[16] •Jungkook Killed?•

39 5 0
                                    

Sungyoon memberikan kopi yang dia beli beberapa menit yang lalu pada Soojung, gadis itu menerimanya sambil mengucapkan terima kasih. Saat ini di kepalanya benar-benar penasaran, apa Jungkook sejahat itu sampai membunuh orang lain?

"Apa Jungkook sungguh membunuh orang?" Tanya Soojung tanpa basa-basi, Sungyoon menyesap kopinya dengan senyuman miring.

"Menurutmu?"

"Mana kutahu! Kalau aku tahu, aku tidak akan bertanya padamu."

Sungyoon hanya tertawa kecil, dia menyesap kopinya lagi. "Bagaimana ya, gadis itu mati karena Jungkook itu benar. Apa itu bisa dibilang membunuh?"

"Ya, kalau Jungkook penyebabnya tentu saja dia membunuhnya."

Sungyoon tertawa, "Kamu sama saja seperti orang kebanyakan, hanya menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihat atau didengar bukan berdasarkan fakta."

"Maksudnya?"

"Contohnya, kamu mengejar kucing yang mencuri ikan kesayanganmu. Lalu kucing itu lari terbirit-birit ke tengah jalan dan sebuah mobil menabraknya hingga tewas di tempat. Jadi, apa kamu membunuh kucing itu?"

"Tentu saja tidak, itu kecelakaan."

"Tapi, kamu yang membuat kucing itu tertabrak."

"Bagaimana bisa? Dia sendiri yang lari ke jalan, bukan salahku."

Sungyoon tersenyum, "Nah, kurang lebih seperti itulah yang terjadi pada Jungkook."

Soojung diam sesaat, berusaha mencerna apa yang Sungyoon sampaikan. "Ah, jadi Jungkook tidak sengaja menjadi penyebab gadis itu mati?"

"Begitulah... Jungkook hanya berniat menakut-nakuti gadis itu karena sudah terlalu mengganggu hidup Jungkook. Siapa sangka dia akan melompat dari atap sekolah."

Soojung menutup mulutnya, "Astaga-Jungkook semenyeramkan itu ya? Gadis itu sampai memilih lompat karena ketakutan." Soojung masih tidak habis pikir, Jiyeon juga mengatakan Jungkook itu sangat mengerikan seperti Cyclops-namun dia belum menemukan sisi menyeramkan tersebut secara langsung.

"Jungkook itu memang iblis, lebih baik tidak usah berurusan dengannya."

"Kamu saudaranya iblis, kalian pasti mirip." Sungyoon menyesal menjelekkan Jungkook jika pada akhirnya dirinya pun dianggap serupa.

"Tidak juga, jangan menyamakan begitu." Soojung hanya mengangkat bahu acuh tak acuh kemudian meminum kopinya yang nyaris dingin. "Aku belum tahu sisi menakutkan Jungkook, namun yang terlihat olehku hanya cinta yang besar untuk Jiyeon. Dia sangat posesif."

"Sudah cukup membicarakan Jungkook, sebaiknya habisnya kopimu lalu kita kembali masuk untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja. Setelah itu kita pulang, kamu masih harus melayaniku kan?"

Soojung mendesah, "Baiklah, Tuan." Sungyoon tersenyum senang, dia masih punya waktu hingga sore hari bersama si jutek yang cantik itu.

***

Jiyeon merasa amat sangat bosan berada di rumah sakit, dia ingin segera pulang namun dia tidak bisa pergi tanpa Jungkook. Lelaki itu pun sedang tertidur sebab dia harus banyak istirahat jika ingin pulang ke rumah besok pagi. Sepeninggal Soojung dan Sungyoon, dia tidak tahu harus melakukan apa sendirian. "Lebih baik aku jalan-jalan. Jungkook juga masih tidur."

Jiyeon memutuskan berjalan-jalan di taman rumah sakit yang cukup indah, banyak juga pasien lain yang mencari udara segar di tempat itu-sekedar melepas kejenuhan. Meski dengan balutan seragam pasien, sama sekali tidak melunturkan pesona seorang Park Jiyeon yang tetap bersinar. Itulah mengapa sejak tadi eksistensinya mengalihkan perhatian seseorang yang lebih dulu berada di sana. Tangannya begitu lihai menggoreskan pensilnya di atas kertas menciptakan sketsa gadis cantik yang sedang duduk di bangku taman seorang diri. Ya, dia sedang menggambar sketsa Park Jiyeon tanpa gadis itu sadari. Namun entah bagaimana keduanya tanpa sengaja bertemu pandang, lelaki itu mendadak gugup ketika pandangan mata Jiyeon menangkap basah dirinya. Benar saja, gadis itu bangkit dari tempatnya untuk menghampiri si lelaki.

[M] Sociopath Couple (Nightmare) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang