Pasien yang diculik

35 1 0
                                    

POV Mingyu :
___________________________________________

Aku sedang bersantai di tempat pos satpam, sembari berbicara dengan sahabatku Karina, Tentang enaknya rasa nasi padang.

"Nasi padang ni luar biasa cok, kuah rendangnya pas banget dengan rasa sayurnya. Pedasnya mantap" Aku terkagum dengan nasi padang satu ini, nasi padang pada umumnya memang enak. Tetapi, nasi padang yang ini memiliki citra rasa yang sempurna membuatku sangat gembira.

"Yoi mang, baru buka tokonya dah rame aja wkwk" ucap Karina seraya mengipasi bibirnya, karena dia memilih level yang paling pedas. "Pedes banget uy!"

Aku hanya tertawa, tiba-tiba kudengar ada seorang wanita menjerit. Sebagai satpam rumah sakit, tugasku adalah  memastikan area sekitar aman. "Eh, suara apaan itu?!"

"Woi kimeng! Cepat!" Karina menarik tanganku, tetapi nasi padangku belum habis. "Ya!" Ku mengambil bungkus nasi padangnya, dan memakannya seraya lari ke dalam rumah sakit. "Yaelah ming! Masi di makan, taro dulu napa?!" Karina mendecakkan lidahnya

"Bentar lagi habis! Sayang kalo ga di makan xixixi" Pipiku penuh terisi dengan nasi padang, ku menyisakan daging rendangnya untuk di makan terakhir sebagai penutupan.

"WIIYEOW! Ga sengaja!" Karina mengambil rendangku dari tanganku, dan memasukinya kedalam mulutnya.

Aku terdiam, tidak bisa berkata apa apa. Aku hanya berdiri di tempat, rahangku terbuka lebar. Tidak percaya apa yang Karina telah lakukan, ini sungguh penghianatan terburuk yang pernah aku rasakan.

"E-eh?! Kimeng, ayo cepetan!! Rendang doang loh!

POV Karina :
___________________________________________

Walaupun rendang doang, Mingyu hanya diam di tempat. Jujur aku merasa kasian, tetapi itu rendang rasanya lezat sekali. Aku tidak mempunyai penyesalan, atas kemalingan yang aku lakukan.

Mingyu masih terus berlari, tetapi sekarang sinar di matanya sudah hilang. Aku dengar dia membisik sesuatu kepada dia sendiri "Wanita ini sungguh jahat"

Ketika kami tiba di sana, tempat itu dikelilingi oleh orang-orang. kemudian aku melihat sesosok tubuh berlari menuju lift "Woi kimeng tuh!" Ku tunjuk ke arah sosok itu, kami bergegas ke lift. Tetapi sudah telat, Sosok itu sudah turun.

Aku menyuruh mingyu jaga di exit, dan aku ke arah lift lantai bawahnya. Menyuruh beberapa orang juga untuk menjaga semua lift, kami berpencar. Tetapi tiada tanda sosok orang yang tadi, kami sangat kebingungan.

POV Minghao :
___________________________________________

Aku merasakan seseorang menepuk pundakku, perlahan aku membuka mataku. lampu rumah sakit menyinari mataku, cahayanya sangat menyilaukan.

"Minghao.. minghao.. bangun minghao.." itu sepertinya suara dokter jay memanggilku, aku menguap dan melihat ke arahnya. "Kenapa dok..?"

"Kamu harus hati-hati.. tadi terdengar teriakan keras dari wanita di ruangan sebelahmu" dokter jay terlihat sangat khawatir, "i-iyakah?! Soalnya aku melihat seseorang yang memasuki ruangan itu!" Tangan ku gemetar, apakah orang itu pelakunya?!

"Minghao! Sebutkan ciri cirinya!" Dokter jay langsung mengambil pena dan bukunya, ku mencoba ingat ingat ciri ciri sosok orang tersebut. "Badan ia.. lumayan besar.. terus.. banyak bekas luka di badannya.. dan rambutnya berwarna coklat itu saja yang aku ingat"

"Oke, bentar saya panggil dokter jake untuk menjagaimu disini ya. Saya mau memberitahukan ini kepada satpam disini" dokter jay keluar dari ruangan dan memanggil dokter jake, dokter jake memasuki ruanganku. Dia tampak sangat serius, dadaku berdebar khawatir tentang wanita tadi.

POV Dokter jay :
___________________________________________

Aku bergegas untuk mencari satpam, diluar ruang minghao sudah ramai orang orang. "Permisi!" Tiba-tiba Haechan menepuk pundakku

"Kamu kenapa buru buru jay?" Alis kanan Haechan terangkat, ia sedang mempertanyakan kelakuanku. "Tadi minghao bilang dia lihat orang memasuki ruangan wanita itu" ku tunjuk ke ruangan yang tadinya terdengar wanita menjerit

"Ku lihat ada satpam yang menjaga pintu keluar, coba kamu ngomong ke satpam itu." Aku mengangguk kepalaku, informasi yang ku butuhkan!

"Oiya jay, yang menjaga minghao siapa?" Haechan terlihat khawatir terhadap minghao, "Jangan khawatir, minghao dijaga oleh dokter Jake. Udah ya, aku harus cepat memberitahu info ini"

Aku mencoba turun lewat lift, tetapi liftnya terlalu lama. Ku menggelengkan mataku, dan buru-buru turun lewat tangga saja.

POV Mingyu :
___________________________________________

Aku menunggu lama untuk mencari pasien wanita yang hilang itu, tetapi tiada penampakannya sama sekali.

Seorang dokter lari ke arahku dengan terburu-buru, sepertinya itu dokter jay. "Napa dok? Pelakunya sudah di tangkap? Atau pasiennya sudah di temukan?"

"Belum pak, masih belum ditemukan pelakunya. Pasiennya belum ketemu juga, tetapi pasien saya. Yang ruangannya di sebelah ruangan pasien hilang itu, melihat seorang yang memasuki ruangan pasien yang tadi. Ini ciri cirinya"

Posisi berdiri ku berubah, yang sebelumnya terlihat santai, sekarang tegak lurus. Ciri-cirinya adalah, Badannya tinggi, Banyak bekas luka di badannya, rambut berwarna coklat.

"Baik dok, saya akan memberikan informasi ini kepada staff lainnya"

POV chat core dunia :
___________________________________________

Bangchan :
"Yang, lo masih di rumah sakit kan?"

Yang yang :
"Gsh manggil ayang-ayangan lu, yo gua masih di rumah sakit."

Ni-ki :
"Jan gr dlu lah, nama lu itu yang yang kocak"

Jaemin :
"Ternyata bukan w yg paling bego dsni"

Yang yang :
"Shibal"

Bangchan :
"Lantai 4 kan lo? Gw dh otw ksna"

Yang yang :
"Y, gua lagi di depan ruangan 048."

Ni-Ki :
"Jenguk banci itu y klian, sahabat sejati banget wkwk."

Yang yang :
"Banyak omong lu"

Bangchan :
"Mending gw bundir dri pd sahabatan ama banci"

POV Bangchan :
___________________________________________

Aku memparkir motorku, dan menaiki tangga darurat. Untuk mempercepat jalanan, tetapi ketika ku membuka pintunya, dan mengelilingi rumah sakitnya. Sekumpulan orang menangkapku "Woi Badjingan! Ada apaan ini"

"Balikin istri gua!" Seorang gojek hampir menonjok mukaku, untung saja aku menghindarinya. "Sejak kapan gw jadi pelakor bro?!" Aku mulai kebingungan, dan merasa aneh. "Ngapain juga gua ambil istri dia, apa dia orang gila? Tapi kok banyak yang nangkep aku" itulah yang berada di pikiranku saat itu, semua hal ini rasanya aneh.

Munculnya satpam wanita yang menarik kerah jaketku, "Jangan mencoba melarikan diri, ikuti aku." Tarikannya sangat kuat, apakah dia diberi makan baja oleh ibunya?!

tanganku diborgol, apa yang aku lakukan? tiba-tiba Yang Yang muncul, "woi, napa lo diborgol chan?!" Muka Yang yang heran denganku, "Kamu kenal dengan orang ini?" Satpam itu bertanya kepada yang yang. "Ya, gua kenal. Temen gua tu, ngapain dia diborgol? Salah dia apa co"

"Dia memenuhi ciri-ciri pelaku tersangka yang menculik pasien wanita pada ruangan 047" Aku mencoba melepas dari genggaman satpamnya, tetapi hasilnya gagal. "Dia aja baru dateng" yang yang membelaku, hal yang jarang dia lakukan.

minghao hamil?! mpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang