Part 8

6.9K 542 26
                                    

Happy Reading




"Lo keterlaluan nggak sih ke Liel?" tanya Rian

"Tuh anak udah nggak ngusik kita lagi, bahkan gak pernah ganggu Risa. Kalo emang ini cuma rencana dia, mungkin gak sampe dua minggu gini." terang Akil

Angel memutar bola mata malas, bisa bisanya Rian dan Akil mulai berpihak pada Liel.

"Jangan kemakan sama dramanya dia!" ucapnya

"Miris," balas Rehan dingin.

"Sampe kapanpun gue gak bakal sudi punya adik kek dia, sampe mati pun gue benci sama dia!" tukas Liam yang di angguki Angel. Katanya sih Calon PACARR!

"Hati-hati jilat ludah sendiri," ujar Rehan lagi.

Semua melirik heran pada Rehan, pria itu sama sekali tak pernah memperlihatkan ekspresi apapun. Tak ada emosi di wajahnya, bahkan ketika semua orang membenci Liel, hanya Rehan saja yang tidak ikut-ikutan.

"Lo Naksir Liel, Han? secara lo sering ngebelain dia." ujar Akil

"Dia gak salah," ucap Rehan kemudian beranjak pergi.

"Kemana lo?" tanya Zevan sang ketua.

"Cabut," balas Rehan dingin.

Setelah kepergian Rehan mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka.

"Napa si tuh Waketu?" tanya Akil

" Kayak gak tau Rehan aja lo!"

"Udah-udah, kalian tuh kok pada bahas Liel terus, padahal jelas-jelas di sini ada Queen kalian loh, Risa!" tutur Angel

Si paling Queen.

******

Liel mondar-mandir di depan pintu kamar Galaksi. Ia ingin sekali masuk tapi ragu.

Klekk

Baru saja ingin mengetuk pintu, sang pemilik kamar keluar, dan berdiri di ambang pintu.

"Ngapain mondar-mandir di kamar Abang hm?" tanya Galaksi.

"Em hehe, Liel boleh masuk nggak bang? Leil mau ngomong." ucap Liel gugup.

"Sini masuk, sekalian Abang obatin luka kamu." Galaksi meraih lengan Liel masuk menuju kamarnya.

Liel dan Galaksi duduk di atas kasur empuk milik Galaksi, ia mulai mengoleksi salep ke wajah lebam Liel.

"Mau ngomong apa?" tanya Galaksi

"Abang, emm abang kenal nggak sama Rehan yang di sebut tante Alina kemarin?" tanya Liel ragu.

"Kenapa nanya gitu?"

"Y-ya secara kan Abang calon menantunya, jadi Bang Galak pasti tau si Rehan itu."

Ucapan Liel mendapatkan tatapan datar dari sang Abang. Alhasil Liel mengatup mulutnya agar tak mengeluarkan ucapan yang membuat sang abang tersinggung.

"Siap-siap Mama sama Papa ngajak ke Mansion!" ucap Galaksi dingin.

"Wajah Liel lebam gini kok, emang ada apaan sih?" tanya Liel

"Katanya mau tau tentang Rehan? Yaudah ayok kita ke Mansion!"

Liel melotot tak percaya, sungguh ia tak paham dengan pemikiran sang abang ini.

*****

Liel menatap langit-langit Mansion, ia berjalan mengekori Galaksi. Tampilannya begitu manis dengan balutan hoodie oversize serta celana pendek sepaha dan sepatu sneakers putih dan make up natural yang menutupi lebam di wajahnya itu.

"Ini Mansion siapa?" tanya Liel

"Archelius!" ucap Galaksi

Tibalah mereka di ruang tamu, terlihat Laura dan Danzo sedang duduk berbincang dengan pasutri yang kemarin. Tak lupa juga dengan wanita anggun bernama Alika itu.

"Liel, sini sayang!" panggil Laura

Liel menghampiri, "Duh manisnya! Ini Dinner pertama Liel loh." ucap Laura membuat Liel malu.

"Cantik sekali," puji Alina

Liel duduk di samping Laura, sementara Galaksi memilih untuk duduk di samping sangat kekasih.

"Bentar ya, Rehan lagi ke toilet." ujar Alyan suami dari Tante Alina.

Degg

Liel melotot tak percaya, Rehan? Apa dia Rehan yang sama? Rehan wakil Hard Drive?

"Nah itu Rehan," ucap Alina

Baru saja di bilang, benar saja pria dengan kemeja hitam yang di gulung hingga lengan dan rambut sedikit basah, dengan jam tangan di tangan kirinya beuhh sungguh ciptaan Tuhan yang begitu sempurna.

Rehan tersenyum ke arah Laura dan Danzo, kemudian ke arah Liel.

"Rehan?" gumam Liel

"Udah kenal ya?" tanya Alina

"Temen sekolah Bund," sahut Rehan

Sementara Galaksi? Pria itu tak mengeluarkan ekspresi, karena ia sudah tau sebelumnya.

"Ini ada apa sih Mah?" tanya Liel

Laura tersenyum, "acara makan malam doang kok, Om Alyan sama keluarga kita itu udah kayak saudara!" ucapnya.

Acara makan malam berlangsung selama 30 menit, setelah itu Liel memilih untuk menunggu Mama dan Papanya itu di luar saja.

Liel menatap langit, ia mendengus pelan Drama apalagi ini? Kaviliel Rafalen Archelius dirimu sungguh menyimpan begitu banyak misteri.

"Dingin?" tanya Rehan

"Lo ngapain di sini?" tanya Liel

"Menurut lo?"

Liel menguatkan kedua keningnya, memang di dalam Diary Kaviliel Rehan tak pernah berbuat kasar pada Liel.

"Nggak usah pake make up lagi, kesannya kayak aneh gitu!" ujar Rehan dingin.

"Sembarangan lo! Lo juga tau kenapa gue nutup pake make up gini!" ucap Liel membuat Rehan terkekeh geli.

"Kena bola doang!" ucap Rehan

"Sialan lo! Mau cosplay jadi Liam anjing?"

Rehan semakin di buat tertawa oleh sosok kecil di depannya ini.

Ehemmmm.......!

******

Tbc......

Typo tandain.........

𝐊𝐚𝝂𝖎Ɩ𝖎𝐞ƖTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang