengkhawatirkan dirinya.

"Syukurlah..., jika Mis Evans tidak ingin menjadi muridku kau bisa menolaknya kami tidak akan memaksamu untuk menerimanya, bukankah begitu Albus?" Profesor Snape dengan senyum hangatnya yang sangat jarang dia perlihatkan membuat kedua profesor disampingnya tercengang tidak percaya.

"Yah tentu saja, kau bisa menolaknya jika keberatan Mis Evans." Profesor Dumbledore kembali memasang senyum ramahnya.

"Baiklah Profesor saya menerimanya"

POV Lily

Mendapat tawaran menjadi murid dari Profesor kesayangannya adalah tawaran yang sangat bagus untukku.

Apalagi tatapan khawatirnya yang sangat jarang sekali pria itu perlihatkan, membuatku menjadi semakin yakin untuk merubah takdirnya yang suram.

Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always For You SlytherinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang