1

1K 39 0
                                    

Happy reading all
Jan lupa vote komen ✨

Typo bertebaran 🙏🏻

Berlaku untuk semua BAB

....

CTESS CTESS

"Hiks hiks hiks am-ampun.." Lirih seorang pemuda yang mengingkuk di lantai sedang di cambuk oleh sang ayah habis habisan

Ya itu zio dirgantara, yang sedang di cambuk oleh sang ayah yang kerap di panggil pak Nandi.

"APA AMPUN KAMU BILANG HAHAHA TAK AKAN PERNAH!! KAU MEMBUNUH ISTRI KU BAJINGAN!!!!!!" teriak sang ayah yang mencambuk sang anak dengan tega "hiks hiks am-ampun maaf hiks hiks"

CTESS CTESS CTESS BRAK

Sang ayah menendang meja hingga mengenai zio yang telah tak sadarkan diri... Bagaimana tidak dari pulang sekolah jam 1 siang dan kini jam 3 siang itu cambuk dan kayu tidak berhenti bergerak

"HAH... HAH... SIALANN!! LEMAH SEKALI KAU!!!" ucap Nandi sang ayah menendang sang putra di bawah, setelah itu ia langsung pergi dari sana

2 jam kemudian

"Ughh s-sakit" ujar zio yang beru saja bangun dan benar saja ia bangun masih di tempat yang sama, ia berusaha duduk namun hasilnya nihil ia tergeletak kembali

"Hiks hiks sakitttt" tangis zio

Ceklek'

Pintu terbuka ternyata seorang maid "ya tuhan tuan muda!" Panik maid itu melihat badan zio yg banyak cambuk bahkan berdarah, maid itu segera meminta bantuan yang lain agar bisa mengangkat zio

Setelah di kamar zio

Maid memang tidak boleh menganggu seorang tuan jika sedang menghukum anaknya, jujur saja maid dan bodyguard di sana sangat khawatir takut jika zio kenapa Napa tapi mereka sadar atas posisi mereka

"Sakittt hiks hiks" ucap zio lemah "sutss bentar lagi selesai.." ucap maid itu panggil saja Lila ia masih berumur 38thn, ia sudah menganggap zio sebagai anaknya begitu pun zio ia dari kecil sudah di urus oleh Bi Lila, bi Lila lah yang memberi tahu tentang sang bunda ciri cirinya dll

Zio sangat berterimakasih atas itu setidaknya ia masih bisa merasakan kasih sayang dari seorang ibu...

"Hiks sakitttt" Isak zio tak henti henti "sabar sayang.." ucap bi Lila mengelus surai zio sayang, beberapa menit dokter itu datang, jangan tanya keberadaan Nandi ia sudah pergi ntahlah kemana

"Ah ini obatnya di oleskan pada lukanya saja ini juga ada salep penghilang luka nanti di pake rutin jika ini sudah habis bisa beli lagi" ucap sang dokter bi Lila mengangguk begitu pun zio

"terimakasih dok" ujar bi Lila "iyaa sama sama" ucap sang dokter setelah itu pergi, dokter itu sudah tak heran jika zio terluka sudah dari kecil zio sering di cambuk oleh Sanga ayah dan bahkan lebih parahnya lagi zio pernah di lempar kaca oleh Nandi sampai badan zio berdarah darah

"Zio sudah makan?" Tanya Bu Lila "b-belum" ucap zio lemah "ah benar bibi ambilkan dulu" beberapa menit bi Lila datang dengan membawa nampan berisi makanan "yukk makan sayang"

Duda Posesif [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang