Jam dinding sudah menunjukkan pukul dua belas malam dini hari, dan Farrel masih saja belum kembali ke rumah.
Biasanya Kayanna sudah tertidur lebih dulu di dalam kamarnya, atau seperti malam sebelumnya dia akan tertidur di sofa ruang tamu karena menunggu Farrel kembali.
Namun kali ini dia tidak melakukan hal itu.
Dia terduduk diam di atas sofa menunggu Farrel untuk kembali, memberi banyak pertanyaan pada suaminya itu. Kemana dia pergi selama ini.
Bahkan percakapan dengan Ayah Mertuanya pun Kayanna akhiri dengan senyuman dan mengatakan pada Ayah Mertuanya kalau Farrel paling ke tempat temannya yang Kayanna juga kenali.
Dia menutupi tingkah laku Farrel dari amukan Sang Ayah.
Click!
Suara putaran kunci mulai terdengar di telinga Kayanna, dan dia sangat tahu kalau yang datang itu adalah suaminya.
Farrel datang dengan berjalan gontai, dia telah kehilangan kesadaran dirinya. Bahkan untuk sampai ke rumah pun temannya Calvin yang mengantar Farrel sampai ke depan perkarangan rumah, sedangkan Lunna sudah Alexander yang mengantarnya lebih dulu.
"Dari mana saja kamu Farrel." tanya Kayanna terdengar ketus.
Farrel yang di tanya malah tersenyum ke arah Kayanna, dia menggeleng pelan sembari tertawa pelan.
"Kenapa, kenapa bisa aku menikahimu." lirihnya sambil melempar tas kantornya sembarang.
Melihat hal itu pun membuat Kayanna sedikit terkejut, suaminya ini pasti sedang mabuk. Aroma alkohol tercium sangat menyengat di hidung Kayanna.
Dia dengan sabar mengambil tas suaminya yang tergeletak di atas lantai lalu memindahkannya ke atas meja.
"Berapa alkohol yang sudah kamu minum Farrel."
"Kamu tidak berhak untuk mengetahuinya."
Kayanna mengerutkan keningnya, dia merasa Farrel sedikit berbeda malam ini. Tidak seperti yang Kayanna kenal.
"Aku istrimu, dan aku berhak mengetahuinya. Apa selama ini kamu membohongiku karena kamu ingin bebas seperti ini." kesal Kayanna yang kini mulai menggenang air di kelopak matanya.
"Sejak kapan kamu mulai membohongiku Farrel." lanjutnya terdengar lirih.
Lagi-lagi Farrel tidak menjawab, dia hanya tertawa menanggapi Kayanna yang terlihat ingin menangis.
"Kamu berbohong soal lembur padaku selama setahun pernikahan kita, apakah karena ini alasannya." Kayanna kembali bersuara dengan lirih, bahkan kali ini air mata sudah jatuh di pipinya.
Mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Kayanna membuat Farrel seketika terdiam, seolah kesadarannya sedikit pulih. Namun alam bawah sadarnya masih belum bisa mencerna.
"Apakah karena iniii!" ucap Kayanna kembali menyadarkan lamunan Farrel.
"Benar, karena ini semua Kayanna." jawab Farrel akhirnya.
Kali ini Kayanna yang terdiam mendengarnya.
"Karena ini semuaaa- aku membohongimu."
"Kenapa? kenapa kamu membohongiku."
"Karena aku tidak mencintaimu."
Bagai kesambar petir, Kayanna benar-benar terdiam mendengarnya.
Farrel mengatakan tidak mencintainya?
"Aku tidak pernah mencintaimu selama ini! aku tersiksa dengan pernikahan ini, aku merasa tidak bahagia Kayannaa."
Kali ini buliran air mata semakin deras berjatuhan di pipi Kayanna, dia menggeleng tidak percaya mendengar pernyataan yang di katakan oleh suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Palsu
RomanceKayanna Sherly Andriansyah menjalani kehidupan pernikahannya dengan sangat sempurna selama setahun, meski dia hanyalah seorang cucu tiri yang tidak di anggap oleh Keluarga Andriansyah yang merupakan keluarga terpandang di kalangan atas. Tetapi dia m...