Chapter 3

15 13 3
                                    

Haiii👋🏻

Jangan lupa vote, comen dan follow biar author semangat ngetiknya hehe ^0^

I hope you like it
Happy reading 🦋

Disebuah ruangan gelap kecil namun luas, tidak ada barang diruangan itu kecuali sebuah sofa dan 2 tiang besi.

"lin"

"iya ma?"

"bagaimana kabarmu sekarang?"

"sudah mulai membaik ma, mama sendiri bagaimana"

"mama juga baik, skripsi kamu udah jalan sampe mana?"

"udah jalan 40% ma"

"bagaimana kabarnya apa ada perubahan, dan informasi orang yang membunuh keluarga kamu?"

"kata dokter tidak ada perubahan sama sekali ma, aku juga udah nyari ke seluruh tempat tapi tetep ga dapat apa-apa."jawab lin sembari menunduk menahan air matanya yang siap turun kapan saja

Eul menghela nafasnya dan menggenggam tangan lin

"mama yakin dia pasti kuat, nanti mama bantu cari informasi tentang keluarga kamu."ujar eul sembari membawa lin kedalam pelukannya.

"kapan dia bangun ma, bohong kalo aku ga kangen sama dia"isak lin

"maa, aku kangen sama dia ma. Andai aja waktu itu aku larang dia buat keluar rumah, dia pasti masih ada disamping aku ma"

Eul menghela nafas berat dan semakin menggeratkan pelukannya. Lin merasakan sakit luar biasa pada kepalanya, lin merasakan penglihatannya perlahan-lahan mulai menghitam DANN

"lepas, aku mau pulang"tegasnya dengan suara beratnya

DEGG!!

Eul membelalakan matanya, inilah yang eul takutkan sedari tadi, bahkan ada genangan di pelupuk matanya.

"sial dia sudah kembali"

Eul sudah mewanti-wanti hal ini akan terjadi, maka dari itu dia sudah menyiapkan rantai diatas meja samping mereka duduk. Eul tidak akan membiaran dia kecolongan lagi kali ini, pasalnya tahun belakang lin juga seperti ini, dia menghajar orang-orang dengan membabi buta. Keesoakan harinya, eul terkejut menemukan lin tak sadarkan diri dikamar mandi, badannya penuh luka dengan bathtub penuh dengan darah. Beberapa hari kemudian dia tak henti-hentinya terkejut melihat lin yang gantung diri dikamar dengan pisau yang menancap ditangannya dan badannya yang penuh dengan sayatan.

"gakk!! Kamu ga boleh pergi"tegas eul dengan tangan yang bergerak mengambil rantai diatas meja samping mereka duduk

Eul memasangkan rantai itu dikedua tangan lin dan mengikatkan ujung rantai itu dikedua besi yang ada diruangan itu.

"apa-apaan kamu, lepasin"ucapnya sembari melotot kearah eul

"ga akan, aku ga akan biarin kamu nyakitin lin lagi."

Eul juga menatap tajam kearah lin, dia melihat pupil mata lin yang berubah menjadi hitam pekat. Tentu eul sangat khawatir denagn keadaan lin, dia juga tak akan membiarkan lin terluka.

"AKU BILANG LEPAS SIALAN!!"teriaknya dengan suara yang lantang

"GAKK, udah cukup tahun belakang kamu nyakitin lin."ujar eul dengan air mata mengalir dikedua pipinya

Langit Dan Dendamnya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang