Pagi menyingsing, matahari mulai terbit. Walaupun suasana yang masih pagi tetapi istana terlihat sibuk untuk persiapan kedua tuan putri Dwaraka ke Hastinapura karena perjalanan mereka cukup jauh karena kedua kakak mereka tidak bisa menemani mereka juga orang tua mereka yang sibuk mengatasi Kerajaan karena banyak kasus pembunuhan di desa akhir-akhir ini yang membuat Pihak Kerajaan harus turun tangan.
Di dalam kamar charu, terlihat charu yang tengah bersiap-siap dan merapikan pakaiannya dan tak lupa dia menambah sedikit polesan di bibirnya yang menambah kesan indah pada Charu, dia melihat dirinya dipantulan kaca.
'Sempurna' batin charu sambil tersenyum riang.
Tiba-tiba Subadra mengetuk pintu, dia lalu masuk dan melihat adiknya yang tengah bersiap-siap, Subadra tersenyum dia lalu menghampiri adiknya itu.
"Wah~ adikku sangat cantik" puji Subadra, charu merona malu.
"Terimakasih kak Subadra, kakak juga cantik dengan saree merah muda itu" ucap Charu sambil tersenyum, Subadra juga ikut tersenyum.
"Kau bisa saja adikku, kalau begitu ayo. Ayah dan ibu serta kak Krishna dan kak balram sudah menunggu kita" ucap Subadra, Charu mengangguk.
Dengan langkah anggun, Charu dan Subadra berjalan menuju aula istana dan disusul oleh anaya selalu pelayan pribadi bagi Charu. Di aula orang tua dan kedua kakaknya tersenyum, Subadra dan Charu menuruni tangga dengan langkah anggun namun pasti.
Mereka lalu menghampiri orang tua mereka dan menyentuh ujung sepatu ayah mereka,
"Ayah, berkatilah kami agar perjalanan kami ke Hastinapura selamat" ucap Subadra, Basudewa tersenyum."Tentu saja putriku, ayah akan berdoa pada dewa Siwa untuk keselamatan kalian berdua" ucap Basudewa, lalu memeluk kedua putrinya itu.
"Kami pasti akan merindukan ayah" ucap Charu.
"Sudah-sudah, ayo pamit pada kedua ibu kalian lalu kedua kakak kalian" ucap Basudewa, Charu dan Subadra mengangguk.
Lalu mereka berpamitan pada orang tua mereka lalu memeluk kedua wanita itu, dan terakhir mereka berpamitan pada balaram. Balaram tersenyum dan memeluk kedua adiknya itu.
"Jika ada yang berani melukai kalian maka kirimkan pada kakak biar kakak yang datang dan kakak akan membalasnya" ucap Balaram, Subadra dan charu terkekeh pelan.
"Jangan khawatir kakak, tidak ada yang berani melukai kami karena ada perlindungan kedua kakak hebat kami" ucap charu, Balaram tersenyum dan mengelus kepala adiknya itu dengan penuh kasih sayang.
Lalu mereka berdua berpamitan pada Krishna, Krishna tersenyum lalu memeluk kedua adiknya itu dengan erat.
"Jaga kesehatan kalian di Hastinapura, jangan lupa bilang pada bibi kunti jika aku dan kak balaram merindukannya"ucap Krishna."Hei kanha kenapa kau membawa namaku? Apa kau mau ku pukul? " tanya balaram, lantas mereka berempat tertawa bersama sementara orang tua mereka terkekeh pelan.
"Ibu, ayah, kakak. Kalau begitu kami berangkat dulu" ucap Subadra, mereka mengangguk.
Lalu kedua gadis itu beserta pelayan pun meninggalkan aula istana beserta para prajurit yang sudah menunggu mereka diluar.
•
•
Setelah berpamitan pada orang tua dan kakak mereka, Charu, Subadra dan anaya serta rombongan pengawal kerajaan pun berangkat menuju Hastinapura. Perjalanan mereka melewati padang rumput yang luas, hutan lebat, dan sungai yang mengalir deras.
Charu dan Subadra yang biasanya terbiasa dengan kehidupan istana yang mewah, kini merasakan pengalaman baru menjelajahi alam bebas. Ia menikmati pemandangan indah dan udara segar yang menyegarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Dharma
Short StoryMC:Charulekha "yang ditakdirkan menjadi istri dari lima kebenaran semata" demi membela kerajaannya, maka dia rela melakukan pengorbanan semata hanya untuk membela tanah air, tanah kelahirannya. menegakkan keadilan bukan hanya tentang kebahagiaanmu...