MARVEL: SCP FOUNDATION

BAB 39

Kesuksesan Coulson -39

Saat hari berganti minggu, dunia terus berjalan, untungnya terhindar dari ancaman apokaliptik apa pun oleh entitas SCP. Namun, ketenangan tetap menjadi mimpi yang jauh, dengan kejahatan yang membayangi malam-malam dan membuat penegak hukum tetap waspada sepanjang hari.

SHIELD, khususnya, mendapati dirinya bergulat dengan serangkaian kasus suram yang sulit dijelaskan dengan mudah, kasus pembunuhan yang diselingi kanibalisme yang mengisyaratkan ancaman yang jauh melampaui biasanya.

Awalnya dianggap sebagai karya seorang pembunuh tunggal atau mungkin beberapa peniru yang terinspirasi oleh kejahatan aslinya, segera menjadi jelas bagi SHIELD bahwa mereka menghadapi kenyataan yang lebih kompleks dan mengerikan.

Jalan buntu menjadi norma yang membuat frustrasi, yang mengarah pada kesimpulan mengerikan bahwa mereka mungkin berhadapan dengan entitas yang mampu memakan seorang anak, lalu menggunakan kedok mereka untuk memangsa lebih banyak korban. Gagasan tentang makhluk-makhluk ini yang berkembang biak, mungkin melalui beberapa bentuk replikasi yang aneh, menambah lapisan urgensi pada penyelidikan.

Di tengah krisis yang sedang berkembang, berbagai teori bermunculan. Salah satu hipotesis yang sangat gelap menyatakan bahwa anak-anak bermutasi menjadi makhluk mengerikan ini, mungkin sebagai akibat dari eksperimen rahasia yang bertujuan menciptakan tentara super.

Gagasan ini, meski selaras dengan fenomena yang diamati, terlalu mengerikan bagi banyak orang di SHIELD untuk dianut sepenuhnya, mewujudkan ketakutan terburuk mereka tentang seberapa dalam kekejaman manusia dapat terjadi.

Hydra, yang selalu oportunis, memanfaatkan teori-teori ini dengan rasa ketertarikan yang tidak wajar, merenungkan dimulainya usaha eksperimental mereka sendiri untuk memanfaatkan bentuk kekuatan baru yang tampak ini. Ketertarikan mereka hanya mendorong intensifikasi usaha SHIELD, memacu kampanye global untuk mencegat dan mempelajari para pembunuh yang sulit ditangkap ini.

Meskipun operasi mereka diperluas dan kewaspadaan para agen mereka ditingkatkan, SHIELD menghadapi frustrasi yang terus-menerus. Setiap petunjuk yang menjanjikan menguap, setiap penangkapan potensial terlepas dari genggaman mereka, tidak meninggalkan apa pun kecuali pertanyaan dan bayangan.

Bagi publik, narasinya dikontrol dengan cermat, disajikan sebagai tindakan seorang pembunuh tunggal, meskipun produktif, dan serangkaian peniru.

Penjelasan ini, meski sulit dipercaya, diterima secara luas, sebagai bukti keinginan yang meluas untuk mendapatkan kehidupan normal di tengah ketakutan. Namun, arus bawah teror tetap ada, mendorong lonjakan persenjataan pribadi yang belum pernah terjadi sebelumnya saat warga berusaha mendapatkan kembali rasa aman.

Iklim ketakutan ini secara tidak sengaja berkontribusi pada penurunan paradoks dalam bentuk-bentuk kejahatan kekerasan lainnya. Kehadiran polisi yang diperkuat, dikombinasikan dengan masyarakat yang gelisah dan lebih bersedia untuk membela diri, membuat jalan-jalan lebih aman dari ancaman konvensional, bahkan ketika momok hal yang tidak diketahui terus menghantui jiwa kolektif.

Dalam suasana yang menegangkan ini, para penguasa merasa semakin tertekan untuk memberikan jawaban dan solusi. Badan penegak hukum menerima tambahan dana dan kekuatan, mempersenjatai mereka untuk melawan apa pun yang ada di luar sana.

Penduduk beradaptasi dengan kenormalan baru, di mana ancaman predator yang tak terduga ini hanyalah aspek lain dari kehidupan sehari-hari, pengingat suram akan kegelapan yang mengintai tepat di bawah permukaan masyarakat.