10. HOME , SWEET HOME

32 11 6
                                    

Neo turun dari dalam mobil dengan menggenggam tongkal base ball di tangannya , di susul oleh Sakya dan juga Vika dan Ara . Mereka berempat berjalan menggendap-endap untuk menuju ke apartemen milik Ara .

Suasana di tempat parkir malam itu sungguh sunyi , tak ada pergerakan sama sekali , suasana yang berbanding terbalik dengan yang mereka pikirkan .

Sakya memimpin perjalanan dengan kayu balok di tangannya, yang Eric tinggalkan di dalam mobil  sebelum dia meninggalkan mobil sore tadi , Sakya dengan reflek  menjadikannya sebagai senjata sementara , di susul oleh Ara dan Vika yang berjalan menggendap-endap di belakanganya , Vika sesekali nampak meringis kesakitan dengan tangannya yang terus memeluk erat kandungannya, melihat itu Ara hanya bisa memberi sedikit dukungan untuk menguatkan Vika dengan menggenggam erat tangannya  , dan di belakang Neo secara alami bertugas untuk melindungi dari sisi belakang , begitulah Formasi yang mereka lakukan tanpa adanya pemikiran dan aba-aba .

Mereka segera menuju ke arah tangga darurat , sebisa mungkin mereka menghindari tempat-tempat yang sekiranya akan terdapat banyak orang , dengan cepat mereka masuk dan mulai menaiki anak tangga satupersatu ,hingga ke lantai apartemen Ara , Sakya segera memberi aba-aba untuk berhenti sesaat , tanpa di sangka semua berjalan begitu  normal , mereka berjalan hingga lorong lantai  apartmen milik Ara  tanpa mendapati hal-hal aneh ataupun bertemu dengan makluk-makluk itu .

Namun ,langkah mereka terhenti saat menyadari lorong itu telah berubah menjadi mengerikan , bercak-bercak darah dan bau amis mulai tercium sesaat setelah mereka membuka pintu tangga  darurat , aroma itu perlahan-lahan berubah menjadi bau busuk yang sangat menyengat , membuat mereka semua seketika menutupi hidung mereka.

Sakya mengintip keadaan di lorong itu , dan mengisyaratkan mereka untuk terdiam , Sakya melihat lagi ke dalam lorong untuk memastikan bahwa tak ada lagi makluk itu disana , dengan kondisi Vika yang cukup kesakitan saat ini dan di tambah Ara yang t...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sakya mengintip keadaan di lorong itu , dan mengisyaratkan mereka untuk terdiam , Sakya melihat lagi ke dalam lorong untuk memastikan bahwa tak ada lagi makluk itu disana , dengan kondisi Vika yang cukup kesakitan saat ini dan di tambah Ara yang terlihat tak cukup siap untuk pertarungan, Sakya yakin sedikit saja dia salah mengambil sikap mereka semua akan binasa seperti yang lain . Dalam diam tiba-tiba mereka melirik ke satu sama lain saat samar-samar mereka mendengar suara,

"Dug-------- dug-------dug--------- -Dug "

Suara benturan kepala itu terdengar semakin mendekat , Sakya dengan segera mundur dan kembali ke balik pintu darurat menyembunyikan diri bersama dengan yang  lain .

" Ruuuuuaaaaaarrrrr"

Suara erangan itu terdengar lirih dan beriringan dengan suara ketukan di sepanjang lorong itu , Sakya segera menyuruh mereka untuk menundukan kepalanya agar makluk itu tak bisa melihat mereka .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VAKSIN ( bermulanya dunia  baru ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang