CH. 04

67 5 0
                                    

Dinginnya udara seakan ingin memperjelas keadaan diruang tamu milik keluarga Heeseung. Jay duduk bersisian dengan kekasihnya itu dihadapan Ayah dan Ibu Lee. Kakak Heeseung berdiri di sebelah pojok, jaga-jaga apabila ayahnya lepas kendali.

"Jadi, Jay?" tanya Ayah Lee, matanya bersitatap dengan milik Jay.

"Iya.. pak." jawaban Jay terlihat sekali ketakutannya.

Ayah Lee menghela nafas kasar sebelum berucap, "Berapa bulan sekarang?"

"Eum.. Dua bulan mungkin."

"Kok mungkin." Ibu Lee menyela.

"Iya.. Eum saya belum cek ke dokter." suara Jay memelan diakhir.

"Dasar anak muda." disudut ruangan kakak Heeseung pun ikut mendecih.

"Jadi kalian mau nikah. Minta restu?"

"Iya, Yah. Heeseung mau tanggung jawab."

"Hee, kamu sadar gak, kamu mau tanggung jawabin apa? Anak orang Hee! Finansial kamu aja gak jelas asalnya, tiap malam keluyuran doang apa bisa ngehidupin dia?!" 

Gertakan sang Ayah buat Heeseung kaku. Masuk sedikit di akal pendeknya.. Memikirkan akan ada dua kehidupan yang bergantung padanya yang tidak punya pegangan. Bisa kah? batinnya berkemelut.

Jay ikut merasakan tension yang naik ini, hawanya sungguh mencekik, meremat ulu hatinya. Jay yakin, dibalik perkataan Ayah Lee tersirat kekecewaan besar pada mereka, terutama Heeseung. Setahun lebih ia bersama Heeseung, sedikitnya ia mengenal pribadi Heeseung bagaimana.

"Seperti yang aku bilang kemarin yah, aku bakal kerja keras kedepannya. Aku sadar tanggunganku bukan cuma diri sendiri sekarang. Ada Jay dan anak kita. Aku bisa Yah." Heeseung menatap Ayahnya dengan tangan yang bertaut erat dengan milik Jay. Mencari kekuatannya.

"Dasar keras kepala." cibir Ayah Lee, "lanjutkan rencana kalian."

Ucapan Ayah membuat baik Heeseung maupun Jay bisa sedikit menghela nafas lega. One step closer.

"Jay nginep sini nak, biar besok ibu anter ke dokter kandungan." Tak terduga punggung Jay akan dielus oleh Ibu Lee/mertua hehe.. "Sehat-sehat yaa sayang, titip cucu ibu."

"Iyaa bu."

RewardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang