Chapter 7

5 3 3
                                    

Haiii👋🏻

Jangan lupa vote, comen dan follow biar author semangat ngetiknya hehe ^0^

I hope you like it
Happy reading 🦋

Seorang pria mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Pria itu suka menyendiri ditaman akhir-akhir ini, disana dia berniat untuk menenangkan diri. Marchel memandangi fotonya bersama seorang gadis , dia merindukan senyum manis gadis itu. Sering kali dia menangis ketika teringat kenyataan pahit itu. Setiap hari marchel hanya menghabiskan waktunya didalam kamar untuk menghilangkan pikiran buruknya yang selalu menyesali keadaan.

Saat sedang terisak ditaman, tiba-tiba marchel dihampiri oleh seorang gadis berusia sekitar 7 tahun sambil membawa bunga ditangan kanannya. Gadis tersebut mengulurkan tangannya kepada marchel untuk mengambil Bungan darinya. Marchel tersenyum menerima bunga tulip yang berwarna putih dan berterima kasih kepadanya. Gadis itu tersenyum dan ikut duduk di bangku kosong disamping marchel.

"kenapa kakak sangat sedih saat melihat foto ini?, apa ini kekasih kakak yang meninggalkanmu kak?"

"ahh...bukan, itu hanya teman masa kecil kakak. Kakak sudah lama tidak bertemu dengannya,
karena pindah kesini. Kami terpisah karena suatu kejadian yang dialami oleh teman kakak,
tapi kami baru saja bertemu setahun ini"jawab marchel

"kalau kata mama, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia kak. Cobalah untuk menerima keadaan kakak sekarang, bangkit dari rasa keputusasaan, semangat berjuang untuk membangun hari besok akan jauh lebih baik lagi"ujar gadis kecil

Setelah mengatakan itu, gadis kecil berpamitan dengan marchel saat melihat mamanya melambaikan tangannya. Marchel terdiam menyelami makna dari kata yang baru saja gadis itu ucapkan. Marchel merupakan pria yang tumbuh dilingkungan keluarga yang berkecukupan, bahkan bisa dibilang kaya. Namun sayangnya, saat marchel ditinggal oleh mamanya ke luar negeri, ayahnya selalu mengekangnya untuk melakukan hal yang di inginkan oleh ayahnya yang diam-diam berselingkuh dan mengambil harta dengan sesuka hatinya untuk bepergian dengan wanita simpanannya.

1 MINGGU KEMUDIAN

Saat pagi tiba lin terjatuh dari kasur empuknya, terbangun karena bermimpi buruk, lin merasakan ada sesuatu yang aneh diwajahnya, jadi dia menggunakan tangannya untuk membersihkan airmata di pipinya, ternyata dia menangis. Lin meregangkan tubuhnya dan berbaring dilantai, dia menggerakkan telapak tangannya untuk menyentuh dada kirinya, memeriksa detak jantungnya yang masih berdebar kencang. Dia selalu bereaksi seperti ini semenjak dia mengingat kejadian yang terjadi dimasa lalunya, membuatnya takut dengan suara keras seperti suara tembakan, sirine ambulans bahkan suara pintu yang dibanting kasar. Sekarang sudah jam 7 dan lin benar-benar akan terlambat jika tidak bangun dan berlari ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

Dia sudah tiba di sekolah, masih ada waktu 5 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Lin berjalan memasuki kelasnya, mengambil beberapa buku dan duduk dibangkunya, dia mengerutkan alisnya karena tempat duduk marchel disebelahnya masih kosong.

"marchel kemana ya?"gumamnya

12:00

Langit Dan Dendamnya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang