HiMN 16

68 11 0
                                    

"Aku dan Yunho bukan saudara."

Junsu menatap namja yang sudah menikahinya dengan tatapan binggung, Junsu binggung mengartikan ekspresi wajah Yoochun yang tidak biasanya. Wajah suaminya kini terlihat begitu sedih, seperti menyimpan kepahitan dan kegetiran hidup.

"Sebenarnya hal ini terlarang bagi kami, keluarga Jung. Tapi aku terpaksa mengatakannya karena sepertinya hatimu terlalu keras. Aku dan Yunho adalah anak angkat Appa dan Umma."

"Hentikan, Jung! Leluconmu ini sama sekali tidak lucu!" bentak Junsu, jantungnya berdebar sangat cepat entah karena apa. Tiba-tiba Junsu merinding dan merasakan ketakutan yang sangat besar.

Yoochun mengabaikan Junsu dan melanjutkan perkataannya, "Berbeda denganmu yang bisa mengandung dan melahirkan Joongie, Umma tidak bisa melakukannya. Bahkan pernikahan Umma dengan Appa ditentang keras oleh keluarga Umma...."

"Hentikan!" Junsu teringat kembali peristiwa ketika Appanya sendiri melarangnya menikah dengan Yoochun bahkan menyuruhnya menggugurkan Joongie kecilnya yang kala itu masih berada di dalam perutnya. Bukankah hal ini sama? Hampir sama....

"Karena itu ketika usiaku empat tahun aku diadopsi oleh Umma dan Appa, dua tahun kemudian Umma dan Appa pulang membawa seorang bayi bernama Jung Yunho. Secara genetik aku dan Yunho tidak punya hubungan apa-apa, jadi ijinkanlah Yunho dan Joongie menikah, nanti bila uri baby sudah dewasa." Pinta Yoochun.

Junsu hanya diam, namja yang sudah melahirkan sosok polos itu terihat sedang berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Bila kau meragukan kata-kataku silahkan temui Umma dan tanyakan soal ini pada Umma. Satu hal yang pasti Suie, akan ku lakukan apa pun untuk kebahagiaan Joongie. Bila menikahkannya dengan Yunho membuatnya bahagia, maka aku akan melakukannya walaupun kau akan membenciku seumur hidupmu."

"Hentikan Chunie.... Hentikan!" tubuh Junsu merosot jatuh terduduk di atas lantai, air mata turun membasahi wajahnya, entah kenapa? Namun Junsu merasakan hatinya sangat sakit.

"Hidupku tidak sebahagia yang kau kira selama ini baby.... Empat tahun di panti asuhan, kesepian dan tidak punya keluarga rasanya seperti berada di neraka, walaupun aku sendiri tidak tahu neraka seperti apa." Lirih Yoochun, "Entah apa jadinya aku bila Umma dan Appa tidak mengadopsi dan merawatku. Entah apa jadinya aku bila tidak bertemu denganmu...."

"Chunie...."

Yoochun berjongkok di hadapan Junsu, mengusap air mata istrinya perlahan, "Kau tahu kenapa Umma bisa merestui kita? Semata-mata bukan karena kita sama seperti Umma dan Appa. Tapi karena Umma ingin memperlihatkan indahnya mencintai dan dicintai padaku. Karena itu.... Ku mohon berikan restumu untuk uri Joongie.... Jebbal...." Yoochun bersujud di hadapan Junsu, "Jangan membuatku menjadi Appa yang jahat, Suie.... Akan ku lakukan apa pun demi kebahagiaan putra kita. Ku mohon padamu...."

"Hiks.... Hiks.... Kenapa kau begitu egois Chunie?" Junsu memukul-mukul punggung Yoochun yang masih bersujud padanya, "Wae? Wae?"

"Suie...." Yoochun bangun, mendudukkan dirinya dan memeluk erat istrinya yang tengah menangis.

"Kenapa kau tidak memikirkan perasaanku sebagai ibu Joongie?" Junsu meronta-ronta kuat, sekuat dekapan Yoochun pada tubuhnya.

"Aku tahu aku egois, mianhae bila aku tidak memikirkan perasaanmu.... Aku hanya ingin membahagiakan putra kita. Aku ingin menebus waktu yang terlewatkan selama ini.... Jeongmal mianhae...."

"Hiks.... Hiks.... Kau jahat Chunie, kau jahat!" isak Junsu.

"Kalian sedang apa?"

.

He is My Nephew (Repost) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang