tujuh belas

2 1 0
                                    

Selesai pulang sekolah mereka berenam berada di markas besar mereka bersenang senang ada yang bermain game ada yang makan mie juga ada yang jahil hingga ada yang belajar

"Lo gk capek Leo belajar Mulu dari pagi hingga malam"
Tanya kelvano yang baru saja sampai entah dari mana kelvano dari tadi

"Jangan ganggu pacar gue atau Lo yang gue babat leher Lo"
Ucap aureta psikopat dan tidak mau pacarnya di ganggu.

"Ampun deh Lo serem kalo marah gue takut Lo serius babat leher gue kan itu gk lucu"
Kelvano nyengir karena ucapan aureta seakan akan dia di ancam oleh psikopat yang ganas dan menakutkan.

Leo memijat pangkal hidungnya karena merasa pusing dan terlalu banyak tugas dari kepala sekolah rapat dan lain lainnya.

"Leo hari ini kita enggak ada tawuran atau apa gitu"
Tanya aureta ke Leo karena dia gabut di markas dan tidak ada permainan yang seru baginya.

"Lo cewek tapi beda dari yang lain nya pokoknya aureta CEO of anti lemah lembut"
Kenan kagum karena melihat keberanian seorang aureta yang jadi ratu selama ini.

"Gue bunuh Lo kalo berani sama gue"
Aureta mengintimidasi Kenan karena dia dari tadi berisik entah itu dari pagi atau malam ini juga

***
Saat perjalanan pulang Leo berhenti di pinggir jalan karena penyakitnya kambuh hingga aureta yang di belakangnya khawatir

"Leo Lo gk lupa kan soal cuci darah Lo,kalo perlu kita kerumah sakit cuci darah agar Lo bisa sembuh lagi"
Aureta menawarkan untuk mengantarkan Leo ke rumah sakit.

"Gue udh cuci darah tadi pagi gue gak apa apa kok Sans aja aureta"
Leo senyum tipis sambil menahan rasa yang luar biasa.

"Istirahat yang stabil ya jangan banyak banyak bergadang Lo harus bahagia bukan malah membahagiakan orang lain kamu paham kan"
Aureta sungguh simpati pada Leo yang membahagiakan orang lain padahal dirinya belum tentu bisa bahagia.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju rumah aureta yang tetap setia di belakang Leo selalu mengikuti Leo dia takut Leo kenapa napa dia tidak mau kehilangan seseorang yang di sayang setalah orang tuanya.
***
Leo dirumah meminum obat yang disediakan sebelum dia berangkat sekolah tadi pagi dan dia merebahkan dirinya di atas kasurnya yang luas.

"Tadi rame sekarang sepi tanpa nenek dan orang tua gue"
Leo merasakan sepi yang banyak.

Leo memejamkan matanya untuk tidur suasana di sana dingin sepi hanya ada suara air hujan yang turun dikit demi sedikit membuat rumah Leo ramai .

***
Pagi yang cerah dan tepat hari Minggu dimana hari untuk Leo cuci darah dan di temani oleh aureta.

"Aureta Lo gk sibuk banget sampe Lo kesini?"
Leo menatap aureta yang minum susu karena aureta dilarang minum soda

"Enggak kenapa Lo mau cu-"
Aureta menutup mulut karena hampir keceplosan hingga dia lari

Leo hanya menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah laku aureta yang menggemaskan menurutnya

Leo dan kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang