Happy Reading
"Jadi?" tanya Liel yang masih berada di dalam dekapan Alvaro.
Alvaro tak mengubris, rasanya nyaman sekali jika berada di dekapan sang adik seperti ini. Liel mendongak, menatap Alvaro yang sedari tadi memejamkan matanya.
"Bang?! Ini lo nggak mau ngomong gitu?"
"Jangan lepas pelukannya, ini abang jelasin!" tutur Alvaro
"Putri itu suka sama Akil. Lebih tepatnya PDKT, dulu Putri baik, tapi semenjak kejadian itu dia jadi sering Bully Risa." Terang Alvaro
"Kejadian? Kejadian yang di tangga itu?" tanya Liel
Alvaro menggeleng, "bukan. Hari itu Putri minta di antar pulang Akil, karna mamanya sakit. Tapi Akil malah nolak, lebih milih nganter Risa, karna Risa juga demam,"
"Gila, parah bet tuh si Risa, trus trus gimana Bang?"
"Mamanya Putri meninggal, makannya Putri benci sama Akil dan Risa. Abang juga gak terlalu tau, kenapa nanya gitu? Bukannya Liel udah tau yah?"
Liel gelagapan, ia lupa bahwa abangnya ini tak tau tentang kejadian transmigrasi yang menimpa dirinya. Ia lupa ia tak memberi tau abangnya tentang Amnesia pura-pura yang ia jalani.
"I-itu gue pengen tau yang sedetail mungkin gitu, hehe."
Alvaro terkekeh, ada-ada saja adiknya ini. Posisinya sekarang, Liel masih berada di pelukan Alvaro, sementara keduanya rebahan. (Ngerti nggak? Ngerti dong! Maksudnya bukan rebahan, tapi si Alvaro bersandar di sandaran kasur gitu, duh.)
"Lo kenapa baik sama gue?" tanya Liel
"Karna kamu adik, Abang!" sahut Alvaro
"Heleh, dulu lo kemana aja? Saat gue di bully, di injek-injek ma circle lo itu?!"
Alvaro terdiam, memang dulu ia sama sekali tak peduli akan Liel, namun perlahan ia mulai menyadari adanya kejanggalan pada sikap polos Risa.
Dan terbukti tadi, Risa memfitnah Liel dengan wajah lugunya.
"Btw, si Risa sejak kapan deket sama kalian?"
"Sebelum kejadian itu, permulaannya di mana Zevan bertarung dan Risa yang menolongnya." terang Alvaro dan di angguki Liel.
"Mutu juga informasi abang Gue, fiks! Besok gue tinggal nemuin Putri buat cari tau semua nya!" batin Liel
******
Liel mengutak-atik isi laci meja riasnya, siapa tau ia akan mendapatkan petunjuk dari sana. Ia mendapatkan secarik kertas kecil bertuliskan "Lo nggak akan pernah menang! Gue yang bakal jadi satu-satunya Kesayangan Hard Drive!"
Liel berdecih, ternyata selama ini sang pemilik tubuh selalu di teror, tapi ia meluapkan semuanya pada Risa.
"Risa? Gue nggak yakin ini dia! Ini pasti ada orang lain di balik kejadian di tangga itu!"
"Secara kan Risa jatuh? Trus CCTV-nya juga di hapus, berarti ada orang lain dong?"
Liel mengacak rambutnya bingung, sungguh teka-teki ini!
Hanya ada satu orang yang bisa di curgiai oleh Liel, yaitu Angel.
"Den di panggil nyonya makan malam!" suara bi desti dari depan kamar.
Liel meletakan kembali kertas itu, ia berjalan menuju lantai bawah untuk makan malam.
Sampai di meja makan, di sana sudah ada Danzo, Laura, Galaksi, Alvaro dan juga Liam.
"Ck, lama lo!" sarkas Liam sinis.
"Dih, lo kalo laper tinggal makan! Emang gue nyuruh lo buat nungguin gue?" balas Liel tak terima.
"Sudah-sudah! Ayo makan, Liel makan sayang." ucap Laura
Liel memilih untuk duduk di samping Galaksi dan Alvaro, posisinya Liel di tengah-tengah.
Setelah makan malam, Liel memilih untuk duduk di luar melihat langit dengan pernak-pernik yang indah di langit sana.
"Ngapain di sini?" tanya Alvaro
"Nunggu planet jatuh!" ucap Liel dingin.
"Masuk gih, dingin disini!" pinta Alvaro
Liel memutar bola mata malas, mentang-mentang udah di maafin, sok sokan Akrab.
"Temen-temen lo bakal dateng bang?" tanya Liel
"Hm," sahut Alvaro
Baru saja di bilang, 4 motor sport kini memasuki area pekarangan rumah. Tak lupakan si Risa yang berada di jok belakang Zevan.
Liel melirik ke arah Rehan, owalah saat Rehan membuka helmnya, damage nya beuhh, bibir seksi mengkilap dengan gingsulnya aduhh meleyot dedek bangg.
Liel tak ingin munafik, Rehan terlihat tampan saat ini.
"Naksir Rehan ya?" tanya Alvaro membuyarkan lamunan Liel.
"Rehan ganteng ya bang," ucap Liel
"Nggak! Masih gantengan abang!" tukas Alvaro dingin.
Liel melotot, duh sejak kapan Alvaro seposesif ini?
Lima orang itu adalah, Zevan, Rehan, Rian, Risa dan Angel. Mereka mendekat ke arah Alvaro dimana pria itu bersandar manja di pundak Liel.
"Sejak kapan lo deket sama Liel?" tanya Rian
"Dulu," ucap Alvaro
Mereka saling bertukar pandang, Alvaro terlihat berbeda saat ini.
"Lo pasti udah ngehasut bang Varo kan? Ngaku lo!" gertak Angel
Jujur saja, Liel sedang malas berdebat, ia sudah kenyang dengan nasi, ia tak ingin bertambah kenyang dengan cemooh dari orang-orang tak berperi kehewanan di depannya ini.
"Jaga omongan lo!" sarkas Alvaro
Sementara Rehan hanya diam, terukir sedikit senyuman di bibirnya. Sementara yang lainnya tersentak kaget, mendengar sosoran Alvaro yang terdengar membela Liel
******
Tbc.....
Typo tandain.....
Ini lapak bl kalau nggak suka silahkan mingat wahai pemirsa, jangan bikin mood Gue anjlok setang🗿(눈‸눈)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐚𝝂𝖎Ɩ𝖎𝐞Ɩ
DiversosMenceritakan seorang pemuda bar-bar yang tak sengaja mati karena menabrak tembok, yang membuat jiwa nya? berpindah ke dalam tubuh pemuda yang di benci sama abang-abang nya!! bl area, those who are homophobic are asked to leave this stall !!