15. Hah?!

87 19 9
                                    

Jangan lupa vote komen yeorobun! Gabisa komen setidaknya klik bintang. Ga terlalu merepotkan bukan? Hanya sekali tekan saja. Tanpa harus ketik di keyboard lama-lama seperti Ryry!

***

Netra biru Raelynn terus menatapi Briella yang tampak bersama dengan teman-temannya. Semua orang tersenyum ke arah Briella. Sekilas gadis itu memang tampak seperti malaikat, wajahnya cantik, suaranya lembut, senyumannya juga cantik. Ditambah, Briella adalah pemeran utama di permainan ini.

Namun, yang selalu menjadi pertanyaan sejak Raelynn masuk ke dalam permainan ini adalah sifat Briella yang tidak sesuai. Dia manipulatif. Sosok yang selama ini berhasil menjadikan Raelynn penjahat. Padahal dia adalah tokoh utamanya.

"Ah, tapi deskripsi mengatakan dia adalah sorot utama. Sebagai pemilik kekuatan suci, tetapi sejak awal tidak ada pengaturan yang mengatakan dia adalah sosok protagonis, selama bermain waktu itu selalu saja ada quest pilihan ganda yang akan menentukan sifat Briella akan seperti apa. Meskipun Briella jahat atau baik, dia akan tetap menjadi pemeran utama yang menang, ya, aku ingat. Memang begitu ceritanya."

Raelynn menganggukkan kepalanya mantap. Dia ingat pengaturan tokoh Briella. Dia pemeran utamanya, setiap kali bermain sebagai Briella, Raelynn selalu memilih cara terbaik untuk menjadi protagonis dan memang melawan tokoh penghalang yaitu Raelynn.

Tetapi, tidak tahu jika itu pemain lain. Bisa saja mereka memilih jalan keji sehingga tokoh penghalang semakin menggila.

"Apa mungkin tokoh Briella dimasukin orang lain sama sepertiku?" tanya Raelynn pada dirinya sendiri.

"Kenapa tiba-tiba Briella?" tanya seseorang dari samping Raelynn.

Seketika Raelynn terkejut, dia menoleh ke sisi kirinya mendapati Elion yang tersenyum. Pemuda itu mencubit gemas hidung mancung Raelynn.

"Hai," sapanya.

"Kau baru tiba?" tanya Raelynn sembari menerima buah apel yang dibawa Elion. Gadis itu tampak menelaah buah tersebut.

"Aku tidak akan curang dalam perburuan, itu buah sehat." Elion menggigit sebagian dari buah apel yang di tangan Raelynn untuk meyakinkan jika buah apel pemberiannya aman.

"Hei! Ini milikku!" seru Raelynn. Gadis itu menggigit apel di sisi lainnya. Kemudian, kembali tenang menatapi Briella.

"Kau terus menatap adikmu, ada apa? Apa ada masalah?" tanya Elion.

"Tidak."

"Katakan saja, sejak dulu juga begitu," celetuk Elion.

Ingatan samar itu kembali lagi saat Raelynn mendengar perkataan Elion. Hal ini sering terjadi setelah pertemuan dengan Elion. Seolah memori hilang yang usang, kenangan samar itu perlahan membentuk sebuah ingatan padu.

Sudah lama Raelynn ingin bertanya hal ini langsung pada Elion. "Kau masih memakainya?" tanya Raelynn tiba-tiba.

Elion tersentak. Dia melihat Raelynn yang menatapi tangannya yang masih memakai sebuah gelang dengan batu putih susu berbentuk bundar alami.

"Kau sudah mengingatnya?"

"Setelah pertemuan itu, aku terus mengumpulkan memori yang hilang. Maaf aku terlambat sadar dan melupakanmu." Raelynn memainkan jemarinya. Agak aneh, selama hidup sebagai Raelynn beberapa tahun. Rasanya seperti inilah kehidupannya. Seolah jiwanya sudah menyatu dengan raga Raelynn. Segala milik Raelynn seolah sudah ditakdirkan untuknya.

Aneh sekali, tetapi gadis yang kini ada di tubuh Raelynn merasa tak enak hati tinggal dan membiarkan segalanya. Justru merasakan cinta dan ketenangan selama ini membuatnya enggan pulang. Toh, jika kembali ia hanya mendapatkan kekayaan tetapi tidak dengan cinta. Sedang di sini Raelynn bisa mendapatkan keduanya.

HOW TO BE A PROTAGONIST [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang