4

81 8 2
                                    

Zuohang memasuki ruang kelas yang masih sepi, mukanya sedikit heran ketika menemukan paper bag diatas mejanya karena penasaran ia membukannya ternyata itu berisi sepatu yang sama persis seperti yang ditawarkan zhixin kemarin. Sejenak zuohang melirik tempat duduk zhixin yang masih kosong ranselnya pun tidak terlihat jadi zuohang putuskan untuk menyimpannya terlebih dahulu.

Perlahan anak-anak mulai berdatangan Junhao masuk ke dalam kelas dengan senyuman khasnya.

"lo dapet kemaren?" tanya Junhao.

"iya tapi cocoknya dipake lo deh hao. Coba lo pake," Junhao mengambil sepatu yang diberikan zuohang dan memakainya.

"cocok, kan?"

Junhao mengangguk, "makasih hang, oh ya gue juga beli sesuatu buat lo" Junhao memberikan paper bag yang lumayan besar pada zuohang. Zuohang terkejut dengan apa yang diberikan Junhao, barang itu tidak hanya satu tapi dua; jaket dan sepatu yang semuanya merk ternama.

Zuohang menatap Junhao dengan tatapan ragu maklum ini pertama kalinya zouhang diberi hadiah sangat mahal. "Hao, lo ga berlebihan apa? Ini terlalu mahal."

Junhao mencoba menenangkan Zuohang "santai aja hang, ga baik lo mikirin harga pemberian orang, mau itu mahal atau murah."

Zuohang tersenyum mendengarnya, "Thanks ya hao"

Zhixin datang menyudahi keakraban itu. Zuohang langsung menghampiri zhixin sembari membawa papper bag yang ia temukan tadi pagi, "punya lo.. tadi pagi ada di meja gue,"

Zhixin menggelengkan kepalanya, "itu bukan punya gue, punya orang lain kali" ucap zhixin.

Zuohang bingung, "lah kalo bukan lo siapa lagi kemarin aja lo maksa buat gue terima sepatu ini, siapa tau ini kelakuan lo juga,"

Zhixin mencoba menjelaskan tapi belum mengatakan apa pun, Xinhao, teman dari kelas lain datang mendekati mereka.

"sorry gue boleh liat sebentar ga barangkali itu punya gue soalnya gue juga lagi nyari bingkisan," kata Xinhao sambil mengulurkan tangannya, zuohang segera menyerahkan papper bag itu pada xinhao.

Setelah beberapa saat, Xinhao memastikan bahwa sepatu itu memang miliknya, "iya hang, bener yang ini. Makasih ya udah nyimpenin" zuohang mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya.

Sekilas zhixin merubah wajahnya saat xinhao mengambil papper bagnya, xinhao yang melihat perubahan itu hanya tersenyum penuh arti sebelum ia kembali ke kelasnya.

__

Bel istirahat berbunyi zuohang di minta wali kelasnya untuk menaruh beberapa buku ke perpustakaan, zhixin yang melihat kesempatan langsung menghampiri zuohang yang sedang membawa buku.

"sini gue bantu," ucap zhixin mengulurkan tangannya.

"ga usah, ada gue" Junhao langsung mendorong zhixin menjauh dan mengambil alih buku-buku yang dibawa zuohang ke tangannya. Zhixin menatap marah pada Junhao namun Junhao tidak peduli dan malah mengajak zuohang pergi.

"ayo hang"

Zhixin ingin mengejar mereka namun terhenti karena xinhao menahan lengannya.

"gue mau ngomong sesuatu,"

**

Perpustakaan hari ini tampak sepi, zuohang memimpin jalan terlebih dahulu mencari rak yang sesuai untuk buku – buku yang akan diletakkan Junhao. Setelah semua selesai zuohang menuju rak buku yang sudah diincarnya dengan Junhao yang masih setia mengikuti zuohang dari belakang.

Zuohang mencoba mengambil sebuah buku ternyata itu cukup tinggi untuk zuohang raih, junhao menawarkan bantuan sayangnya tawaran itu ditolak oleh zuohang.

Setelah menunggu beberapa saat, junhao yang sudah tidak tega akhirnya membantu mengambilkan buku itu junhao berdiri dibelakang zuohang namun setelah mendapatkannya zuohang kehilangan keseimbangannya dengan cepat junhao meraih pundak dan pinggang zuohang. Zuohang berbalik untuk mengucapkan terima kasih namun belum keluar kata itu Junhao langsung mencondongkan tubuhnya kearah zuohang. Mata mereka bertemu sesaat sebelum akhirnya Junhao menyambar bibir kecil zuohang yang sedikit terbuka. Ciuman singkat berhasil membuat zuohang bingung dan terkejut.

"Junhao, apa yang lo lakui..in..." mata berubah tajam menuntut jawaban.

Junhao sedikit ragu namun ia mencoba menjelaskan dengan tenang, "maaf hang gue udah ga bisa nahan diri gue lagi,"

"gue suka sama lo hang," suaranya penuh keyakinan.

"Zuohang lo ma-.." Belum selesai Junhao menyelesaikan perkataannya zuohang sudah berlari meninggalkan junhao yang masih diam di tempat.

Zuohang berlari ke arah kamar mandi yang jarang dipakai karena tempatnya cukup terpencil, disana ia duduk diatas kloset cukup lama,

"ini salah.. ini salah.. Gue ga boleh jatuh cinta selain sama zhixin" lirih zuohang berulang kali.

Suara orang banyak tiba-tiba masuk ke dalam kamar mandi mengejutkan zuohang yang sedang berdebat dengan dirinya sendiri buru-buru zuohang keluar dari bilik kamar mandi tetapi baru buka pintu zuohang sudah dicegat oleh kakak kelasnya yang diketuai Ma Jiaqi dia langsung menghajar zuohang tanpa ampun sambil tertawa seperti psikopat. Zuohang mencoba bangkit dan melawan tapi zuohang kalah jumlah dan tenaga.

Jiaqi kemudian menarik kerah zuohang,

"ternyata nyali lu gede juga ya berani deketin zhixin lagi, kayaknya hukuman kemaren terlalu remeh buat lu sekarang gue bakal ngasih pelajaran lebih biar lu ngerti kalo lu bikin Xinhao sedih apalagi sampe dia nangis lagi gue bisa ngehajar lu sampe mampus. ngerti lu!!?"

Zuohang tidak menjawab karena Jiaqi terus menerus melakukan penyerangan ditambah teman-temannya ikut memukul dan menendang bagian tubuh lain. Dalam hati zuohang hanya bisa berdoa agar seseorang datang menghentikan ini semua atau setidaknya membiarkan mereka pergi lebih cepat dari sini. Akhirnya salah satu doa itu terkabul, Junhao yang awalnya masuk dengan acuh tak acuh langsung kesetanan menghajar semua kakak kelasnya ketika menemukan zuohang yang sudah tidak berdaya di lantai. Darah hampir menutupi kulit bersih zuohang dan juga di beberapa bagian seragamnya terlihat sobek.

Saat semua kakak kelasnya sudah pergi Junhao mendekati zuohang.

"lo gapapa kan hang?" nadanya mencoba biasa saja tapi zuohang tahu mukanya panik.

"Makasih h-hao" hanya ucapan itu yang bisa zuohang katakan sebelum matanya terpejam.

●●

Zhou san terbangun di taman yang indah. Saat zhou san melihat sekelilingnya, dia melihat sosok Zuohang berjalan menghampirinya. Zhou san tidak dapat menahan rasa bingungnya.

Zuohang memecah keheningan dengan bertanya kepada zhuo san bagaimana kehidupannya. Zhuo San menjawab, "Baik, kecuali kejadian terakhir."

Zuohang tersenyum tipis mendengar jawabannya tetapi kemudian ekspresinya berubah serius.

"Zhuo san, aku saranin kamu buat jauhin Junhao mulai sekarang, dia hanya akan menghalangi misi kamu aku lihat hubungan kamu sama Zhixin perlahan membaik tolong jangan sampe kesempatan itu hilang gitu aja," wajah zhou san berubah muram.

"Ingat zhou san ada misimu hanya 3 dan punya jangka waktu. Jika kau berhasil kau akan bebas melakukan apapun atas tubuh zuohang tapi jika kau gagal kau tau sendiri akibatnya," zhou san menunduk menerima peringatan malaikat yang dulu menawarinya kehidupan.

"Sekarang kembalilah.."



✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Maaf ya guys kalo bagian ini sedikit, typo, atau kurang jelas detailnya karena aku sibuk banget jadi males mikir pokoknya seadanya diotak aja hehehe...

Jangan lupa vote ya... ꒰'͈ ᵕ ' ͈꒱  

Kesempatan SingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang