9

18 5 0
                                    

Hari ini adalah hari kedua Bilaa dan anggota Wanted Angel berada di Subang. Agenda mereka hari ini cukup sederhana-mendaki pegunungan di dekat sana yang terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan. Gunung ini memiliki ketinggian 1.567 meter di atas permukaan laut (MDPL), cukup menantang tetapi tidak terlalu tinggi bagi mereka yang sudah terbiasa dengan petualangan. Bilaa dan Wanted Angel hanya berencana untuk tektok-naik dan turun di hari yang sama, sehingga mereka tidak membawa banyak barang, hanya perlengkapan ringan dan beberapa bekal secukupnya.

Pagi itu, udara segar pegunungan menyambut mereka ketika mereka tiba di kaki gunung. Suasana pagi yang tenang dan kabut tipis yang melayang di antara pepohonan memberikan nuansa damai yang membuat perjalanan mereka terasa menyenangkan. Bilaa memimpin di depan, dengan senyum semangat yang menular kepada anggota lainnya. Meski cuaca sedikit mendung, semangat mereka tak surut sedikit pun.

"Siap naik, guys?" seru Bilaa sambil melihat ke belakang, memastikan semua siap.

"Siap, kapten!" jawab anggota Wanted Angel serempak dengan semangat, menambah keceriaan pagi itu.

Mereka mulai mendaki dengan langkah ringan, melewati jalan setapak yang berkelok-kelok dan sesekali melewati jembatan kecil dari kayu yang menambah kesan petualangan. Sepanjang perjalanan, mereka bercanda dan berbagi cerita, membuat suasana semakin akrab dan hangat. Bilaa merasa nyaman bersama Wanted Angel; grup ini sudah seperti keluarga baginya.

Di tengah pendakian, mereka berhenti sejenak di sebuah titik pandang, di mana hamparan hijau perbukitan dan kabut tipis yang menyelimuti lembah terlihat jelas. Pemandangan yang menakjubkan membuat mereka sejenak terdiam, menikmati keindahan alam yang terhampar di depan mata.

"Ini cantik banget, ya," ujar salah satu anggota, terpana oleh keindahan yang jarang mereka lihat sehari-hari.

Bilaa mengangguk, tersenyum puas. "Makanya gue suka naik gunung, pemandangannya bikin semua capek hilang."

"Ih jangan dulu lanjut, foto dulu ayo" ajak Nanda kepada seluruh anggota Wanted Angel.

Setelah beristirahat sejenak, mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak. Meski trek semakin menanjak dan medan menjadi lebih curam, mereka tak kehilangan semangat. Rasa lelah terbayar dengan tawa, obrolan ringan, dan semangat kebersamaan yang terus terjaga.

Ketika akhirnya mereka mencapai puncak, seluruh anggota Wanted Angel bersorak gembira. Berdiri di ketinggian 1.567 MDPL, mereka menikmati angin pegunungan yang sejuk dan pemandangan luas yang terbentang di sekeliling. Awan-awan menggantung rendah, seolah bisa mereka raih dengan tangan. Mereka duduk bersama di atas batu besar, menikmati bekal yang mereka bawa sambil melihat matahari yang mulai terbit dan berbincang santai.

"Worth it banget, kan, capeknya?" tanya Bilaa sambil membuka botol airnya, memandang pemandangan yang terasa lebih indah karena usaha yang mereka lakukan.

"Iya banget. Kapan lagi kita bisa bareng-bareng kayak gini," jawab salah satu anggota, tersenyum lebar.

Setelah puas menikmati pemandangan di puncak dan berfoto-foto mengabadikan momen, Bilaa dan anggota Wanted Angel pun bersiap untuk turun. Meski perjalanan turun terasa lebih cepat, mereka tetap waspada, melangkah hati-hati di medan yang curam dan licin. Saling membantu saat melewati jalan setapak yang terjal, semangat kebersamaan terus terjaga di setiap langkah mereka. Canda tawa dan obrolan ringan mengiringi perjalanan mereka, membuat jalur yang panjang terasa lebih menyenangkan.

Setibanya di kaki gunung, Bilaa dan teman-temannya duduk sejenak, melepaskan lelah sambil menikmati sisa-sisa suasana pegunungan yang sejuk. Mereka tersenyum puas, merasa bangga telah menaklukkan tantangan hari itu. Meski hanya sehari, pengalaman ini menjadi kenangan berharga yang akan selalu mereka bawa pulang.

First Experience [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang