bab 1🎍

423 33 1
                                    

---

Suasana perlombaan motor yang ramai, suara mesin meraung, dan penonton bersorak. Yedingzhi sedang mempersiapkan motornya, sementara Bailidongjun berada di dekatnya dengan motornya sendiri.

Yedingzhi (melihat Bailidongjun dengan sinis) "Siapa yang mengizinkan gadis seperti kamu ikut balapan ini? Ini bukan tempat untuk orang yang hanya tahu cara memutar kunci kontak."

Bailidongjun (tersenyum sinis) "Oh, jadi kamu pikir hanya karena kamu CEO kaya, semua orang harus mengikutimu? Ini adalah balapan, bukan konferensi bisnis."

Yedingzhi "Kau mungkin bisa beruntung sekali, tapi jangan berharap bisa menang melawan aku. Aku tidak akan memberi ampun."

Bailidongjun "Tunggu saja. Aku sudah biasa menghadapi orang-orang seperti kamu. Keberuntungan tidak ada hubungannya dengan ini. Yang penting adalah keterampilan."

Yedingzhi (melihat motor Bailidongjun) "Motor itu terlihat tidak layak. Kau benar-benar yakin bisa menang?"

Bailidongjun (dengan percaya diri) "Jangan meremehkan motor ini. Mungkin aku akan membuatmu terkejut."

Yedingzhi "Jika kamu kalah, jangan pernah berani muncul di sini lagi."

Bailidongjun "Dan jika aku menang, kamu harus mengakui bahwa tidak semua yang kaya bisa membeli kemenangan."

Yedingzhi (tersenyum, lebih tertarik) "Tantangan diterima. Mari kita lihat siapa yang lebih cepat."

---

[Mereka berdua bersiap untuk memulai balapan. Keduanya saling menatap dengan semangat dan tantangan di mata mereka, masing-masing percaya bahwa mereka akan menjadi pemenang.]

Bailidongjun "Siap-siap untuk kalah!"

Yedingzhi "Hanya jika kau siap untuk merasakan kekalahan yang nyata."

[Suara peluit berbunyi, dan perlombaan dimulai.]

---

Yedingzhi sedang berada di kantor pusat perusahaannya, menyelesaikan beberapa dokumen penting. Dia mendengar kabar bahwa perusahaan keluarganya sedang mengalami ancaman serius dari pesaing bisnis. Dia berencana untuk pergi ke rapat penting pagi ini.

Asisten Yedingzhi "Tuan Yedingzhi, mobil Anda sudah siap. Rapat dengan mitra bisnis akan dimulai dalam waktu satu jam."

Yedingzhi [dengan nada tegas tanpa melihat ke arah asistennya]
"Bagus. Aku akan keluar sebentar untuk mencari udara segar sebelum berangkat. Jangan biarkan siapa pun menggangguku."

Asisten Yedingzhi "Baik, Tuan."

---

Sementara itu, Bailidongjun, yang baru selesai balapan motor dengan teman-temannya di pinggiran kota, berjalan santai menuju kedai kopi favoritnya di dekat situ. Dengan jaket kulit hitamnya yang selalu ia pakai dan helm yang ia pegang, Bailidongjun tampak benar-benar santai, menikmati kebebasannya.

Sikong Changfeng [mengendarai motor di sampingnya, sambil bercanda]
"Dongjun, serius nih? Kamu nggak ikut balapan lagi malam ini? Ada yang ngajakin taruhan besar!"

Bailidongjun [tertawa santai, menepuk bahu Sikong Changfeng]
"Haha, enggak dulu, bro. Gue udah ada 'pertemuan' penting malam ini. Ada yang lebih menarik dari balapan biasa."

Sikong Changfeng "Pertemuan penting? Wah, kedengerannya serius. Jangan bilang... pertemuan dengan calon istrimu?"

Bailidongjun [tertawa keras, melirik Sikong Changfeng dengan senyum jahil]
"Nggak tau deh, bro. Tapi katanya bakal ada yang bikin bosan hidupku jadi seru. Kita lihat aja nanti!"

PERJODOHAN (YeBai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang