8.

989 43 4
                                    

Happy Reading~ vote yaw💋

~

Mark sudah sampai di depan mansionnya, ia sangat takut untuk menghadapi Taeyong, seharusnya ia masi punya waktu 4hari lagi tapi yasudah Haechan nya sudah ada pacar, mau bagaimana lagi?

Ceklek* suara pintu

"Mark? Haechan mana?" Tanya Taeyong saat melihat Mark kembali sendirian

"Haechan di sana udah bahagia sama pacarnya, Chenle juga udah manggil pacarnya Haechan papa, Mark gabisa bawa Haechan pulang, maaf ya bu" Mark berlutut di depan Taeyong

"Astagaa Mark, udah gapapa nanti bubu aja yang bicara langsung sama orang tua Haechan" Taeyong membawa Mark untuk berdiri

"Emang bubu kenal?" Tanya Mark sambil menatap Taeyong

"Teman daddymu" jawab Taeyong

Mark hanya mengangguk dan kembali ke kamarnya, ia lelah seharian di atas langit

~

"Ouh jadi gitu, lu yakin mau misahin Chenle sama daddynya?" Tanya Guanlin yang membuat Haechan bingung

"Ga tau Lin, gw juga udah lama nyari daddy Chenle tapi pas ketemu jadi gini" jawab Haechan

"Yaudah, lagian dia mau ngambil Chenle dari aku, aku gamau kasih lah!" Tegas Haechan

"Yaudah terserah lu aja Chan" final Guanlin

"Mommy, Chenle mau bicara sama mommy boleh?" Tanya Chenle

Haechan yang mendengar itu hanya mengangguk lalu mengikuti Chenle ke kamar, ia takut anaknya mendengar pembicaraan mereka, mana Chenle nyebut dirinya 'Chenle bukan Lele'

"Mommy, Lele tau daddy Mark itu daddy Lele, karena pas daddy tes ke dokter Lele ga sengaja dengar dan waktu daddy sama mommy berantem Lele bangun, mommy maaf ya kalau Lele buat masa remaja mommy udah rusak, mommy harus ngerawat Lele dan membesarkan Lele padahal mommy masi kls 2SMP, makasih ya mommy karena udah mau mempertahankan Lele dan buat Lele lahir ke dunia, maaf mommy karena Lele belum bisa buat mommy bahagia soalnya lele masi 3th, kalau mommy capek jagain Lele, mommy boleh kasih Lele ke daddy Mark aja dan mommy fokus sekolah" Chenle berucap sambil menunduk di depan Haechan

Haechan tertegun dan sedih mendengar penuturan anaknya yang padahal masi berumur 3th, ia tak tega melihat anaknya yang harus dewasa tanpa sosok ayah, lihat lah sekarang ia sudah sangat pandai mengeluarkan isi hatinya

"Lele no, Lele ga buat mommy repot atau masa remaja mommy rusak, itu murni kesalahan mommy dan itu akibat kenakalan remaja yang mommy buat sendiri, jadi Lele jangan merasa bersalah ya? Mommy sayang Lele kok nak" lalu Haechan membentangkan tangannya dan membawa anak kesayangannya ke dalam pelukannya

Flashback on*

"Chan lu ikut?" Tanya Renjun

"Kemana Jun?" Tanya Haechan balik

"Gw mau ke bar, tapi Jaemin gamau ikut, katanya takut di marahin" jawab Renjun

"Emang gapapa Jun? Kita Masi kls 2SMP loh" tanya Haechan pada Renjun

"Udah jangan di pikirkan, gw udah pesanin kamar buat kita nginap karena kalau pulang pas mabuk lu pasti kena marah, nanti bilang nginap di apart gw aja" jawab Renjun

Haechan berfikir keras untuk hal itu, dan akhirnya ia menyetujui perkataan Renjun, kata Haechan gapapa namanya juga remaja puber

Sekarang tibalah mereka di bar yang sangat mewah itu, mereka masuk lalu duduk di kursi yang sudah Renjun pesan

Mereka menikmati musik dan ngedance bersama orang-orang disana, mereka minum bahkan sudah habis 1botol

"Chan, gw rasa ga sanggup lagi, duluan ya, kamar kita nomor 12" ucap Renjun sambil memberikan kunci tambahan pada Haechan

Haechan masi lanjut berpesta dengan orang ramai sampai pada akhirnya jam sudah menunjukkan waktu tengah malam

Haechan lelah dan memutuskan kembali ke kamarnya dan Renjun

Ia berjalan sempoyongan sampai pada akhirnya

Brakk

Ia tabrakan dengan seorang wanita

"Duhh, kalau lihat jalan dong eh kalau jalan lihat dong" ucap wanita itu

Wanita itu mengenakan dress ketat dan mek up yang tebal

"M-maaf tante" Haechan menundukkan kepalanya

"Dih emang gw setua itu?" Wanita itu mendorong Haechan sampai tasnya sendiri terjatuh

Haechan membantu membereskan barang-barang perempuan itu sampai mereka berdua berhenti karena ada dua kunci hotel di lantai

Drrtt drrtt

Hp wanita itu berbunyi

"Ya hallo?"

"...."

"Oh maaf, ini aku langsung kesana" wanita itu mengambil salah satu kunci lalu pergi dengan cepat

Haechan mengambil satu kunci lagi, ia melihat nomor yang tertera di gantungan kunci itu '21' lalu Haechan mengingat perkataan Renjun

"Oh iya kamar 21" lalu Haechan pergi menuju kamar itu

Ceklek

Ia bukak pintu kamar itu lalu membuka seragamnya hingga tersisa celana pendek dan baju kaos, ia menidurkan dirinya di kasur lalu menyelimuti kepalanya sampai pinggang lewat dikit (kalau orang yang diselimuti itu kaki, lah Haechan? Kepala)

"Yeri?" Panggil seorang lelaki yang baru keluar dari kamar mandi

Lelaki itu merasa tak ada jawaban apapun dari orang yang berada di kasurnya langsung membuka handuk yang melilit di pinggang nya

"Yeri? Kenapa kau memakai celana pendek sekali? Apakah kau menggodaku?" Tanya lelaki itu

Lelaki itu mengganti pakaian nya dengan piyama lalu duduk di sofa dan meminum beberapa gelas wine sebelum kembali ke kasur

"Yeri? Apakah kau sangat lelah? Bahkan kita belum memulai apapun, apa kau takut kalau kau ketahuan bahwa kau tidak perawan lagi? Yeri?" Panggil lelaki itu

Lelaki itu mengelus paha mulus yang ada di depannya, tangannya mulai masuk untuk meraba

"Yeri? Apakah kau masi tak ingin bangun?" Goda lelaki itu

Masih tak ada sahutan, ia membuka selimut yang menutupi mukanya

"Hah!" Kagetnya

"Siapa kau?" Tanya Mark

Sedangkan Haechan? Ia tertidur pulas dengan baju yang terangkat sedikit tinggi

"Hey" panggil Mark

Haechan tak menggubris, ia memilih berbalik badan dan lanjut tidur

Mark yang tak sengaja melihat pantat montok itupun langsung menelan kasar ludahnya

"Tahan Mark, dia laki-laki" gumamnya

"Bodoamat, gw ga tahan" ia langsung membuka semua pakaiannya

Dan malam itu habis dengan kehangatan paksa dari Haechan sementara lelaki brengsek itu? Dia bodo amat dengan jeritan lelaki di bawahnya

Flashback of*

Kalau di ingat kembali, malam itu membuat Haechan hancur, karena setelah bangun Haechan hanya menemukan sebuah surat dan uang di atas meja samping kasur

Pagi itu rasanya Haechan hancur karena itu pertama kalinya bagi Haechan bahkan untuk masturbasi(benar ga tulisannya?) saja Haechan tak pernah

Ia tak tahu siapa yang menidurinya, bahkan untuk nama dan wajah ia tak ingat

Sekarang ia malah menyia-nyiakan kesempatan ini hanya karena tak mau Chenle di ambil

Bukankah dulu Haechan tak mau Chenle? Kenapa sekarang ia malah tak mau melepaskan Chenle?

Itu anaknya, wajar bukan jika seorang ibu tak ingin lepas dari anaknya? Apa lagi Chenle masi 3th

~bersambung~

.
.
.
.

Aku up 2kali hari ini, karena aku lagi mood banget dan besok juga libur latihan, kalau bisa besok aku double up kalau ga ada kesibukan

Janlup Vote yaw, aku udah double up nih, masa ga dapet vote💋

Love With CEO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang