01. Oma , berhentilah berbelanja.

136 39 6
                                    

" Ara , oma mau semua yang ada disini ."

ucap seorang nenek penderita Alzheimer  kepada seorang perempuan yang terlihat seperti cucunya,  sembari menunjuk ke arah sederetan makanan kaleng  dan makanan instan yang terpajang rapi di sebuah rak supermarket .

" Tidak Oma , Oma tidak pernah memakannya , hanya menimbunnya saja . Untuk hari ini ,aku tidak ijinkan ." bujuk perempuan muda yang bernama Ayara namun lebih di kenal sebagai Ara itu.

Ara adalah seorang mahasiswa semester akhir jurusan tehnik kimia , di balik paras yang cantik  Ara menyembunyikan sifat tomboynya .

Hari ini dia berusaha mengajak Omanya untuk berbelanja keperluan bulanan serta keperluan untuk acara makan malam di hari ulang tahunnya.

Oma menderita Alzheimer semenjak dua tahun lalu  ,tepat setelah perayaan ulang tahunnya yang ke 60 tahun , semenjak saat itu Ara lebih sering datang untuk mengunjunginya .  Untuk saat ini Ara tinggal di kota sebelah bersama dengan adik laki-lakinya , sementara Oma harus tinggal di rumah mereka bersama dengan seorang perawat yang merawat Oma .

Oma adalah seorang pendiri panti asuhan , dan telah mengabdikan sepanjang hidupnya untuk merawat anak-anak yang kurang beruntung , anak-anak yang di telantarkan orang tuanya kaupun anak-anak yang dengan suka rela ingin di rawat di panti asuhan itu ,  termasuk Ayara , sejak usianya baru menginjak dua minggu Ayara telah di titipkan di panti asuhan , dan semenjak saat itu juga Oma mengadopsinya .

Beberapa tahun kemudian Omapun mengadopsi kembali seorang bayi laki-laki yang baru saja di lahirkan ,bayi itu di tinggal di rumah sakit bersalin karena kedua orang tuanya tak menginginkannya . Semenjak itu juga Ayara telah menganggapnya sebagai adik kandungnya , dan pada akhirnya anak laki-laki itu di beri nama Sakya, kini Sakya telah tumbuh sebagai anak remaja di usianya yang telah menginjak 17 tahun .

" Owh , Oma mau .. Oma mau beli semuanya , " rengek Oma .

Ara terdiam sesaat , suara rengekan Oma mencuri perhatian para pengunjung lainnya . Namun,  dengan lembut Ara berusaha untuk membujuk Oma agar tidak membeli barang yang tidak di butuhkan .

" Oma , di rumah ada banyak . Jangan membelinya lagi ya , " bujuk Ara .

" Tidak mau !! Oma akan tetap membelinya , " rengeknya dengan tegas .

Tanpa bicara Sakya datang dan mengisi troli mereka penuh dengan semua barang yang Oma inginkan .

" Sakya , apa yang kau lakukan ?" tanya Ara .
" Aku hanya menuruti keinginan Oma ." jawab Sakya .

" Aku juga melihatnya , tapi kenapa? kau tau kan Oma tak pernah mau memakannya , dia akan hanya menyimpannya di gudang . " Ara menjelaskan.

" Cucuku Sakya adalah yang terbaik ," puji Oma sembari membantu Sakya memasukkan semua barangnya kedalam troli .

" Hentikan , aku bilang hentikan ." bentak Ara .

Sehingga para pengunjung lainnyapun kembali memperhatikan mereka . Sakya merasa kesal dengan sikap kakaknya yang selalu memaksakan kehendaknya . Dengan cepat,  Sakya berbalik dan berkata ,

" Kenapa kakak melarang Oma untuk berbelanja ? bukankah kartu kredit itu milik Oma , seharusnya kakak tak berhak ngatur-ngatur Oma ,itupun kalau kakak tau diri ," 

ucap Sakya ,sambil menyimpan kaleng terakhir yang di genggamnya masuk ke dalam troli, lalu pergi menggandeng Oma untuk menuju kasir pembayaran , Ara hanya mampu menahan amarahnya, tidak ingin berdebat di depan  kerumunan yang sedari tadi memperhatikan mereka .

Ara melihat sesaat ke arah Sakya dan Oma yang sedang bercanda gurau di antrian kasir , Ara termenung sejenak  memikirkan ucapan Sakya barusan ,membuatnya berfikir apakah dia telah bersikap lancang pada Oma , toh apa yang Sakya ucapankan itu benar adanya , kartu kredit yang Ara gunakan adalah milik Oma . Setelah mempertimbangkannya akhirnya Arapun mengikuti kemauan Oma dengan memasukkan beberapa kantong bears 10 Kiloan ke dalam troli mereka .

VAKSIN ( bermulanya dunia  baru ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang