Chapter 1 : Membangunkan Pelayan Setia

451 65 12
                                    

Rencana terbaik Untuk di lakukan, Adalah Tidak ada siapapun yang menyadarinya. Cukup diam, Dan Amati Secara perlahan

***

"Papah harus Pergi Untuk beberapa hari, Jika Kalian Bosan, Kalian Bisa menginap Di rumah Nenek dan kakek kalian." Ucap Freya, Ia memandangi Kedua anaknya Yang tengah Sibuk sarapan. Rasanya baru kemarin dia melihat mereka Menangis Setelah Shani melahirkannya, Kini mereka telah Tumbuh menjadi remaja.
Dia mungkin tidak pernah berpikir akan memiliki Satu anak Perempuan Cantik yang berperan sebagai kakak, Dan Satu anak laki-laki Hebat yang berperan sebagai Adik.

"Pah?" Ucap Anak perempuannya Yang sejak tadi Diam. Levania FreShan Natio, Gadis itu lebih mirip seperti ayahnya. Dia Tumbuh menjadi gadis yang Cantik seperti Ibunya, Namun Sifatnya Sangat dingin Seperti sang ayah. Sedangkan Sang adik, Shu. Dia Lebih mengarah ke arah Ibunya, berwajah tampan seperti ayahnya, Sifat yang Lembut dan ramah, Menjadi daya tarik dari anak itu.

"Kenapa Sayang?" Tanya Freya.

"Entahlah, Aku tidak tau. Belakangan ini aku selalu bermimpi aneh.." Ucap Leva.

"Mimpi apa?" Tanya Freya.

Levania menggeleng, "Tidak, Lupakan Saja. Mungkin itu hanya Bunga Tidur." Ucapnya.

Dia kemudian beranjak berdiri sambil membenarkan tas-nya. "Aku dan Shu berangkat Dulu.." Gadis itu dengan sopan mencium tangan Sang ayah, Di ikuti Oleh sang adik. Setelah kedua Anaknya pergi, Ekspresi wajah Freya nampak dingin seperti biasa.

***

Portal Melingkar Yang tercipta dari Energi lidah Perak, Muncul Secara Spiral di Ruang tamu kastil ke abadian. Feni yang melihat portal tersebut, Nampak biasa saja. Kecuali dengan Ningen Yang langsung terbang berputar-putar di sekitar orang yang baru datang dari Portal. Freya sedikit bermain-main dengan mahkluk Lucu berbulu ungu tersebut.

"Apa ada kemajuan?" Tanya Freya.

Feni menggeleng, "Dia tetap sama, Paman Kyura Bilang, Mungkin akan Butuh waktu lama Untuknya sadar." Ucap Feni.

Freya menghela nafas lesu, "Begitukah.." Gumamnya.

Freya kemudian Pergi ke ruangan Khusus, Dimana Shani tertidur dengan anggun, Layaknya seorang Putri salju yang tengah menunggu sang pangeran, Untuk menciumnya. Sayangnya, Kedatangan Sang pangeran, Tidak akan bisa membangunkannya kali ini.

Freya menundukkan wajahnya, Mencium pelan kening istrinya. Pandangannya tidak bisa di artikan.
Dia kemudian melepaskan Kalung berbandul Daun perak, Lalu memakaikannya pada Shani. Setelah itu, Dia Kembali keluar menemui Feni.

"Aku ingin Meminta bantuan Kak Feni." Ucap Freya.

Feni menoleh, "Bantuan apa?"

"Putriku levania, Nampaknya dia Telah dekat Dengan Kekuatan yang ada di dalam dirinya. Mimpi yang membuatnya Heran, Mungkin adalah sebuah pertanda." Ucap Freya.

"Mereka sudah Tumbuh dewasa, Tidak heran kekuatan itu Juga mulai Muncul." Ucap Feni.

"Aku akan pergi beberapa hari, Aku titip mereka." Ucap Freya.

"Mau kemana?" Tanya Feni.

"Hanya Urusan pekerjaan." Freya mulai kembali membuka Portal dari energi Lidah Perak miliknya.

FRESHAN : Awakening ( BOOK 4 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang