# 1

203 102 40
                                    

Hai semua, terimakasih yang sudah mampir ke sini jangan lupa vote and komen yaa.

Kalian yang sudah vote, komen terimakasih banyak untuk kalian.

Dan wajib follow akun ini, okee

>Dan kalian yang kesini cuman nyontek cerita ini lebih baik kalian out aja ngga papa<

>Cerita ini akan ada banyak sekali plotwis dan kejutan jadi jangan sampai melewati bab-babnya yaa, nanti takut kalian bingung<

>Semoga kalian suka dengan cerita ini Aminn<

.
.

👑👑

"Kejadian mengerikan justru menjadi pertemuan pertama bagi mereka"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kejadian mengerikan justru menjadi
pertemuan pertama bagi mereka"
.
.


......


Azela dan Sella berdiri saling berhadap-hadapan di depan lobby apartemen Sella, mereka saling memberi senyuman suatu sama lain "Dada Azela ...." ucap Sella sembari melambaikan tangan ke arah Azela.

"Dadaa ...." teriak Azela sembari membalas lambaian tangan tersebut. Lantas Sella membalikan tubuhnya dan berjalan masuk menuju apartemennya.

Sella Steffani adalah teman sekaligus sahabat terdekat Azela, mereka selalu bersama setiap saat, mereka juga terkadang berjalan bersama menuju kampus. Sella adalah teman SMA nya dan juga teman kuliahnya.

Setelah itu Azela kembali melanjutkan perjalanannya menuju apartemennya, ia berjalan di atas trotoar, langkah kakinya sepadan dengan alunan musik yang berasal dari earphone yang menempel di telinganya, tangannya senantiasa menggenggam bunga mawar merah yang ia petik di pinggir jalan sewaktu bersama Sella tadi.

Waktu menunjukan pukul 21.00 malam, jalanan pada waktu itu sangat sepi, tak ada angkot ataupun taxi yang melintas untuk di tumpanginya, jadi tak ada pilihan lain ia memilih menggunakan kakinya untuk berjalan menuju apartemen.

Ia tetap memaksakan diri untuk terus berjalan dan berjalan, walaupun tubuhnya telah lelah dan matanya pun sudah tak sanggup lagi untuk tetap terbuka.

Waktu telah berlalu, ia telah sampai di seberang apartemennya, Azela menghentikan langkah kakinya untuk menyeberangi jalan raya tersebut, jalanan kota pada malam hari itu semakin ramai, banyak kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi.

Ia menoleh ke kanan ke kiri, sudah tidak ada lagi kendaraan yang melintas, ia lantas melangkah maju dan menyeberangi jalannan yang di pastikan telah sepi.

Saat ia telah sampai di tengah-tengah jalan, ia tak sengaja menjatuhkan bunga mawar yang ada di genggaman tangan- nya.

Azela tak menyadari bahwa tubuhnya berada di tengah jalan, ia dapat mendengar suara bisingan motor dari kejauhan walaupun samar, ia menoleh ke arah sumber suara, ada sebuah motor yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Azela, ia menyipitkan matanya karena lampu motor yang sangat terang seperti cahaya yang menusuk ke matanya.

Di antara Riuhnya KotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang