Meen menarik Davika ke dekat kolam renang yang ada di tengah tengah rumah nya.
"Apasih?! Kenapa kita harus ngejauh dari dia?" Ucap Davika kesal
"Dia gak tau apa apa...kamu gak boleh seperti itu" ucap Meen
"Apa nya yang gak tau? Kenapa tadi kamu sedekat itu sama dia?" Ucap Davika melirik Ping yang ternyata sedang mengintip dari balik pintu kaca
Meenpun ikut melirik Ping,entah kenapa Meen malah bersemirik melihat Ping.
"Sudah besok kita bahas lagi, sekarang pulang dulu" ucap Meen mengusap kepala davika
"Enggak!! Lagian sejak kapan bocah itu tinggal di sini hah?!" Ucap davika
Sebelum Meen hendak menjawab,tiba tiba kepala Meen terasa sakit sekali.
Membuat Meen tidak sanggup berdiri, Davika mulai panik dan terus memeluk Meen sambil memanggil beberapa pelayan."Cepat bawa Meen ke kamar nya" ucap Davika
Beberapa pelayan akhirnya membawa Meen ke kamar nya di ikuti Davika dan Ping yang juga ikut panik.
.
.
.
.Sesampainya di kamar Davika terus memijat lembut kepala Meen,tapi Meen tidak kunjung membaik.
"Sayang... Ayo kita pergi ke rumah sakit ajah" ucap Davika yang hanya di balas gelengan kepala oleh Meen
"Biar saya yang bantu " ucap Ping yang sedari tadi hanya berdiri di dekat pintu kamar Meen
"Tau apa kamu?! Selama ini tidak ada yang bisa mengatasi penyakit Meen " ucap davika melirik Ping dengan kesal
"Tapi sepertinya bos gak sakit,hanya ada sesuatu yang aneh pada diri nya" ucap Ping yang kemudian mendekat kearah davika dan Meen
"Jangan sok tau" ucap davika
"Sebaiknya biarkan saya mengatasinya,atau Bos bisa gak selamat" ucap Ping ala kadar nya, sebenarnya dia juga tidak tau efek nya akan separah apa
Mendengar itu Davika langsung membiarkan Ping duduk di samping Meen,dan tepat saat Ping baru saja duduk... Meen langsung beralih memeluk Ping dengan erat.
"Saya di sini bos" ucap Ping sambil mengusap kepala Meen
"Terimakasih karna tidak pergi" ucap Meen membenamkan wajah nya di leher Ping
Melihat itu Davika tampak marah dan kemudian dia memutuskan untuk pergi dari rumah Meen dengan keadaan kesal pada Ping.
.
.
.
.Keesokan pagi nya Ping terbangun di atas kasur Meen.
"Hah? I ini bukan nya kamar bos?" Ucap Ping,mata nya menyisir ke seluruh sudut mencari keberadaan Meen
Hingga mata nya tertuju pada pintu kamar mandi yang baru saja terbuka dan memperlihatkan seorang Meen dengan hanya terbalut handuk di pinggang nya.
Mata Ping langsung berbinar ketika melihat tubuh Meen yang begitu indah dengan otot otot yang menonjol.
"Sudah bangun?" Seru Meen
Meen berjalan mendekati Ping sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
"Euhh bos maaf saya malah ketiduran" ucap Ping malu
"Gak apa apa,oh ya kamu mau sarapan apa?" Ucap Meen tersenyum
"Terserah anda saja" ucap Ping
Mendengar itu Meen hanya tersenyum lalu mengusap usap kepala Ping.
"Cepat mandi lalu kita sarapan" setelah selesai bicara, Meen pun langsung memakai bath robes nya lalu keluar dari kamar

KAMU SEDANG MEMBACA
OMG my Ancient Ceo [Delayed]
Fanfictionmenceritakan tentang seorang pangeran (Meen Nichakon) yang mendapatkan kutukan dari sang raja,karna tidak mau menikah dan terus menerus bermain wanita. namun ada sebab di balik kenakalan nya itu,yaitu kematian calon istri nya yg membuat nya tidak ma...