Kereta Ini Melaju Terlalu Kencang

45 37 0
                                    

Malam minggu telah tiba, cendana tidak ingin beranjak dari tempat tidurnya, terlalu lelah untuk mengemban beban segitu banyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam minggu telah tiba, cendana tidak ingin beranjak dari tempat tidurnya, terlalu lelah untuk mengemban beban segitu banyaknya. Yang dia lakukan hanya duduk terdiam diatas kasur, sambil mendengarkan lagu ballad yang dia putar dari gawainya.

Braga juga sudah mengerti bahwa dia tidak ingin diganggu, maka tidak ada pesan dari Braga. Entah itu menanyakan kabar atau basa basi sebentar. Semuanya terasa sepi, seperti malam malam yang telah lalu.

Saat sedang mengembalikan energinya dan meratapi nasibnya, ada sebuah pesan singkat dari nomor tak dikenal. Cendana tentunya sangat penasaran dan memilih untuk membalas pesan tersebut.

Dengan menggerutu kesal, cendana bersiap siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan menggerutu kesal, cendana bersiap siap. Menggunakan baju tidurnya dan melapisinya dengan cardigan coklat. Sambil membawa tas yang berisikan beberapa alat perlindungan diri, dia melangkah keluar rumah. Tidak meminta izin ayah, tidak meminta izin ibu, dia hanya akan keluar sebentar kan?

Malam ini suasananya sangat dingin, mungkin karena baru saja turun hujan. Jalanan yang biasanya kering kini sudah dibasahi dengan air yang menggenang. Namun keadaan sehabis hujan tidak membuat beberapa orang berdiam diri dirumah, malah semakin banyak orang yang bermain dijalanan Senopati itu. Setidaknya cendana tidak merasa sendiri, masih banyak orang yang berlalu lalang.

Saat sudah sampai disana, dia melihat laki laki, terduduk dikursi taman sambil menengok kanan kiri seperti menunggu seseorang. Tanpa berfikir dua kali, cendana menghampiri laki laki itu.

"Diego?" Tanya Cendana setelah berada tepat didepan tubuh Diego.

"Gue kira lo gak bakal dateng." Kata diego sambil menggeser duduknya, mempersilahkan cendana untuk duduk disampingnya. cendana yang tau gelagat itu tanpa banyak bicara langsung ikut terduduk dikursi bagian ujung. Mereka berjauhan.

"Gue tau lo gak mau basa basi, tapi gue mau kasih tau perihal Braga."

Hening, Cendana tidak mengeluarkan sepatah katapun. Memilih untuk mendengarkan dari pada berbicara tak penting.

"Braga udah punya perempuan lain, Cen. Mawar namanya. Bukan dalam ikatan pacaran karena braga gak suka pacaran. Tapi mereka berkomitmen, dan itu udah dari lama."

SandalWood (Selesai) on revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang