Ara terdiam melihat pemandangan yang mematikan di bawah bukit itu ,tempat mereka bersembunyi , jantungnya masih berdegup kencang mengingat semua yang terjadi padanya , Ara segera melepas sabuk pengamannya , memberikannya sedikit kebebasan untuk bergerak membuatnya merasa sedikit lebih baik .
" Apa makluk itu ?" tanya Sakya lirih , sembari masih melihat ke jalanan yang di penuhi makluk-makluk pembunuh itu .
" Akupun tak tau ," jawab Pria itu .
" Owh iya , namaku Eric , terima kasih telah menyelamatkanku , " ucap pria bernama Eric itu .
" Hai , aku Sayara , lebih sering di panggil Ara , ini adikku Sakya , " ucap Ara kembali memperkenalkan dirinya dan juga adiknya .
" Apa kita akan tetap disini?" tanya Eric .
" Entahlah , aku rasa tempat ini adalah tempat teraman, di kota saat ini , " jawab Ara .
" Kita tak akan bisa kemana-mana , " ucap Sakya tiba-tiba .
" Kenapa ? " tanya Ara sedikit tidak mengerti .
" Kita kehabisan bensin , dengan bensin yang tersisa kita tak akan bisa pergi lebih jauh , " jawab Sakya .
" Huuft , jadi apa kita harus berdiam diri disini ?" tanya Ara .
" Kita bisa isi di POM sebelah sana , sepertinya aku tadi melihat ada POM dalam perjalanan kita kemari , " ucap Eric .
Eric melihat sekeliling untuk mengingat kembali di mana dia melihat POM yang dia temui .
" Tapi masalahnya , kemana kita harus pergi setelah ada bensin?" tanya Sakya, saat menyadari seluruh kota telah beralih fungsi , kini telah berubah menjadi ladang berburu bagi makluk-makluk itu. mengingat mereka bukanlah makluk yang mudah untuk di perangi membuat Sakya kembali menghela nafasnya .
Ara dan Eric terdiam sesaat , memikirkan perkataan Sakya , merekapun mengerti mengapa Sakya berfikiran seperti itu , di saat itupun kemanapun mereka melihat , disana masih saja terjadi penyerangan dimana-mana , membuat Ara berfikir sejenak jika harus kembali ke medan pertempuran itu lagi .
" Huuft , apa menurutmu kota sebelah juga mengalami hal yang sama dengan di sini?" tanya Eric .
" Aku tak tau , tapi kita bisa cari tau ,"
Jawab Sakya sembari mengeluarkan ponselnya , dan mulai membuka aplikasi sosial media miliknya .
Beberapa unggahan video yang di unggah di media sosial menunjukan hal yang tak banyak berbeda dengan apa yang mereka alami barusan , melihat itu Sakya segera menutup ponselnya . Tak ingin mencari tau lagi apa yang sedang terjadi di kota dan kota sebelahnya .
" Menurut kalian mereka itu apa ? kenapa menyebar begitu cepat , terlalu cepat ,bahkan mereka tak butuh waktu banyak untuk menguasai kota , " ucap Ara .
" Seberapa cepat ?" tanya Eric .
" Kurang dari 20 detik , " jawab Ara .
" Apa ? Secepat itu ?" tanya Eric lagi ,
" Dengan kecepatan itu , makluk itu akan bisa menguasai seluruh negri dalam waktu kurang dari 48 jam , sepertinya kita harus mencari solusi agar kita bisa keluar dari sini ,sebelum jumplah mereka bertambah lebih banyak lagi , " ucap Eric.
" Apa yang sedang kau lakukan , Sakya ?" tanya Ara saat memperhatikan Sakya yang sedang asyik dengan ponselnya .
" Tidak ada apa -apa , aku hanya mencoba menghubungi 112 , untuk meminta bantuan , tapi tidak bisa tersambung ," jawab Sakya .
" Tidak akan terhubung, aku yakin jaringannya telah menerima lebih dari batas kemampuan jaringan yang di sediakan, " ucap Eric.
"Lalu ,apa yang harus kita lakukan ?" tanya Ara .
KAMU SEDANG MEMBACA
VAKSIN ( bermulanya dunia baru )
Ciencia FicciónSebuah program dari pemerintah , untuk menanggulangi wabah virus misterius yang bergantian menginfeksi para warganya , sehingga pemerintah mencetuskan sebuah solusi yaitu meminta semua warganya untuk menjalani vaksinisasi guna mencegah penyebaran...