[14] •Worried About You•

123 19 2
                                    

Mata indah dengan bulu mata lentik alami itu perlahan terbuka, bola matanya mengitari sekitar guna memastikan keberadaan tubuhnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mata indah dengan bulu mata lentik alami itu perlahan terbuka, bola matanya mengitari sekitar guna memastikan keberadaan tubuhnya saat ini. Sepanjang mata memandang hanya ruangan serba putih yang menyapa indera penglihatan serta bau khas obat-obatan menyusup ke dalam indera penciumannya. Berusaha bangkit meski tubuh terasa berat dan kepala terasa pusing sekali. Okay, sesuai dugaan dia ada di rumah sakit. 

“Aduh…” Gadis yang tak lain adalah Jiyeon tersebut memegangi kepalanya sakit, matanya sampai menyipit menahan nyeri. Bayangan mengenai kecelakaan yang dia alami bersama Jungkook pun melintas begitu saja membuatnya paham alasan dia ada di rumah sakit. 

Syukurlah dia masih bisa melihat dunia, rupanya Tuhan masih berbaik hati mau memberinya kesempatan untuk tetap hidup. Lalu bagaimana dengan Jungkook? Apa lelaki itu baik-baik saja? Rasa khawatir menyeruak memenuhi batin Jiyeon. 

“Anda sudah sadar?” Suster datang untuk melihat kondisinya, Jiyeon tidak mengalami luka berat hanya cedera ringan di kepala akibat benturan keras. 

“Sus, lelaki yang bersamaku ada dimana?” Tanya Jiyeon cemas, hati nuraninya sungguh berharap Jungkook baik-baik saja. Sejahat-jahatnya lelaki itu, Jiyeon tidak menginginkan kematiannya. 

“Oh, dia ada di ruang pemulihan. Baru selesai operasi.” Mendengar penuturan suster, rasa khawatir gadis itu bertambah besar. Dia hendak turun dari ranjang namun segera dicegah oleh suster. 

“Anda mau kemana?”

“Aku mau melihatnya.”

“Nona, Anda masih lemas, melihat pacarnya nanti saja. Tunggu infusnya habis ya?” Dahi Jiyeon berkerut heran plus pipinya merona. 

“Suster tahu darimana kalau dia pacarku?” Tunggu, apa barusan Jiyeon mengakui jika Jungkook pacarnya?! Wah…  tampaknya kecelakaan telah membuat otaknya eror. 

Suster itu tersenyum, “Ya, hanya menebak saja. Kalian pasangan muda yang sangat serasi, ditambah lagi ketika ditemukan tidak sadarkan diri, pacar Anda dalam posisi memeluk erat sekali, makanya Anda tidak terluka terlalu parah seperti yang pacar Anda alami.”

Hati Jiyeon mencelos, Jungkook benar-benar melindunginya sampai mengorbankan dirinya sendiri. “Lalu bagaimana keadaannya? Dia baik-baik saja kan?”

“Jangan khawatir, syukurlah pacar Anda baik-baik saja. Operasinya berjalan lancar.” Hati nurani Jiyeon merasa amat sangat bersyukur mengetahui Jungkook tidak dalam keadaan serius. “Anda istirahat saja dulu, nanti kalau infusnya sudah habis baru boleh pergi menemui pujaan hati.” Jiyeon hanya mampu tersenyum canggung menanggapi ucapan suster berwajah manis dan teduh tersebut. 

“Terima kasih, Suster.”

Soojung berdiri di depan apartemen milik Sungyoon, sesuai kesepakatan dia akan menjadi pelayan lelaki itu selama 24 jam. Mengingat hal tersebut, gadis cantik berwajah tegas itu mendesah panjang sebelum akhirnya menekan bel. Tidak butuh waktu lama, sosok Sungyoon muncul membuka pintu—seperti sudah menantikan kedatangannya. 

[M] Sociopath Couple (Nightmare) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang