11

448 20 3
                                    

Happy reading all
Jan lupa vote komen ✨

••••

"Om, ayo bangun zio sudah menyiapkan sarapannya" ujar zio membangunkan sang empu "ihh om yaudah zio tinggal" ucap zio namun tangannya di tarik yang membuat zio berbaring ia sudah mengenakan seragam sekolah nya

Hanya menunggu membangunkan Ellandra saja, "5 menit lagi.." ucap Ellandra Engan membuka mata "oke! 1... 2... 3... 4... 5... Sudah waktunya ayooo bangunn!" Hitungan menit dari zio "mana adil sayang.."

"Adil! Ayo cepat mandi, abis itu sarapan" ucap zio, dengan malas Ellandra Bagun menuju kamar mandi, zio hanya terkekeh melihat orang tua itu huh!

Zio menyiapkan baju kantornya Ellandra, ia menyiapkan buka pelajaran nya dll

Tak terasa Ellandra sudah keluar kini ia sedang menatap sub nya yang tengah merapikan buku "baby.. kau sangat rajin" ucap Ellandra memeluk pinggang rampingnya zio

"iya dong! Kan zio ingin belajar menjadi calon istri yang baik hehe" ucap zio riang, Ellandra hanya tersenyum mendengar itu, yups setelah zio lulus ia akan melamar zio, ia berjanji akan hal itu, ingat kan Ellandra man teman.

"Kau sudah cukup baik untuk seorang istri" ujar Ellandra, muka zio memanas bukan memanas karena marah maun karena malu "ihh udah sana pake bajunya ihh!"

"Pake in.." ucap Ellandra mengoda zio, "ihh apsihh zio ingin sarapan lapar" ucap zio setelah itu ia berlari ngibrit keluar, para maid hanya tersenyum melihat tingkah zio, setiap hari selalu ada saja tingkah,

contoh tingkah yang sering zio lakukan yaitu manjat pohon! Sudah jangan di tanya phon siapa yang ia panjat, jelas phon tetangga nya lah trs nanti yang tanggung jawab itu para maid.. whehe,

memetik bunga mawar tanpa sarung tangan yang hal hasil membuat tangannya luka dan banyak lagi, para maid sudah seperti mengurus anak kecil di rumah ini, tapi mereka senang karna tuanya tidak murung dan sekarang banyak berbicara cuma ada zio sih... Yakali sama mereka MIMPI

"tuan kecil jangan berlarian" ucap salah satu maid di sana tapi zio hanya tersenyum dan asik berlari lagi, cape? Jalan tidak. Jika ia mengeluh cape mengurus zio sudah di pastikan kepalanya lepas

"OMM AYO NANTI ZIO TELAT" teriak zio dari luar, mereka sudah sarapan dan sekarang sedang menunggu Ellandra mengambil tas buku catatannya

"Jangan berteriak ini bukan hutan" ujar Ellandra keluar dan masuk ke dalam mobil menyusul zio, sesampainya di depan gerbang bukannya turun zio masih asik menatap wajah pacarnya

"Zio sudah sampai.." ucap Ellandra membuyarkan lamunan zio "e-eh em iya, om zio ingin mengatakan sesuatu.." ucap zio yang membuat Ellandra penasaran "ada apa?"

"Em zio hari ini ingin bermain na? Zio ada tugas kelompok di rumah temen" ucap zio sedikit takut "kenapa mendadak?" Tanya Ellandra "em tadi zio melihat grup ternyata sekarang.. boleh?"

"Boleh.. asalkan tidak boleh nakal dan ingin jika ada apa apa langsung hubungi saya oke?" Ucap Ellandra, "siapp nanti zio kabarin" ucap zio senang

"Babay om, love u" ujar zio tersenyum miliknya "love u moreeee baby, udah gis sekarang Mauk, bentar lagi bel" ucap Ellandra ia segera keluar tak lupa ia mencium pipi Ellandra begitupun sebaliknya, namun Ellandra melebihi batas nya orang cuma cium pipi tapi ini bibir kening yg membantu si zio risih.. dikit

"Ana!" Teriak zio melihat ana yg sedang bersama reza tak lupa juga bersama Erik tentunya

"Sini sayang" teriak ana zio segera menghampiri mereka "zio tadi kamu di anterin siapa?" Tanya reza penasaran, pasalnya tadi Reza baru datang dan melihat mobil mewah melaju terdapat zio yang lambaikan tangan

"Ah itu sama.. temen ayah" ucap zio tak terlalu berbohong memang bener toh

"Iyaa kah?" Ucap Reza penuh intimidasi "iyaa ayo zio ingin memberikan permen" ujar zio segera berlari ke arah kantin, Reza dan ana yakin ada yang anak ini sembunyikan namun apa

"Na?"

"Iya gue paham za, tapi kita cari tau dulu.. sekarang tuh bocah kaya bahagia banget.." ucap ana menatap Reza

"Iya jir, tapi gue seneng sih liatnya daripada dulu setiap datang pasti tangan atau lehernya lebam bahkan suka sembab itu mata tapi sekarang sudah lebih baik" ujar Reza, ya dulu zio selalu datang dengan muka kacau walau tak begitu terlihat hanya orang seperti Reza dan ana saja yang bisa melihat itu

"Hm. Lebih baik kita menyusulnya" ujar ana meninggal Reza dan Erik, ia hanya menyimak saja jujur ia tak terlalu dekat dengan ana maupun zio

"Sayang aku ke kelas dulu ya.. nanti istirahat aku jemput" ucap Erik meninggalkan mereka tak lupa mencium kening sang kekasih, ana hanya menatap jijik

Di sisi lain Ellandra

"Ell ayolah.. aku ingin mengajar di sekolah mu" ucap Melisa memelas ia ingin menjadi dosen di SMA yang zio tempati, ya sma itu milik Ellandara em mungkin donatur terbesar (?)

(Nanti ada yang komen, kalo sekolah itu milik pemerintah, emang bener tapi ini kan cuma cerita:(

"Tidak sa.., nanti bagaimana jika kau lelah?" Tanya Ellandra, sahabat nya sungguh keras kepala sangat

"Aaaa tidak akan pliss ell ayolah, hm?" Ucap Melisa semakin menjadi, bahkan ia sudah duduk di pangkuan Ellandra, dan ell tak keberatan sama sekali

"Baiklah, tapi jika kau lelah beri tau aku!" Ingat Ellandra, Melisa tersenyum senang mendengar itu

Cup



TBC...

Siapa Melisa?

Makasih Vote komen nya🥺✨

Chapter selanjutnya? VOTE!!
FOLLOW

Eh ini kenapa ya setiap up ga da notif? Semoga di kalian ada ya kalo ga ada di cek ulang aja ceritanya 😔

Duda Posesif [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang