5

776 28 0
                                    

Happy reading all

....

Pagi harinya zio terbangun sekarang sudah jam 08.20 ia sengaja memasang alarm Jam segitu

"Uhh ko zio cape ya adalah cuma rebahan?" Ujar zio bertanya "oke sekarang lebih baik zio mandi dulu saja

Sekarang zio sudah mandi sudah cantik eh ganteng maksudnya

"Ko badan nya zio masih banyak bekas nya? Padahal zio sudah sering sekali di obati huh!" Ujar zio saat melihat badannya di depan cermin besar, pasalnya ia merasa geli dengan tubuhnya sediri terlalu banyak bekasnya

Tok tok tok

"Tuan kecil, makanan sudah siap" teriakan maid, zio segera keluar memang sudah lapar dia tuh

"Semangat pagi tuan kecil" ucap para maid, zio hanya mengangguk dan tersenyum tak lupa juga menyapa balik

Zio duduk di salah satu kursi ia merasa ada yang hilang namun apa.. tiba tiba headphone nya berdering, Tara ya ana yg menelpon

"Halo?" Ucap zio

"Sayang jadi kesini kan?" Tanya ana

"Jadii dongg, nanti tunggu di rumah aja zio yang datang kerumah.." ujar zio

"Okee Babay cayang" ucap ana sedikit menggoda zio

"Hahaha okeww sayang~ zio Otewe!" Seru zio ia segera keluar, para maid hanya melongo melihat itu, bahkan makanan nya saja belum habis tapi orangnya sudah pergi

Jujur saja para maid aga sedikit takut tuan Ellandra nya akan marah pasalnya zio telah di titipkan pada mereka semua, tapi Zio pergi tanpa pamit

(Di sini ini lebih mengarah ke zio [uke] ya karna kalo ke Ellandra [seme] dia kan cuma kerja aja, jadi peran utamanya zio sebagai uke)

"Zio~ ana laper.." ucap ana kepada zio yang sedang sibuk dengan handphone nya "zioo" ujar ana lagi, namun masih tak di gubris zio "zio!"

"Eh iya? Kenapa ana?" Ujar zio kaget "ihh ana bilang ana laper~" ucap ana "Oalah kalo begitu zio akan memasak dulu ya" ucap zio yang di angguki ana antusias, zio itu bukan hanya cantik lugu tapi ia juga pintar masak

"Okee ana tungguu~" ucap ana, zio langsung pergi ke dapur yang berada di apart ana, ya ana tinggal di apartemen karna agar dekat dengan sekolah nya

Saat zio sedang asik memasak tiba tiba hp nya berdering, ternyata nomer tak di kenal, karna penasaran zio mengangkat telepon nya

"H-halo?" Ujar zio gugup

"Hm, sedang di mana?" Ujar orang itu yang ternyata Ellandra, "lagi di rumah temen om" ucap zio "siapa?" Zio yang paham ia segera menjawab "ana dia cewe, kalo begitu sudah dulu ya om, jangan lupa makan siang!" Seru zio "hm" sambungan terputus

"Huh! Kenapa sih om om itu sangat kepo?!" Ucap zio mengendus kesal, tak terasa ternyata spaghetti nya sudah Mateng ia menuangkan mie itu kedalam bumbu dan akhirnya selesai~

"Ana makan sudah siapp" ucap zio meletakkan dua piring itu dan mereka duduk lesehan sambil menonton TV

"Zio tadi siapa yang telpon?" Tanya ana "eh a-anu itu om zio" ucap zio sedikit gugup "emang zio punya om?" Tanya ana lagi ia sedikit curiga Dengan zio ini pasalnya lihatlah muka zio ia sedikit panik

"P-punya, itu om dari b-bunda" ucap zio, ana hanya mengangguk ia tau zio sedang berbohong, di bilangin kalo zio itu tidak pandai berbohong "baiklah" ucap ana singkat

Kini sudah lumayan malam zio pamit untuk pulang

"Ana zio pulang dulu ya, sampai pertemuan di sekolah" ucap zio "biar ana antar ya?" Tawar ana "ah t-tidak usah zio pesan taxi saja" ucap zio, benar saja beberapa menit taxi itu datang

"Baiklah hati hati" ucap ana mengelus rambut coklat zio "Babay ana! Love uuuu" ucap zio melambaikan tangan nya ana hanya menatap kepergian orang itu dengan gemas

"Ada apa sebenarnya dengan zio ini?" Gumam ana, pasalnya kemaren ia pergi ke rumah zio tapi kata ayahnya zio telah mati, tentu saja ana tidak percaya dan lagi zio mempunyai headphone baru bahkan itu keluaran terbaru darimana zio mendapatkan uang sebanyak itu? Pikir ana

Sekarang zio sudah bersiap untuk tidur Ellandra masih belum pulang katanya nanti hari Rabu, kan sekarang hari Minggu malam Senin jadi dua hari lagi

"Huh! Zio bosan sekali" gumam zio ia masih membuka matanya lebar lebar, ia ta bisa tidur bosan sekali ia hanya berguling guling di kasur tak sadar ada yang memperlihatkan gerak geriknya di kamar siapa lagi kalo bukan, Ellandra.

"Ihh telpon om kah? Tapi kalo menganggu bagaimana?" Saat zio sibuk berpikir ternyata benda pipih itu berdering terpampang jelas di sana Ellandra menelponnya

"Loh? Kebetulan sekali hehe" ucap zio

Masuk kedalam isi telpon mereka

"Haloo" zio

"Halo, kenapa belum tidur?" Ucap Ellandra

"Belum tidak ada yang nemenin" ucap zio, di sisi lain Ellandra tersenyum kekeh melihat ekspresi zio dari layar laptop

"Yaudah saya temenin tidur gih, telpon nya biar tetap menyala" ucap Ellandra,

zio segera bersiap memasukkan diri ke dalam selimut tanpa menunggu lama ternyata zio sudah terlelap dalam mimpi nya, Ellandra tak henti hentinya tersenyum ntahlah semenjak ada zio di hidup nya walau baru beberapa hari tapi zio sudah bisa membuat nya tersenyum

Bahkan sekertaris nya saja merinding di buat Ellandra, karna tuanya ini JAUHH dari kata tersenyum, jika tuanya tersenyum bukan senyum telus melainkan senyum mematikan!

"T-tuan an-anda baik baik saja?" Tanya sekertaris Ellandra yang biasa di sebut nay "hm"

"Siapkan mobil saya pulang sekarang" ucap Ellandra tanpa ekspresi "t-tapi tuan ini sudah malam.." ucap Naya "tidak masalah"

Setelah itu nay menyuruh bodyguard menyiapkan mobil, Ellandra sudah masuk dalam mobil mewah itu menuju kediaman miliknya

Emang Ellandra berbohong niatnya ia kan memberi zio surprise tapi ternyata ia tidak tahan untuk itu

"Zioo kau membuatku gilaa!" Ucap Ellandra memukul stir mobilnya, ia mengendarai mobil itu secara cepat Karana ini sudah malam jadi jalan sepi.




TBC...


Sorry we baru up,
Biasalah jadi babu sekolah lagi sibuk-sibuknya ini

Chapter selanjutnya? VOTEEE!!

Duda Posesif [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang