[02] •Play The Victim•

1.6K 228 112
                                    

Budayakan meninggalkan jejak,
Agar mood author selalu baik.
😘😘😘

•••

🐝Happy Reading🐝


Park Haruto menatap datar gadis yang tampak kacau di hadapannya— Shin Yura. Mata gadis itu tampak memerah dan bengkak, jelas sekali dia habis menangis hebat. Ya, itu adalah resiko menjadi gadis jahat yang merebut pacar teman sendiri. Lelaki berseragam Lila High School itu tersenyum sinis.

"Tidak usah sok melankolis begitu, kamu sudah tahu ini adalah resiko yang harus kamu tanggung jika merebut pacar kakakku? Kamu sendiri kan yang memilih menjadi gadis licik jadi tidak perlu menyesalinya begitu. Lagipula aku tahu kamu pun senang bisa mendapatkan Eunwoo bukan?" Cibir Haru.

Yura mendesah panjang. "Aku tidak seburuk itu jika sedang tidak kesulitan keuangan dan terpaksa setuju melakukan perintahmu." Gadis itu tersenyum kecut mengingat betapa menyedihkannya hidupnya, dia berasal dari keluarga pas-pasan dan sekarang ibunya yang merupakan tulang punggung keluarga sedang sakit keras butuh biaya operasi akibat sirosis hati yang di deritanya. Yura tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan Haruto dengan imbalan uang untuk operasi ibunya. "Aku kasihan padamu, kamu melakukan sampai sejauh ini akibat terobsesi dengan kakak sendiri. Bagaimana jika Jiyeon tahu apa yang sudah kamu lakukan?"

Haru menyeringai. "Tidak perlu mengasihaniku, pikirkan nasibmu sendiri. Kamu akan menderita setiap hari karena sudah di cap sebagai pelakor, aku sarankan sih berhenti kuliah saja." Yura mengepalkan tangannya di bawah sana. "Tapi, itu setimpal kok." Haru memberikan sebuah koper pada Yura. "Ibumu bisa segera operasi kan? Uang itu bahkan lebih dari cukup, kamu bisa gunakan sisanya untuk bersenang-senang."

Yura membuka koper itu dan matanya membulat melihat betapa banyaknya uang di sana. Dia tidak hanya bisa mengoperasi ibunya dengan uang itu, dia juga bisa menabung sisanya nanti. Tidak terpikirkan menghabiskannya untuk bersenang-senang seperti kata lelaki di depannya tersebut. "Sudah cukup? Atau masih kurang?"

Yura menggeleng. "Ini sudah cukup."

"Baiklah, pastikan Eunwoo sialan itu berhenti mendekati kakakku."

Yura mengangguk. "Ya, aku jamin Eunwoo akan mencintaiku saja setelah ini." Haruto tersenyum penuh kemenangan, tidak sia-sia dia membayar mahal Yura jika pada akhirnya gadis itu berhasil memisahkan kakaknya dan pacar sialannya itu. Haru sudah cukup bersabar melihat Eunwoo terus mendapatkan perhatian kakaknya, bahkan bisa menyentuh sang kaka seenaknya. Haru tidak rela, Jiyeon hanya miliknya. Ya, Haru memiliki perasaan lain untuk sang kakak. Perasaan yang seharusnya tidak pernah ada di antara mereka sebab walau bagaimana pun dia dan Jiyeon adalah saudara. Dan Haru sangat membenci kenyataan itu, dia harus memendam perasaan dan hasratnya untuk sang kakak karena status kandung di antara mereka berdua. Dan itu menyebalkan sekali. Andai Haru terlahir dari keluarga orang lain, tentu dia akan terang-terangan menyatakan perasaanya untuk kakak cantiknya tersebut. Nyatanya, semua itu hanyalah sebuah harapan klise belaka.

Setelah kepergian Yura, Haru mengambil ponselnya di saku. Menghubungi kontak bernama 'My life' dengan senyuman mengembang.

"Ya, Haru?"

"Kak, kujemput jam berapa?"

"Tidak perlu, aku pulang dengan—"

"Kak, kamu kan jomblo sekarang. Biar kujemput ya?"

"Sialan! Kamu mengejekku?!"

Haru terkekeh, mendengar kekesalan Jiyeon sangat menyenangkan baginya. Lelaki itu membaringkan tubuhnya pada kursi panjang yang tadi dia duduki ketika berbicara dengan Yura. "Tidak, kok. Hanya mengingatkan, mulai sekarang aku akan selalu ada untukmu."

[M] Sociopath Couple (Nightmare) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang