Azher 6 : Kedatangan?

9 5 1
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Di sisi lain

Di sebuah tempat yang tidak diketahui oleh sembarangan manusia, terlihat sekelompok man-tidak mereka bukan manusia. Dengan tubuh kekar, dua tanduk runcing yang mencuat di dahinya, dan taring gigi di bagian bawah yang tumbuh meruncing sedikit mengintip dari mulutnya.

Mereka adalah Ras Ogre, ras yang sedikit sama dengan ras manusia namun juga sedikit berbeda. Para Ogre juga memiliki akal pikiran, hingga mereka bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Terlihat sekelompok Ogre itu sedang duduk melingkar di atas batang pohon yang tumbang, tampaknya mereka sedang membicarakan sesuatu yang penting.

"Hei, apa benar jika dia telah kembali?" tanya seorang Ogre memiliki rambut merah panjang.

"Kau meragukan próvlepsi dari kakekku?" kesal ogre berambut merah pendek.

"Tenang kawan, kita hanya bertanya. Jangan terbawa emosi." ucap ogre lain berambut merah yang di kuncir kuda.

"Sudah, kita tunggu saja. Entah apa yang akan terjadi jika mereka telah bermain." ucap seorang ogre yang nampaknya adalah pemimpin mereka.

Ogre lain yang mendengar itu hanya bisa memasang wajah marah dan kesal. Entah apa yang mereka pikirkan.

Kembali lagi dengan mc pertama kita

Di sebuah kamar yang mewah, di tengah-tengah kamar itu tepatnya di atas tempat tidur yang berukuran besar. Terlihat seorang remaja yang tertidur tenang dengan nafas yang teratur, terlihat menawan namun pipi si remaja terlihat sedikit tirus.

Tak lama kemudian dikala sang surya telah berada di samping kepala, tidur si remaja terusik. Mata yang awalnya terpejam kini terbuka sedikit demi sedikit lantaran terganggu dengan suara kicauan para burung yang bertengger di dahan pohon di luar kamar itu.

"Sttt. . . ini dimana?" ucap seorang remaja laki-laki yang memegangi kepalanya lantaran sakit yang tetiba menyerang. Menggerakkan tubuhnya untuk duduk, badannya-pun terasa remuk bak dihantam beban yang beratnya berkilo-kilo. Meremas kain yang tadi menyelimutinya guna menyalurkan rasa sakit yang dirasanya. Matanya menyipit, mengedarkan pandangannya menjelajahi tempat dimana ia berada.

Azher : adelfóktonos (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang