Ketidak Sengajaan Yang Terlalu Sering

646 130 32
                                    

Gadis yang mabuk masih bergelut diatas tempat tidurnya tubuhnya dililiti selimut tebal yang membungkus badannya yang kecil, Jika tirainya tidak dibuka entah sampai jam berapa dia akan terus tidur.

"Bangun kak " Suara Mama Chaerin membangunkan anak gadisnya. "Udah mau siang kamu belum bangun "

Jennie dengan perlahan duduk dan memegang kepalanya, Dia mengumpat dalam hati jika tadi malam dia tidak terlena sampai mabuk ini pasti tidak akan terjadi dan untung hari ini dia tidak memiliki jadwal apapun.

"Ini jam berapa mah " Kata Jennie sambil memegang kepalanya pusing.

"Jam 11 " Kata Mama Chaerin lalu memberi Jennie minum dan obat untuk mengurangi rasa pusingnya.

"Makasih.. " Jennie langsung menelan obat itu.

Mama Chaerin ambil lagi gelas yang sudah Jennie minum dan menyuruhnya kebawah untuk makan mengingat ini sudah saatnya makan siang. Saat itu juga Jennie langsung berdiri dan turun kebawah untuk mengisi perutnya dia malas untuk mandi
karena memang rencananya dia hanya akan dirumah saja.

Jennie turun dan melihat keluarganya yang sudah duduk rapih di meja makan menunggu Mama Chaerin selesai menyajikan semuanya.

"Anak gadis papa bangunnya pagi sekali " Sindir Papa Jiyong saat Jennie baru saja duduk.

"Iya pah ini masih jam 6 padahal " Ruka ikut menyindir.

Jennie menatap datar adiknya, "Kamu kenapa ga sekolah coba kaka tanya! "

"Pah selain bangunnya cepet ternyata kaka pelupa juga, Masa hari minggu disuruh sekolah " Kata Ruka pada Jennie tapi takut menatapnya langsung.

"Udah. Kalian kalau tidak ganggu anak mama kayanya bisa sakit deh " Mama Chaerin menengahi. "Kaka mau makan apa sayang "

"Aku mau buah aja mah " Tunjuk Jennie pada buah segar didepannya.

Bukannya menuruti keinginan anaknya Mama Chaerin memberi Jennie makanan yang berkuah, "Makan ini kak udah mama buatin biar perutnya tidak sakit "

Setelah mengurus anak gadisnya Mama Chaerin juga tidak lupa mengurus dua kembar yang menunggu giliran untuk diurus olehnya. Sambil memulai makan mereka saling berbicara banyak hal.

"Kaka kurangin mabuk-mabukannya " Papa Jiyong menyelah. "Tidak baik buat kesehatan " Walaupun terkesan sering sekongkol sama Ruka tapi Papa Jiyong tidak pernah tidak peduli pada anak pertamanya.

Tapi mau bagaimana lagi dulu setelah masalah itu datang Jennie frustasi dan terus mabuk mabukan hampir setiap malam dan saat itu yang bisa membuatnya mengurangi kebiasaan itu adalah datangnya Ruka, Jennie pikir tidak baik memberi adiknya contoh buruk disaat adiknya itu akan memulai proses pendewasaan.

Jennie harus menjadi contoh yang baik.

"Terus kaka pulangnya diantar siapa? " Papa Jiyong melihat anaknya.

Jennie yang akan menyuapkan makan kedalam mulutnya berhenti dia juga tidak tau siapa yang antar dia pulang. "Joy.. " Walau lupa tapi setidaknya dia menyebut nama sahabatnya itu.

"Itu juga yang buat papa takut kalo kamu mabuk nanti orang gampang berbuat jahat "

Jennie merasa bersalah, Menyesal karena membuat Papa Jiyong sampai khawatir.

"Memangnya kaka tidak ingat dianter siapa? " Kata Mama Chaerin yang membuat Jennie kembali mendongkakkan kepalanya.

Jennie menggeleng tidak tau.

"Siapa mah? "

Mama Chaerin tatap erat mata anaknya, "Kemarin Jisoo yang antar kamu " Kata Mama Chaerin yang membuat Jennie kaget, "Dia gendong kamu sampai ke dalam kamar "

Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang