WELCOMEEE!!!
“Aku mencintaimu setiap waktu, kecuali aku mati.”
☆☆☆
“Luka Caprio parah gak, Ra? tanya Belia yang entah sejak kapan sudah ada di kelasnya. Lara sedikit menaikkan alis mendengar pertanyaan Belia, pasalnya untuk apa perempuan itu menanyakan keadaan Caprio? Belia yang di tatap oleh Lara lantas menggaruk pangkal hidungnya gugup.
“Maksudku, apa luka Caprio dan Iros parah?” tanya Belia dengan sengaja menyempilkan nama Iros di dalamnya padahal aslinya ia tidak peduli bagaimana keadaan Iros. Ia hanya butuh kabar tentang keadaan Caprio.
“Ouh, Caprio baik-baik aja, tadi aku sudah mengobatinya. Iros juga udah di obati Erra,” ucap Lara sembari berjalan menuju kursinya.
“Lagian mereka ada masalah apa, sih? Sampai segitunya berantem,” ungkap Nera. Saat ini mereka berlima sedang berkumpul di meja milik Lara dan Reka. Mendengar pertanyaan Nera, Lara jadi berfikir juga, apa yang membuat Caprio begitu marah?
“Udah biarin aja. Lagian bukan urusan kita, kan?” Reka yang sedari tadi asik mengerjakan tugas akhirnya mengeluarkan suara. Mendengar ucapan Reka, Lara mengangguk mengiyakan.
“Nanti kita bareng ya pergi renangnya,” ucap Senny.
“Aku gak ikut. Aku kurang enak badan,” ungkap Belia menatap teman-temannya. Lara menatap Belia kasihan pasalnya ia tahu bahwa sahabatnya itu sering sekali sakit. Apalagi ia tahu bahwa Belia tidak bisa lama-lama di air.
“Yaudah, nanti kau istirahat aja. Nanti aku izinin sama pak Werri,” kata Lara yang di angguki ketiga temannya. Lihatlah bagaimana baiknya Lara itu. Pantas saja orang-orang sangat senang berteman dengannya.
“Tapi sebenarnya aku malas sekali berenang hari ini. Katanya, kelas kita gabung sama kelas sebelah, MIPA 2,” ungkap Reka menghela napas gusar. Sejujurnya Reka itu sangat tidak menyukai kelas sebelah dan alasannya pun Reka tidak tahu. Ia hanya tidak suka saja.
Belia yang mendengar itu sontak menatap Reka. Kalau Mipa 2 ikut, berarti Caprio juga ikut kan? Belia tiba-tiba tersenyum sangat tipis dan kemudian menggaruk keningnya. “Sepertinya aku akan ikut. Kebetulan sudah tiga kali aku izin tidak masuk renang. Aku takut nilaiku akan menurun,” ucap Belia yang membuatnya di tatap heran oleh teman-temannya. Tiba-tiba sekali?!
Lara menatap Belia penuh selidik. Pasalnya Belia itu tipe orang yang tidak peduli dengan nilai. Bagaimana bisa tiba-tiba ia mengkhawatirkan nilainya? Tapi Lara tak ambil pusing. Ia juga senang akhirnya Belia ikut bersama mereka karena sudah lama juga mereka berlima tidak menghabiskan waktu bersama.
☆☆☆
Caprio dengan celana pendek serta kaos tipis yang membalut tubuhnya berjalan menghampiri Jale dan Leo yang sedang melakukan pemanasan di pinggir kolam. Jale memperhatikan tubuh Caprio yang begitu tercetak karena kaos yang begitu sempit di tubuhnya. Otot tangan serta perutnya nampak jelas di balik kaos itu.
“Dih, sengaja banget make yang ketat begitu,” ucap Jale menatap Caprio dengan ekspresi mengejek. Leo yang mendengar itu kemudian mengalihkan pandangannya pada Caprio.
“Woahh! Keren juga tuh badan,” ucap Leo dengan senyum-senyum menyebalkan. Caprio yang di tatap oleh teman-teman dengan ekspresi mengejek, seketika menjadi malu sendiri. Apa badan nya begitu tercetak? Caprio membalikkan badan ingin mengganti pakaiannya, sebelum ia mendengar suara tawa yang begitu ia sukai. Disana, ia melihat Lara dengan keempat temannya berjalan sembari tertawa sesekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUT 2021 (On Eternal Patrol)
Novela JuvenilCaprio, lelaki dengan tatapan teduh dan tubuh jangkung-nya mampu membuat seorang gadis malang merasakan sakit yang teramat sakit dari semua kesakitan yang ada. Ketulusan, kebaikan, kesempurnaan bagaikan berlati yang menikam mati semua kebahagiaan ya...