Haii.. maaf baru update. Minggu kemarin aku sakit, flu berat sampai semalam pun masih meriang disko 😅.
Baru sempat lanjut nulis sekarang.Voment yang ramai yaaaa..
🔥🔥🔥
Apa? Apa kata Satya Barusan? Bara sepertinya terlalu shock sampai kepalanya terasa kosong mendadak, fungsi pendengarannya juga mengalami penurunan.
"Anaknya siapa?" Baram tidak paham.
"Anaknya Pak Supri, supir keluarga kesayangan Neela. Berat, kan, Bar? Saingan lo? Udah cinta pertama, anaknya Pak Supri pula." Kekeh Satya.
Bara menggeleng samar, "Bentar-bentar.. Cowok yang pake jas itu? Yang pelukkan sama Neela? Anaknya Pak Supri?" Dia masih tidak yakin dengan apa yang dia dengar.
"Iyeee... Kenapa? Ganteng, ya? Gantengan lo kemana-mana, lah!" Puji Satya seraya memukul pundaknya dengan maksud menaikkan rasa kepercayaan diri Bara.
Bara pindai kembali penampilan lelaki itu dari ujung kepala sampai ujung sepatunya. Sial! Kenapa anak Pak Supri bisa setampan itu?!
Baram—si kepo—nampak tertarik dengan pembahasan mereka, "Tenang, Bar. Cinta pertama belum tentu jadi pacar pertama Neela. Ya, kan, Sat? Nggak berbalas cintanya Neela, ya? Apa gimana?"
Bara nanti jawaban Satya dengan rasa penasaran yang besar.
"Kalau yang gw denger dari Saren, Ayinya yang nggak pernah anggap pernyataan cinta Neela dengan serius. Dia juga selalu menekankan kalau Neela itu udah dia anggap adik. Jadi, ya... bisa dibilang cinta pertamanya Neela bertepuk sebelah tangan."
Bara merasa lega juga was-was mendengar fakta tersebut. Lega karena keduanya tidak pernah menjalin satu hubungan, was-was karena Neela dan Jawayi sepertinya memiliki hubungan yang lebih erat dari sekedar 'cinta pertama' yaitu 'Kakak-Adik ketemu gede!'.
"Tapi sebenernya nggak bisa dianggap saingan juga, sih, ya? Kan, lo udah nikah sama Neela. Udah jelas lo pemenangnya." Satya menambahkan.
"Masalahnya, mereka berdua nikah bukan karena saling suka, Sat. Bener kata lo diawal, itu cowok masuk ke dalam kategori saingan. Saingan Bara untuk menguasai hati Neela. Dan jangan lupa masih ada mantannya Neela yang sampai kemarin fotonya masih dia simpen." Kikik Baram.
Bara berdecak, dia hampir melayangkan sikutnya ke wajah lelaki itu, sampai suara Neela terdengar.
"Mas Bara, Mas Bara, Mas Bara!" Panggil Neela dengan nada heboh.
Bara menoleh ke arah sumber suara, dia dapati perempuan manis berkebaya putuh itu berjalan cepat menghampiri sambil menarik pergelangan tangan Jawayi yang mengikuti langkahnya. Baram dan Satya secara bersamaan menyingkir dari sisinya, "Diatur tolong ekspresi mukanya, Mas Bara." Pesan Baram sebelum pergi.
"Mas Ayi! Kenalin, ini suami aku!! Mas Bara namanya.." Seru Neela dengan senyum lebar.
Tatap Bara dan Jawayi bertemu. Bara tarik garis senyumnya tinggi, dia harus menampilkan karisma terbaiknya pada Jawayi, pikirnya. "Halo, Bara. Suaminya Neela." Sapanya sambil mengulurkan tangan kanan. Sengaja dia tekankan lagi statusnya di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Cotton Candy Girl!
ChickLitHubungan mereka di mulai dengan perjodohan yang dalam sekejap berlanjut pada pernikahan. Jatuh cinta pada Baratama Nanggala itu mudah. Semudah membalikkan telapak tangan. Dokter muda, tampan, kaya raya, dengan sikap humorisnya itu tampak sangat sem...