04. Leftover

158 35 14
                                    

______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____
__
__
_____

“AKU BARU keluar, Jen. Ada apa?”

Mingyu hendak membuka pintu mobil, namun lambaian tangan Jeonghan dalam radius dua meter datang bersama penjelasan Jennie di sebrang telepon membuatnya mengurungkan niat.

“Iya, ada Kak Han di sini. Oke, oke, nanti aku kabari lagi ... see you.”

“Baru selesai ngajar ya, Pak Dosen?” sapa Jeonghan ramah, menjabat tangan Mingyu.

“Begitulah, Kak. Ini tumben banget Kak Han mampir ke kampus? Dikasih tahu Jennie ya? Ada apa?”

“Ada yang mau aku sampaikan ke kalian berdua. Tapi karena Jennie berhalangan hari ini, memintaku untuk ketemu kamu dulu.”

“Oh, gitu. Di sekitar sini ada coffe shop, ngobrol di sana aja kali ya biar nyaman.”

“Boleh, boleh.”

Keduanya tiba di lokasi, beruntung belum memasuki jam makan siang masih sangat kondusif bahkan sengaja memilih kursi paling pojok di dekat jendela.

“Maaf tiba-tiba, aku gak ganggu kamu kan, Ri?”

“Santai, Kak. Kelasku hari ini sampai jam 3 sore, masih ada beberapa jam buat break. Jadi, gimana?”

“Ini soal fotografer kami.”

“Jati? Kenapa dengan Jati?” seketika Mingyu dilanda panik melihat Jeonghan mengangguk dan memasang ekspresi serius.

“Aku tahu ini adalah tindakan yang sangat tidak profesional, tapi sebagai owner aku ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas nama Jati yang mengundurkan diri sebagai fotografer kalian. Ini juga bukan kabar yang mengenakan, tapi saat ini fotografer lain sedang dalam masa penyembuhan. Jika kalian berkenan menunggu akan memakan waktu lama, tentu aku tidak mau jadi penghambat proses kalian menuju hari bahagia. Meski aku sudah kenal lama dengan Jen, untuk hal ini aku benar-benar meminta maaf. Nanti kerugiannya biar aku selesaikan. Tolong sampaikan pada Jen ya.”

“...kenapa Jati mundur? Apa karena aku?”

“Bukan kapasitasku untuk menjelaskan alasan yang sangat pribadi. Aku menemui kamu sekarang sebagai atasan Jati dan sebagai mitra kalian.”

“Kalau begitu, tak bisakah Kakak jelaskan alasannya sebagai teman? Sebagaimana aku yang juga teman Jati semasa SMA. Aku harus tahu kenapa, aku berhak tahu jika faktor pengunduran diri Jati karenaku.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

drowningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang